Karikatur Semiotika Permasalahan Definisi Operasional Konsep

tanda yang ditampilkan sepanjang iklan. Analisis semiotik termasuk dalam metode kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui pemaknaan karikatur dalam rubrik opini di harian Kompas.

3.2 Definisi Operasional Konsep

3.2.1 Karikatur

Dalam Encyclopedia of The Art dijelaskan, karikatur merupakan pemaknaan sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan sehingga melahirkan kelucuan. Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik. Sumandiria, 2005:8 Karikatur berasal dari bahasa Italia, caricare, artinya melebih-lebihkan. Kata caricare, juga bahasa Italia, yang berarti karakter dan kata cara bahasa Spanyol yang berarti wajah.

3.2.2 Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di dunia ini, di tengah-tengah manusia dan bersama-sama manusia. Semiotik sebagai suatu model dari pengetahuan sosial memahami dunia sebagai sistem hubungan yang memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”. Dengan demikian semiotik mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda. Sobur, 2006:87

3.2.3 Permasalahan

Indonesia Banyaknya kejadian yang terjadi selama ini menimbulkan terjadinya pelanggaran HAM yang secara nyata tidak kita sadari. Pelanggaran yang biasanya dilakukan oleh pihak aparat yang seharusnya lebih memahami dan mengerti peraturan yang ada. Pada era reformasi banyak sekali aktivis yang menghilang diduga mereka diculik oleh pihak yang berwenang dan sampai hari ini belum kembali. Sehingga dibuatlah UU nomor 5 tahun 1998 tentang perlakuan hukum yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia. Yang merupakan ratifikasi dari convention internasional. Kode etik bagi aparatur penegak hukum yang disahkan oleh majelis umum 34169 tanggal 17 Desember 1979, meliputi pelanggaran HAM, larangan untuk melakukan, menghasut atau mentolerir setiap tindakan melanggar hukum, tidak manusiawi atau merendahkan martabat. Kasus “cicak melawan buaya” ini membawa pelajaran berharga bagi penegak hukum di negeri ini. Pertama, dari sisi penegak hukum, kini kian transparan betapa isu adanya Mafioso mafia pengadilan yang mempermainkan rasa keadilan masyarakat dengan mengatur proses hukum di pengadilan bukanlah isapan jempol. Ini adalah saat paling tepat untuk menghabisi praktik mafia pengadilan itu. Tanpa itu, karut marut hukum di Indonesia ini akan terus berlangsung. Mafia adalah kelompok orang yg menguasai suatubeberapa bidangsistem. Dengan anggota yg mereka miliki dapat membuat aturan main sendiri, tidak dengan aturan yg berlaku semestinya. Biasanya mereka mempersulitmempermudah sesuatu hal menurut kehendak mereka, dengan lingkup jaringan mereka pada bidangsistem tersebut. Kini istilah itu jadi istilah umum pada bidang apa saja bila ada kelompok yang memeras, mengancam, dan mencari untung dengan cara-cara yang tidak umum, jahat, tidak halal, menistakan tatakrama dan hukum .disebut mafia atau permafiaan dalam perbendaharan kata dalam bahasa Indonesia. Adaptasi mafia di Indonesia merujuk pada jaringan aktivitas kejahatan yang dilakukan secara rahasia baca: tak terlihat dan terorganisir secara formal atau nonformal. Orang yang dianggap mafia adalah mereka yang mengetahui seluk-beluk pengurusan dokumen di suatu departemen pemerintah. Mafia di Indonesia bergerak intra kekuasaan dengan menggunakan ekstra kekuasaan. kontrol sosial dapat dilakukan dengan beberapa cara baik eksplisit maupun implisit. Secara eksplisit kontrol sosial ini dapat terlihat dari penulisan tajuk rencana surat kabar dalam menanggapi permasalahan yang terjadi dan berkembang yang merupakan berita utama dari surat kabar tersebut ataupun berita yang menjadi wacana publik saat itu. Terkuaknya rekaman pembicaraan yang membongkar drama rekayasa hukum yang memangkas KPK dan menahan dua komisariatnya seperti puncak gunung kekeliruan peradaban manusia Indonesia. Penahanan Bibit dan Chandra ini juga memunculkan tuduhan kriminalisasi KPK.

3.3 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 11

PENDAHULUAN Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 2 4

DAFTAR PUSTAKA Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 3 6

ANALISIS MAKNA REFERENSIAL PADA KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI HARIAN SURAT KABAR KOMPAS Analisis Makna Referensial Pada Karikatur Dalam Rubrik Opini Di Harian Surat Kabar Kompas Edisi Agustus-Oktober 2014.

0 5 16

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011).

1 5 95

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA RUBRIK OPINI DI KORAN KOMPAS (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Tong Sampah dengan statement” Bubarkan KPK dan Maafkan Koruptor Edisi 3 Agustus 20.

0 1 86

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011).

0 2 75

PEMAKNAAN KARIKATUR DALAM RUBRIK OPINI DI JAWA POS (Studi Semiotik Pemaknaan Karikatur Pada Rubrik Opini Di Jawa Pos Edisi 29 September 2011)

1 1 20

PEMAKNAAN KARIKATUR PADA RUBRIK OPINI DI KORAN KOMPAS (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Tong Sampah dengan statement” Bubarkan KPK dan Maafkan Koruptor Edisi 3 Agustus 20

1 1 23

PEMAKNAAN KARIKATUR OPINI DI KORAN KOMPAS EDISI 13 JULI 2011 (Studi Analisis Semiotik Tentang pemaknaan karikatur Pada Rubrik Opini Versi “Sopir Bus Menelantarkan Penumpang” di koran kompas edisi 13 juli 2011)

1 1 17