Minat 1. Pengertian Minat KAJIAN TEORI DAN EMPIRIS
2.4. Minat 2.4.1. Pengertian Minat
Teori kognitif menyebutkan bahwa proses terbentuknya proses pemahaman seseorang dengan tujuan yang ingin diraih. Proses pembentukan
persepsi dipengaruhi adanya kecerendungan untuk melakukan penyeleksian informasi yang diterima selektivitas. Teori selektivitas menyatakan bahwa orang
cenderung untuk menolak informasi yang mereka tidak ingin untuk mendengarnya, yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai dan kepentingan
mereka. Individu akan mengintepretasi situasi dalam suatu cara yang merefleksikan minatnya.
Menurut Sukardi 1994 minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi perpaduan dan campuran dari perasaan, harapan, prasangka,
cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.
Menurut Widyastuti, dkk 2004 Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum
Bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.
Dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: Yuskar dan Benny,2006
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu.
c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Variabel minat untuk mengikuti PPAk ini menggunakan instrumen yang diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan Widyastuti, dkk 2004 adalah
sebagai berikut: 1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai
dampak pada suatu perilaku. 2. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.
3. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan.