PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

(1)

AKUNTANSI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh :

Kartika Ludhira Sari 0713010099/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

AKUNTANSI

SKRIPSI

Diajukan oleh :

Kartika Ludhira Sari 0713010099/FE/EA

Kepada


(3)

DAFTAR TABEL……….. vii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN………. x

ABSTRAKSI………... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………. 1

1.2. Perumusan Masalah……….. 6

1.3. Tujuan Penelitian……….. 6

1.4. Manfaat Penelitian……… 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu………. 8

2.2. Landasan Teori………. 13

2.2.1. Jalur Pendidikan Akuntansi di Indonesia………. 13

2.2.1.1. Sebelum Adanya Program PPAk………... 13

2.2.1.2. Pendidikan Profesi Akuntansi……….. 15

2.2.2. Profesi Akuntan……… 17

2.2.3. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)……… 18

2.2.4. Pengertian Minat……… 19

2.2.5. Pengertian dan Jenis Motivasi………... 20

2.2.5.1 Pengertian Motivasi………... 20

2.2.5.2 Jenis Motivasi……… 21

2.2.6. Karakteristik Motivasi……….. 22


(4)

2.2.8.1. Teori Hierarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow… 24

2.2.8.2. Teori Eksistensi-Keterkaitan-Pertumbuhan……… 26

2.2.8.3. Teori Prestasi oleh McClelland……… 27

2.2.8.4. Teori X dan Y oleh Mc Gregor……… 27

2.3. Kerangka Pemikiran………. 28

2.3.1. Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk………. 28

2.3.2. Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk………. 29

2.3.3. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk……….. 30

2.3.4. Kerangka Pikir……….. 31

2.4. Hipotesis……….. 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional………. 32

3.1.1 Definisi Operasional………. 32

3.1.2 Pengukuran Variabel……… 33

3.2. Teknik Penentuan Sampel………. 35

3.2.1 Objek Penelitian……… 35

3.2.2 Populasi………. 35

3.2.3 Sampel……….. 35

3.3. Teknik Pengumpulan Data……… 37

3.3.1. Jenis Data……….. 37


(5)

3.4.6. Uji Hipotesis……….. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Objek Penelitian……… 45

4.1.1. Sejarah Lembaga………... 45

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan………. 46

4.1.2.1. Falsafah………. 46

4.1.2.2. Visi……… 46

4.1.2.3. Misi……… 46

4.1.2.4. Tujuan……… 47

4.1.3. Visi, Misi dan Tujuan Fakultas Ekonomi 4.1.3.1. Visi……… 47

4.1.3.2. Misi………... 47

4.1.3.3. Tujuan……… 47

4.1.4. Riwayat Progdi Akuntansi……… 48

4.1.4.1 Visi Progdi Akuntansi………... 49

4.1.4.2 Misi Progdi Akuntansi……….. 49

4.1.4.3 Tujuan Progdi Akuntansi……….. 49

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian……….. 50

4.2.1. Motivasi Karir (X1)……… 50

4.2.2. Motivasi Kualitas (X2)………... 52

4.2.3. Motivasi Ekonomi (X3)………. 53

4.2.4. Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y)……… 55

4.3. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas……… 56

4.3.1. Validitas……… 56

4.3.2. Reliabilitas………. 59


(6)

4.4.3.1. Uji Kecocokan Model (Uji F)……… 66 4.4.3.2. Uji Pengaruh (Uji t)………... 67 4.5. Pembahasan………... 70

4.5.1. Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat

Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk……… 70 4.5.2. Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat

Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk……… 72 4.5.3. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat

Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk……… 73 4.6. Implikasi Penelitian………... 74 4.7. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu….. 75 4.8. Keterbatasan Penelitian………. 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………...……. 78 5.2 Saran……….. 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

Penelitian Sekarang……… 12

Tabel 4.1 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Karir……… 50

Tabel 4.2 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Kualitas……….. 52

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Ekonomi………. 53

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Minat Unuk Mengikuti PPAk……….. 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir………. 57

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas………. 57

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi……… 58

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Untuk Mengikuti PPAk……… 59

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian………. 60

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas………. 61

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas……… 62

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas……… 63

Tabel 4.13 Hasil Estimasi Koefisien Regresi……….. 64

Tabel 4.14 Hasil Uji F………. 66

Tabel 4.15 Nilai Koefisien Determinasi (R Square)……… 67

Tabel 4.16 Hasil Uji t……….. 68

Tabel 4.17 Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu………. 75


(8)

(9)

Lampiran 2 Tabel Frekuensi Jawaban Responden Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Uji Normalitas Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik


(10)

Kartika Ludhira Sari

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi, dibutuhkan seorang akuntan yang professional. Akuntan yang tidak memiliki profesionalisme, tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. Melalui Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), seorang mahasiswa akuntansi bisa menjadi seorang akuntan yang professional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi, maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dari hasil survey awal diketahui bahwa masih banyak mahasiswa akuntansi Universitas Pembanguan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang tidak berminat mengikuti PPAk. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah faktor motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Pembanguan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Responden penelitian adalah mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007 dan 2008, dengan jumlah responden sebanyak 56 orang. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa motivasi karir dan motivasi ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), sedangkan motivasi kualitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa mahasiswa akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Keyword : motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi, minat untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)


(11)

1.1. Latar Belakang

Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi bagi setiap pelaku bisnis. Pada hakekatnya pendidikan merupakan usaha yang dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar bagi kehidupan bangsa karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang.

Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Akuntansi banyak mengalami proses perkembangan baik dalam dunia pendidikan maupun bisnis, hal ini wajar mengingat adanya interaksi terhadap nilai-nilai politik, sosial maupun budaya disetiap lingkungan, tetapi hal yang banyak mempengaruhi keragaman tersebut adalah kuantitas maupun kualitas opini, solusi maupun ide atau gagasan yang dilontarkan pada scientist melalui eksperimen terhadap akuntansi baik secara umum maupun khusus, artinya eksperimen tersebut (riset empiris) dilakukan pada bidang akuntansi secara total maupun parsial.

Menurut Sundem, 1993 (dalam Widyastuti, dkk : 2004) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang professional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai


(12)

akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. Saat ini berbagai sudut pandang menyoroti sistem pendidikan nasional kita. Pro dan kontra muncul diantara pemerintah, pengamat, pemerhati, dan atau bahkan guru sebagai pelaku pendidikan Indonesia tentang arah pendidikan Indonesia ini. Walaupun Undang-Undang Dasar Negara Indonesia sudah tegas menerangkan hal terkait dengan pendidikan, namun pada kenyataannya pemerintah Indonesia belum memiliki orientasi yang jelas mengenai penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Faktanya adalah orientasi penyelenggaraan pendidikan di Indonesia masih belum dapat menciptakan pemerataan untuk semua unsur masyarakat.

Namun belakangan ini muncul banyak kasus dalam profesi akuntan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dalam profesi akuntan sehingga timbul keraguan atas keandalan pendidikan tinggi akuntansi dalam menghasilkan tenaga akuntan yang profesional di Indonesia (Benny dan Yuskar, 2006:2). Oleh karena itu pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang, pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan sesorang yang profesionalisme sebagai akuntan akan tidak laku dipasaran tenaga kerja.

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) penting bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi sebab PPAk dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa


(13)

akuntan di Indonesia didasarkan kepada Undang-Undang No.34 tahun 1954, yang menyatakan bahwa gelar akuntan diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang memenuhi syarat untuk menghasilkan akuntan atas proses pendidikannya. Dengan demikian, terlihat adanya ketidak adilan (diskriminatif) di antara perguruan tinggi, terutama di antara perguruan tinggi negri dan swasta di Indonesia.

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor.179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan pendidikan profesi akuntan, yang pada akhirnya Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi setelah sekian lama ditunggu oleh berbagai kalangan khususnya para penyelenggara pendidikan akuntansi yang lulusannya tidak secara otomatis mendapatkan gelar dengan sebutan akuntan.

Seperti yang dikutip dari PPA UGM (2005) menyatakan bahwa akuntan dapat berperan baik di bisnis, organisasi sosial maupun lembaga pemerintahan. Akuntan juga dapat berperan dalam menjaga kepentingan publik melalui pemberian jasa attestation, audit atau jasa assurance. Jika berprofesi sebagai akuntan, maka dituntut memiliki pengetahuan dan keahlian teknis di bidang akuntansi yang memadai. Melalui pendidikan profesi akuntansi yang dirancang dengan baik, anda akan menjadi akuntan yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi dalam menjalani profesinya, di samping memperoleh sebutan


(14)

"Akuntan" (Ak).

(http://www.akuntan-ugm.or.id/profil.php?d=1)

Penelitian ini dimotivasi oleh penelitian Widyastuti, dkk, (2004) yang meneliti pengaruh motivasi (yaitu motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di enam universitas di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi karir merupakan faktor yang signifikan mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti PPAk antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir.

Berdasarkan hasil survey pendahuluan awal terhadap 30 mahasiswa akuntansi angkatan 2008 diketahui mahasiswa akuntansi yang tidak berminat mengikuti PPAk tergolong banyak yaitu 14 orang atau 46,7%. Hasil kuesioner selengkapnya yang telah disebar terhadap 30 mahasiswa program studi akuntansi perguruan tinggi UPN di Jawa Timur secara acak untuk angkatan tahun 2008 dapat disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Laporan Hasil Survey Pendahuluan

No Item Pertanyaan Jumlah

1 Mengetahui PPAk 21

  Tidak Mengetahui PPAk 9

2 Berminat Mengikuti PPAk 16

  Tidak Berminat Mengikuti PPAk 14

Sumber : Survey Pendahuluan


(15)

mengetahui PPAk. Dan dari 30 mahasiswa, 16 diantaranya berminat untuk mengikuti PPAk, sedangkan 14 lainnya tidak berminat untuk mengikuti PPAk. Alasan 14 mahasiswa tersebut tidak berminat untuk mengikuti PPAk antara lain belum ada jaminan pekerjaan atau karir sehingga mereka beranggap buat apa mengikuti pendidikan profesi akuntansi apabila tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya dan adanya anggapan bahwa buat apa mengikuti pendidikan profesi akuntansi karena ilmu yang didapat selama ini sudah cukup untuk mendapat pekerjaan dan masih banyak lagi alasannya yang mereka kemukakan. Sedangkan 16 mahasiswa lainnya memilih mengikuti pendidikan profesi akuntansi sebagai pilihan karena mereka menginginkan tambahan keterampilan sebagai penunjang bagi karir mereka.

Pada penelitian ini penulis ingin melakukan pengujian kembali tentang pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), Variabel yang diteliti adalah motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi dengan objek penelitian mahasiswa akuntansi khususnya konsentrasi keuangan di UPN “Veteran” Jawa Timur. Dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka kalangan akademik diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi di UPN “Veteran”


(16)

Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

Untuk itu dipandang perlu untuk meneliti guna mencari faktor-faktor motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi yang paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN Jatim yang diharapkan akan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk), guna memenuhi tuntutan profesi akuntansi agar dapat bekerja lebih professional dan mempunyai sense of entrepreneurship yang lebih responsive dengan perubahan kondisi agar tetap survive.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Apakah motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah :

“Untuk mengetahui dan menganalisis serta membuktikan secara empiris apakah faktor motivasi karir, motivasi kualitas dan motivasi ekonomi berpengaruh


(17)

1.4. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak terutama bagi :

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pembendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang lain.

2. Bagi Peneliti

Sebagai sarana menerapkan ilmu pengetahuan, dan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengerahuan peneliti akan ilmu akuntansi.

3. Bagi Praktisi

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan masalah ini.

4. Bagi Progdi Akuntansi

Sebagai motivasi kepada pihak universitas khususnya jurusan akuntansi agar memberikan bimbingan maupun penjelasan kepada mahasiswa tentang arti pentingnya pendidikan profesi akuntansi, demi peningkatan karir, kualitas maupun ekonomi mahasiswa khususnya para mahasiswa akuntansi, sehingga lebih meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi.


(18)

2.1. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu

Terdapat penelitian terdahlu yang dijadikan sebagai acuan penelitian, ada penelitian ini mengacu pada tiga penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana (2004), Beny dan Yuskar (2006), dan Aprianto (2010).

1. Widyastuti, Suryaningsum, dan Juliana (2004) a. Judul

“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Yogyakarta)

b. Permasalahan

“Apakah motivasi mempengaruhi mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan apakah ada perbedaan minat antara mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa tingkat akhir terhadap minat untuk mengikuti PPAk?’ c. Hipotesis

1. Motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mengikuti PPAk.

2. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk

mengikuti PPAk. 3.


(19)

4. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa tingkat Awal dan

mahasiswa tingkat akhir terhadap minat untuk mengikuti PPAk. d. Kesimpulan

1. Ada pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk

mengikuti PPAk.

2. Tidak ada pengaruh motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti PPAk.

3. Ada pengaruh motivasi karir terhadap minat mahasiswa akuntansi

untuk mengikuti PPAk.

4. Tidak ada pengaruh motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa

akuntansi untuk mengikuti PPAk.

5. Ada perbedaan minat antara mahasiswa akuntansi tingkat awal dan

mahasiswa tingkat akhir untuk mengikuti PPAk.

2. Benny dan Yuskar (2006) a. Judul

“Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).” (Studi Empiris pada perguruan tinggi di padang)

b. Permasalahan


(20)

mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan untuk menguji kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum mendapatkan atau mengikuti mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang sudah memperoleh mata kuliah auditing.

c. Hipotesis

1. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti

PPAk.

2. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti

PPAk.

3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti

PPAk.

4. Ada perbedaan signifikan antara mahasiswa yang belum mengambil

mata kuliah auditing dan mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah auditing untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

“Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekenomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada perbedaan signifikan antara mahasiswa


(21)

3. Aan Aprianto (2010) a. Judul

“Pengaruh motivasi terhadap minat mahaiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”.

b. Permasalahan

“Apakah motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”

c. Hipotesis

Diduga motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa konsentrasi akuntansi keuangan untuk mengikuti PPAk.

d. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial motivasi karir dan motivasi kualitas terdapat pengaruh tetapi yang mampu berpengaruh secara signifikan dan dominan terhadap minat mahasiswa akuntansi Progdi Akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah motivasi karir, sedangkan motivasi ekonomi tidak berpengaruh secara signifikan.


(22)

Tabel 2.1. Perbedaan Antara Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang

Sumber : Penelitian Terdahulu

Penulis Judul Variabel Penelitian Responden

Sri Wahyuni Widyastuti,dkk (2004) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

(Studi Empiris Pada Perguruan tinggi di Yogjakarta)

Motivasi Karir (X1) Motivasi Ekonomi (X2) Motivasi Kualitas (X3)

Minat Mahasiswa Akuntansi untuk mengikuti PPAk (Y)

Mahasiswa tingkat awal dan mahasiswa

tingkat akhir pada enam perguruan tinggi yaitu : UGM, UII, UAJY, STIE YKPN, UPN, Sanata Dharma. Ellya Benny dan Yuskar (2006) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAK (Studi empiris perguruan tinggi dipadang)

Motivasi Karir (X1) Motivasi Ekonomi (X2) Motivasi Kualitas (X3) Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti PPAk (Y)

Perguruan tinggi atau unversitas negeri atau universitas

swasta di kota Padang, Sumatra Barat Aan Aprianto (2010) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAK

Motivasi Karir (X1) Motivasi Ekonomi (X2) Motivasi Kualitas (X3)

Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti PPAk (Y)

Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” yang mengambil konsentrasi keuangan Kartika Ludhira Sari (2012) Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAK

Motivasi Karir (X1) Motivasi Kualitas (X2) Motivasi Ekonomi (X3)

Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti PPAk (Y)

Mahasiswa UPN progdi Akuntansi khususnya yang mengambil konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007 dan 2008


(23)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Jalur Pendidikan Akuntansi di Indonesia 2.2.1.1.Sebelum Adanya Program PPAk

Sebelum adanya Program PPAk, di Indonesia ada dua jalur untuk mendapat gelar akuntan dengan nomor register, yaitu :

I. Fakultas Ekonomi Negeri

Bagi mereka yang ingin menjadi Akuntan sekaligus berhak memakai gelar Akuntan dapat memasuki jalur Fakutas Ekonomi Negeri yang telah mempunyai jurusan akuntansi seperti UI Jakarta, UGM Yogyakarta, UNPAD Bandung, UNDIP Semarang, USU Medan, UNBRAW Malang, UNSYIAH Aceh, dan lain-lain.

Untuk berhak memakai gelar Akuntan, mereka yang telah lulus Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dapat membuat permohonan tertulis kepada Panitia Persamaan Ijazah Akuntan disertai Ijazah Sarjana dan pasfoto kepada BPKP di Jakarta.

Proses permohonan ini adalah untuk mendapatkan nomor Register Negara dari Panitia Persamaan Ijazah Akuntan. Dengan keluarnya nomor register ini maka otomatis Sarjana Ekonomi yang bersangkutan berhak memakai gelar Akuntan dengan nomor Register yang diberikan (Ellya Benny dan Yuskar, 2006:6).

II. Fakultas Ekonomi Swasta

Untuk mendapatkan gelar Akuntan, seorang yang kuliah di Fakultas Ekonomi Swasta memiliki beberapa perbedaan dengan lulusan Fakultas Ekonomi Negeri. Kalau alumni FE Negeri dapat langsung meminta nomor Register maka alumni FE Swasta harus melalui beberapa


(24)

tahap sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Tinggi No.28/Dikti Kep/1986 tanggal 6 Juli 1986 sebagai berikut:

a. Sarjana Ekonomi Negara

Untuk menjadi Sarjana Ekonomi Negara maka seorang alumni FE Swasta memiliki jalur yang berbeda yang didasarkan pada status Perguruan Tinggi yang bersangkutan, apakah terdaftar, diakui atau disamakan. Namun prinsipnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan kelonggaran bagi alumni Perguruan Tinggi Swasta untuk lulus ujian ujian negara seperti melalui ujian negara cicilan.

Perbedaan antara status diatas sebenarnya hanya terletak pada pengujiannya, kalau status Perguruan Tinggi yang bersangkutan terdaftar, pengujiannya 50% berasal dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya diakui, pengujiannya 75% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya disamakan, pengujiannya 100% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kalau seorang sudah lulus ujian negara untuk Sarjana Ekonomi/Sarjana Mudanya maka yang bersangkutan berhak mengikuti Ujian Negara Akuntansi (Ellya Benny dan Yuskar, 2006:7).

b. Ujian Negara Akuntansi

Ujian Negara Akuntansi (UNA) diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Konsorsium Ilmu Ekonomi dengan bimbingan Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntansi. UNA ini dilakukan dua tingkat yaitu:


(25)

1. UNA Dasar

UNA Dasar dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan Fakultas Ekonomi Swasta jurusan Akuntansi minimal terdaftar pada Kopertis dengan kualifikasi minimal 110 SKS dengan Indeks Prestasi (IP) minimal 2 dan nilai rata-rata C untuk tiap mata kuliah yang diujikan. Adapun mata kuliah yang diujikan adalah sebagai berikut:

- Statistik Deskriptif dan Inferensial

- Akuntansi Dasar, Intermediate, dan Lanjutan

- Akuntansi Biaya

- Pembelajaran (Finanacial Management)

2. UNA Profesi

UNA Profesi dapat diikuti oleh mereka yang sudah lulus UNA Dasar dan sudah lulus ujian negara Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Adapun mata kuliah yang diujikan adalah:

- Auditing

- Controllership - Teori Akuntansi

- Akuntansi Pemerintah

- Sistem Akuntansi

- Perpajakan

(Ellya Benny dan Yuskar:2006:7)

2.2.1.2.Pendidikan Profesi Akuntansi

Keputusan Mendiknas Nomor 179/U/2001 menyebutkan Pendidikan Profesi Akuntansi adalah pendidikan tambahan pada


(26)

pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya disingkat Ak (Ellya Benny dan Yuskar, 2006:8 ).

Kurikulum dan silabus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) tahun 2006 telah dimutakhirkan sesuai dengan surat keputusan KERPA Nomor: KEP-003/SK/KERPA/IAI/II/2006 tanggal 14 Februari 2006 tentang penetapan dan pemutakhiran silabus dan kurikulum PPAk tahun 2006. Penyelenggaraan PPAk meliputi paling sedikit 21 SKS yang ditempuh selama 2 sampai 6 semester. Kurikulum nasional yang dimaksud adalah :

1. Etika bisnis dan profesi 2. Seminar perpajakan 3. Praktik audit

4. Lingkungan bisnis 5. Pengetahuan pasar modal 6. Seminar akuntansi keuangan

7. Seminar akuntansi manajemen

Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan pendidikan tambahan bagi lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang ingin mendapatkan sebutan Akuntan, sehingga dengan mendapat sebutan akuntan tersebut yang bersangkutan dapat melanjutkan karir sebagai seorang akuntan publik atau akuntan lainnya.


(27)

2.2.2. Profesi Akuntan

Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian dibidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik, akuntan intern yang bekerja pada perusahaan industri, keuangan atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai pendidik (Regar, 1993:7-8).

Menurut Carey (1970) dan Loeb (1978) dalam Regar (1993:8-9) menyebutkan bahwa profesi menurut pengertian sempit adalah suatu jenis pekerjaan yang dipangku untuk suatu jabatan khusus tertentu dalam masyarakat dengan memenuhi syarat dan ciri tertentu, antara lain :

1. Pengetahuan yang diperlukan yang diperoleh dengan cara

mengikuti pendidikan yang teratur dan dibuktikan dengan tanda atau ijazah keahlian dan memiliki kewenangan dan keahliannya.

2. Jasa yang diberikan dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki

monopoli dalam memberikan pelayanan.

3. Memiliki organisasi yang mendapat pengakuan masyarakat atau

pemerintah dengan perangkat kode etik untuk mengatur anggota nya serta memiliki budaya profesi.

4. Suatu ciri yang membedakannya dengan perusahaan yakni tidak

mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi lebih mengutamakan pelayanan dengan memberikan jasa yang bermutu dengan balas jasa yang setimpal. Pada dasarnya ciri profesi ini berlaku untuk semua profesi seperti kedokteran, pengacara, akuntan publik dan lain-lain.


(28)

Untuk menjadi akuntan harus lebih dahulu mendapatkan izin kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Dan izin kerja hanya dapat diberikan bila yang bersangkutan telah dianggap cakap untuk melakukan fungsi akuntan publik dengan cara meneliti pengalaman yang bersangkutan. Karena pengetahuan teori yang diperoleh selama proses pendidikan dianggap tidak cukup untuk melakukan fungsinya sebagai akuntan. Pengalaman yang relevan merupakan modal yang penting untuk dapat melakukan fungsi sebagai akuntan.

2.2.3. Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

IAPI mempunyai latar belakang sejarah yang cukup panjang, dimulai dari didirikannya Ikatan Akuntan Indonesia di tahun 1957 yang merupakan perkumpulan akuntan Indonesia yang pertama. Perkembangan profesi dan organisasi Akuntan Publik di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perkembangan perekonomian, dunia usaha dan investasi baik asing maupun domestik, pasar modal serta pengaruh global. Secara garis besar tonggak sejarah perkembangan profesi dan organisasi akuntan publik di Indonesia memang sangat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian negara pada khususnya dan perekonomian dunia pada umumnya. Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia, tepatnya pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum yang diputuskan melalui Rapat Umum


(29)

Berdirinya Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak globalisasi, dimana Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan dalam Kongres IAI X pada tanggal 23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang menjadi dasar untuk mengubah IAI – Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi yang independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan publik. IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation of Accountans (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik, sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO).

Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Februari 2008, Pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan standar profesional dan etika akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi seluruh akuntan publik di Indonesia.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Institut_Akuntan_Publik_Indonesia) 2.2.4. Pengertian Minat

Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang


(30)

diinginkannya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:744), minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan.

Menurut Benny (2006:4-5) menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:

a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang

mempunyai dampak pada suatu perilaku.

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba

melakukan sesuatu.

c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan

seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.2.5. Pengertian dan Jenis Motivasi 2.2.5.1. Pengertian Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2002).

Selanjutnya Widyastuti,dkk (2004) menyatakan bahwa motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk bertingkah


(31)

1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi atau tenaga dalam diri pribadi seseorang.

2. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan yang mengarah tingkah

laku seseorang.

3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. 2.2.5.2. Jenis Motivasi

Menurut Hasibuan (2003:99) ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.

a. Motivasi Positif

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan member hadiah (penghargaan) kepada mereka yang berprestasi diatas prestasi standart, dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima yang baik-baik saja.

b. Motivasi Negatif

Maksudnya negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuman, dengan memotivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkat karena bawahan takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

Dalam penggunaan masing-masing jenis motivasi ini dengan segala bentuknya haruslah mempertimbangkan situasi karyawan, sebab pada hakekatnya setiap karyawan secara individual berbeda satu dengan yang lainnya. Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi orang lain (Rivai 2005:461).


(32)

2.2.6. Karakteristik Motivasi

Dalam penelitian ini yang termasuk dalam karakteristik motivasi dibedakan menjadi tiga, adalah sebagai berikut:

2.2.6.1. Motivasi Karir

Karir merupakan keahlian atau professional seorang dibidang ilmunya yang dinilai berdasarkan pengalaman kerja yang akan memberikan kontribusi kepada organisasi. (Ariani 2004 dalam Beny dan Yuskar, 2006:10)

Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka mencapai kedudukan, jabatan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya (Widyastuti, 2004:317). Karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang yang lebih baik dibandingkan dengan karir yang lain dan karir tersebut sesuai dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih.

2.2.6.2. Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan (Benny, 2006:11).


(33)

maka manajemen memberikan balas jasa atau reward dalam berbagai bentuk, termasuk didalamnya finansial reward atau penghargaan keuangan (Benny, 2006:10).

Imbalan finansial adalah imbalan yang diterima sesorang bagi jasa-jasa yang diberikan kepada organisasi, yang dapat berupa gaji/upah, bonus, premi, tunjangan istri, tungjangan anak, biaya pengobatan, biaya pendidikan anak, pembayaran dana pensiun, dan lain-lain (Siagian, 2004:138)

2.2.6.3. Motivasi Kualitas

Motivasi kualitas merupakan dorongan yang timbul dari diri sesorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam bidang yang ditekuni nya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar (Widyastuti, 2004:316).

Dalam penelitian widyastuti, dkk (2004:323) mengemukakan bahwa motivasi kualitas didorong oleh kemauan mahasiswa ingin memiliki keahlian dibidang yang saat ini ditekuninya, memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi terhadap organisasi dan menguasai ilmu pengetahuan yang menyangkut bidang pekerjaannya.

2.2.7. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat

Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi didasari oleh teori motivasi yang dikemukakan oleh David McClelland (1961) yang mengemukakan bahwa seseorang memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung


(34)

pada dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada. Kebutuhan yang dapat memotivasi gairah adalah (Hasibuan, 2003:111-113):

 Kebutuhan Kebutuhan akan prestasi

 Kebutuhan akan afiliasi

 Kebutuhan akan kekuasaan

Pengaruh motivasi dilandasi oleh teori penetapan tujuan yang dikemukakan oleh Edwin Locke, bahwa maksud-maksud untuk bekerja kearah suatu tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Artinya, tujuan memberitahu karyawan apa yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya akan dihabiskan. Bukti dengan kuatnya mendukung nilai dari tujuan. Lebih tepatnya, ini dapat mengatakan bahwa tujuan-tujuan khusus meningkatkan kinerja bahwa tujuan sulit, bila diterima baik, menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tujuan mudah dan bahwa umpan balik mengantar ke kinerja yang lebih tinggi daripada yang bukan umpan balik. (Robbins, 2001:177).

2.2.8. Teori Motivasi

2.2.8.1.Teori Hierarki Kebutuhan oleh Abraham Maslow

Teori Maslow menjelaskan suatu hirarki kebutuhan yang menunjukkan adanya 5 tingkatan yang lebih tinggi akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kepuasan tersebut, setelah kebutuhan yang lebih rendah (sebelumnya) telah dipuaskan. Hirarki 5 kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah: kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial,


(35)

Gambar 1 : Hirarki Kebutuhan Maslow

Aktualisasi diri Penghargaan diri Kepemilikan sosial

Rasa aman Kebutuhan fisiologis

Sumber : Arfan Ikhsan dan Muhammad Ishak (2006:50-51)  Aktulisasi diri

Kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu.

 Penghargaan diri

Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.

 Kepemilikan Sosial

Kebutuhan rasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.

 Rasa Aman

Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan diri dari ancaman, bahaya pertentangan dan lingkungan hidup.


(36)

Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik, seksual sebagai kebutuhan terendah.

2.2.8.2.Teori Eksistensi – Keterkaitan – Pertumbuhan (ERG)

Menurut Gibson dkk (1987:100-101) Teori motivasi ini dikenal sebagai Teori ERG sebagai singkatan dari Existence, Related and Growth, dikembangkan oleh Alferder dam merupakan satu modifikasi dan reformulasi dari teori hirarki kebutuhan dari Maslow. Alferder mengelompokkan kebutuhan dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Kebutuhan Eksistensi : kebutuhan-kebutuhan terpuaskan oleh

faktor-faktor seperti makanan, udara, air, gaji, dan kondisi pekerjaan. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisik dan rasa aman dari Maslow.

2. Kebutuhan Keterkaitan : kebutuhan-kebutuhan terpuaskan dengan

adanya hubungan social dan interpersonal yang berarti kebutuhan ini mencakup kebutuhan social dari Maslow.

3. Kebutuhan Pertumbuhan : kebutuhan-kebutuhan yang terpuaskan

oleh seorang individu yang menciptakan kontribusi yang kreatif atau produktif. Kebutuhan ini serupa dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri dari Maslow.

Beberapa dasar pemikiran tentang teori ERG ialah bahwa:

1. Makin lengkap satu kebutuhan yang lebih konkret terpuasi, makin besar keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang kurang konkret/abstrak.


(37)

Teori ERG ini sama dengan teori hirarki kebutuhan Maslow, tidak mencerminkan adanya kebutuhan yang mengarah ke motivasi kerja yang proaktif ataupun yang reaktif.

2.2.8.3.Teori Prestasi Oleh McClelland

Teori ini mendasarkan pada anggapan bahwa orang berkeinginan untuk menghadapi tantangan, berinovasi, dan menggunakan perilaku yang berorientasi pada prestasi. Motivasi seseorang pada dasarnya ditentukan oleh tiga kebutuhan: kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan untuk berkuasa, dan kebutuhan untuk berafiliasi.

Seseorang yang mengutamakan pencapaian prestasi yang tinggi selalu mempertimbangkan pekerjaan dengan langkah sebagai berikut:

1. Apakah pekerjaan yang dilakukan cukup menantang atau tidak.

2. Jika pekerjaan tersebut cukup menantang, maka orang tersebut akan

Kendala-kendala, strategi-strategi, dan antisipasi strategi yang akan dilakukan.

Seseorang yang menganut teori prestasi akan bersedia memikul tanggung jawab atas pencapaian tujuan, berani mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, bersedia mencari informasi untuk mengetahui kemajuan dan ingin memperoleh kepuasan dari pekerjaan yang telah dilaksanakannya. (Supriyono, 2000:253).

2.2.8.4.Teori X dan Y oleh Mc Gregor

a. Teori X

Teori X yang pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif. Bila dikaitkan dengan teori Maslow akan terlihat


(38)

gejala bahwa para pekerja yang tergolong pada kategori “X” akan lebih mementingkan pemuasan kebutuhan tingkat rendah seperti kebutuhan pokok dan kurang memberikan perhatian pada kebutuhan pada anak tangga teratas yaitu aktualisasi diri (Siagian, 2004:162).

b. Teori Y

Teori Y pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Yang terjadi pada manusia yang tergolong pada Kategori “Y” dalam arti bahwa pemuasan yang sifatnya psikologis dan non materiil lebih diutamakan ketimbang pemuasan kebutuhan yang bersifat kebendaan (Siagian, 2004:163).

2.3. Kerangka Pemikiran

2.3.1. Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk

Widyastuti, dkk (2004:317) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi karir dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan adanya kesempatan karir yang luas dibidang akuntansi dibandingkan karir dibidang lain, serta ingin mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi karir berpengaruh kepada mahasiswa untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) untuk kelangsungan karir mahasiswa tersebut.


(39)

menghadapi tantangan, berinovasi, dan menggunakan perilaku yang berorientasi pada prestasi. Hal ini disebabkan karena mahasiswa beranggapan bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting sehingga mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih.

2.3.2. Pengaruh Motivasi Kualitas Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti PPAk

Dalam penelitian Widyastuti, dkk (2004:316) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi kualitas dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memiliki dan meningkatkan kualitas diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar menjadi seorang akuntan yang professional dan siap bersaing dengan akuntan belahan dunia lain.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) karena, dengan mengikuti PPAk maka kualitas mahasiswa tersebut akan semakin meningkat dari mahasiswa lain yang belum menempuh PPAk.

Motivasi ini terkait dengan teori kebutuhan Maslow yaitu Aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan menggunakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap sesuatu. Hal ini disebabkan mahasiswa ingin memiliki dan meningkatkan kualitas diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar menjadi seorang akuntan yang


(40)

professional dan siap bersaing dengan akuntan belahan dunia lain.

2.3.3. Pengaruh Motivasi Ekonomi Terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk

Dalam penelitian Widyastuti, dkk(2004:318) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi ekonomi dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti PPAk dikarenakan ingin memperoleh penghargaan finansial yang diinginkan seperti gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai, serta adannya bonus-bonus.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekonomi berpengaruh terhadap mahasiswa untuk memenuhi keutuhan ekonominya yang akan lebih mudah dicapai apabila pendidikan yang diperoleh semakin bertambah dengan demikian semakin banyak peluang yang terbuka untuk mahasiswa tersebut dan segala kebutuhan ekonominya dapat tercapai.

Motivasi ini terkait dengan teori “Y” pada dasarnya mengatakan bahwa manusia cenderung berperilaku positif. Yang terjadi pada manusia yang tergolong pada kategori “Y” dalam arti bahwa pemuasan yang sifatnya psikologis dan non materiil lebih diutamakan ketimbang pemuasan kebutuhan yang bersifat kebendaan. Hal ini disebabkan factor dalam diri mahasiswa tersebut yang tidak terdorong untuk mencari penghargaan finansial atau ekonomi tetapi lebih terdorong untuk mengerjakan sesuatu yang mereka sukai dari pada bila bekerja hanya


(41)

2.3.4. Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan yang ada dalam kerangka pemikiran yang telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan bagan pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2 : Regresi Linier Berganda

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori serta kerangka pikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

“Diduga bahwa motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi”.

Motivasi Karir (X1)

Motivasi Kualitas (X2)

Motivasi Ekonomi (X3)

Minat untuk mengikuti PPAk (Y)


(42)

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional sebuah ide dalam istilah yang dapat diukur dengan mengurangi tingkat abstraksinya melalui penggambaran dimensi dan elemennya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen.

1. Variabel Dependen (Variabel terikat) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel yang diduga sebagai akibat dari variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

2. Variabel Independen (Variabel bebas) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain atau variabel yang diduga sebagai sebab dari variabel dependen.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (Y) minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, sedangkan variabel independen (X1) motivasi karir, (X2) motivasi kualitas, dan (X3) motivasi ekonomi.


(43)

1. Motivasi Karir (X1)

Motivasi karir, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka mencapai karir yang lebih baik dari sebelumnya.

2. Motivasi Kualitas (X2)

Motivasi kualitas, yaitu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan meningkatkan kualitas atau kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.

3. Motivasi Ekonomi (X3)

Motivasi ekonomi, yaitu suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan. 4. Minat Mahasisawa Untuk Mengikuti PPAk (Y)

Minat mahasiswa mengikuti PPAk, yaitu keinginan yang didorong oleh suatu keinginan, setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam pengukuran variabel tersebut baik itu variabel terikat maupun variabel bebas adalah menggunakan skala interval dengan teknik Semantic Deferensial yaitu alat ukur yang berfokus pada satu kata atau konsep pada waktu untuk


(44)

mengukur makna konotatif konsep. Skala ini tersusun dalam suatu garis kontinum dengan jawaban sangat positif terletak disebelah kanan dan jawaban sangat negatif disebelah kiri atau sebaliknya (Sumarsono,2004:25).

Dimana angka 1 menunjukkan nilai terendah, sedangkan angka 7 menunjukkan angka tertinggi.

1 2 3 4 5 6 7 Sangat tidak setuju sangat setuju

Dimana :

 Variabel bebas (X1) skor 1-3 menunjukkan rendahnya motivasi karir terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 menunjukkan adanya motivasi karir terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 5-7 menunjukkan tingginya motivasi karir terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X2) skor 1-3 menunjukkan rendahnya motivasi kualitas terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 menunjukkan adanya motivasi kualitas terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 5-7 menunjukkan tingginya motivasi kualitas terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

 Variabel bebas (X3) skor 1-3 menunjukkan rendahnya motivasi ekonomi terhadap minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 menunjukkan


(45)

5-7 menunjukkan tingginya motivasi ekonomi terhadap minat untuk mengikuti PPAk.

 Variabel terikat (Y) skor 1-3 menunjukkan rendahnya minat untuk mengikuti PPAk, skor 4 menunjukkan adanya minat untuk mengikuti PPAk, skor 5-7 menunjukkan tingginya minat untuk mengikuti PPAk.

3.2. Teknik Penentuan Sample 3.2.1. Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kelas pagi yang aktif tahun ajaran 2011.

3.2.2. Populasi

Populasi adalah merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Riduwan 2004 : 55).

Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mahasiswa akuntansi konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007 dan 2008, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang berjumlah 127 mahasiswa (ADMIK FE T.A 2011/2012). 3.2.3. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan


(46)

menggunakan sampel yang mewakilinya atau yang biasa disebut dengan sampel yang representative (Sumarsono, 2004:44).

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2004 :58)

Untuk mengukur sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rahmat dalam (Riduwan, 2004 : 65).

Dimana :

n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d2 = Presisi yang ditetapkan Dimana :


(47)

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti, baik langsung maupun melalui angket (kuesioner). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti.

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Kuesioner

Yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan (Sugiyono:2008:199).

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuesioner mengukur yang diinginkan. Suatu kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau kuesioner tersebut dapat diuji dengan


(48)

mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan.

Menurut Azwar (2003 : 157-158) apabila koefisien validitas itu kurang daripada 0,30 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan. Angka ini ditetapkan sebagai konvensi yang didasarkan pada asumsi distribusi skor dari kelompok subjek yang berjumlah besar.

Untuk menentukan validitas menggunakan corrected item-total correlation, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor total yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa :

- Jika nilai rhitung > 0,30 berarti pernyataan valid - Jika nilai rhitung ≤ 0,30 berarti pernyataan tidak valid 3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Reliabilitas dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha (α), yaitu teknik pengujian reliabilitas suatu kuesioner yang jawaban atau tanggapannya berupa pilihan. Cronbach’s Alpha diperoleh instrument variabel dinyatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar > 0,60 (Ghozali,2009:45-46).

3.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti


(49)

sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorof Smirnov (Sumarsono, 2004:40-43).

Pedoman suatu data berdistribusi normal adalah :

 Bila nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

 Bila nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5%, maka disribusi adalah normal.

3.4.4. Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) artinya pengambilan keputusan uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk menghasilkan yang BLUE maka harus dipenuhi di antara tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier, yaitu:

a. Tidak boleh terjadi Autokorelasi b. Tidak boleh terjadi Multikolinieritas c. Tidak boleh terjadi Heteroskedasitas

Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan uji F dan uji t menjadi bias, berikut ini uraian singkat mengenai ketiga asumsi tersebut.

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika


(50)

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problemautokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang beruruan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2009 : 99-100).

Pada data crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relative jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu/kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Penelitian ini data yang digunakan bukan data times series tetapi data cross sectional yang diambil berdasarkan kuesioner, sehingga untuk uji autokorelasi tidak dilakukan.

2. Heteroskedastisitas

Heteroskedasitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variansi dari residual suatu pengamat ke pengamat yang lain tetap, maka disebut Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedasitas atau tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2009 : 125).

Jika nilai signifikan koefisien korelasi Rank Spearman untuk semua variabel bebas terhadap nilai mutlak dari residual lebih besar 5%, maka tidak terdapat gejala Heteroskedasitas (Wahana Komputer,2005:60).


(51)

3. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dilihat dari besaran VIF (Varians Inflation Factor), yang dapat dihitung dengan (Ghozali, 2009:95-96).

a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi.

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.

c. Menghitung nilai tolerance dan variance inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apabila VIF lebih besar dari 10, hal ini berarti terdapat multikolinier pada persamaan regresi linier.

3.4.5. Teknik Analisis

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan menyeluruh tentang hubungan antara variabel motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk.


(52)

Untuk uji hipotesis dilakukan analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah dapat digambarkan sebagai berikut :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e Keterangan :

Y = Minat Mahasiswa X1 = Motivasi Karir

X2 = Motivasi Kualitas X3 = Motivasi Ekonomi b0 = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi X1 b2 = Koefisien Regresi X2 b3 = Koefisien Regresi X3 e = Keasalahan Baku

(Anonim, 2010:L-21)

3.4.6. Uji Hipotesis a. Uji F

Model persamaan dalam regresi dihasilkan dari perhitungan dengan menggunakan data masa lalu. Untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Y digunakan uji F, dengan prosedur sebagai berikut :


(53)

Ha : βj≠ 0 (model regresi yang dihasilkan cocok) Dimana j = 1,2,3,… , k : variabel ke j sampai ke k.

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikannya 0,05

3. Dengan F hitung sebesar

 

Keterangan :

Fhit = F hasil perhitungan R2 = koefisien regresi k = jumlah variabel n = jumlah sampel

(Anonim,2010:L-22)

b. Uji t

Untuk pengujian hipotesis penelitian guna menguji signifikan atau tidaknya pengaruh parsial variabel X1, X2, atau X3 terhadap Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berikut :

1. H0 : βj = 0 (tidak terdapat pengaruh yang signifikan X1, X2, atau X3 terhadap Y)

H1 : βj ≠ 0 (terdapat pengaruh yang sigifikan X1, X2, atau X3 terhadap Y)


(54)

2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas [n-k], dimana n : jumlah pengamatan, dan k : jumlah variabel.

3. Dengan nilai t hitung :

  Keterangan : 

thit = t hasil perhitungan bj = koefisien regresi se (bj) = Standart error


(55)

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah Lembaga

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959. Selama kurun waktu beberapa tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah mengalami berbagai perubahan status yaitu :

1. Sejak juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang Surabaya.

2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) “Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No. 062/Kpts/MENTRANVED/68.

3. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di baah Departemen Pertahanan Keamanan RI.

4. Periode tahun 1977, terjadi perubahan PTPN “Veteran” Cabang Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang Jawa Timur.


(56)

5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraan dilakukan secara mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.

6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi No. 001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 telah memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Progdi (Program Studi).

4.1.2. Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan 4.1.2.1. Falsafah

Mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

4.1.2.2. Visi

UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Universitas terdepan dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya Manusia yang dilandasi nilai dan semangat kejuangan.

4.1.2.3. Misi

a. Menghasilkan SDM yang memiliki nilai-nilai moralitas, dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.

b. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni menuju Research University.


(57)

d. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik dengan perguruan tinggi lain, pemerintah dan swasta.

4.1.2.4. Tujuan

Menunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan tinggi dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap pembangunan nasional.

4.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi 4.1.3.1. Visi

Menjadi Fakultas Ekonomi terdepan yang dilandasi semangat ketahanan Nasional di Jawa Timur pada tahun 2020.

4.1.3.2. Misi

1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing dibidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi.

2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu ekonomi dan bisnis berbasis penelitian.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada kemanfaatan.

4.1.3.3. Tujuan

Mendidik mahasiswa peserta didik menjadi tenaga-tenaga yang professional baik secara konseptual maupun partikal, yang memacu


(58)

intelegensi, berfikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ekonomi.

4.1.4. Riwayat Progdi Akuntansi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun 1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan pendirian Progdi Akuntansi adalah :

a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa Timur mendirikan progdi akuntansi.

c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan dipropinsi Jawa Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.

d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin tinggi.

Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan Keputusan bersama Mendikbud No : Kep/0307/U/1994 dan Menhankam No : Kep/10/XI/1994 status Progdi Akuntansi berubah menjadi swasta.

Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 00177/Ak-I.1/UPIAKt/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi kedua dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti


(59)

tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai “A” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor : 039/BAN-PT/Ak-XI/S1/1/2009.

4.1.4.1. Visi Progdi Akuntansi

Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses belajar mengajar bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akaemik dan praktis dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan, teknologi dan perusahaan global.

4.1.4.2. Misi Progdi Akuntansi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional.

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan kinerjanya.

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan, dan berorientasi global.

4.1.4.3. Tujuan Progdi Akuntansi

Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang professional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu


(60)

intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007 dan 2008, dengan jumlah responden sebanyak 56 orang. Berikut ini akan dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian yang meliputi motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi dan minat untuk mengikuti PPAk.

4.2.1. Motivasi Karir (X1)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi karir:

Tabel 4.1

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Karir

1 2 3 4 5 6 7

0 0 1 13 14 16 12 305

0% 0% 2% 23% 25% 29% 21% 100%

0 3 0 8 14 22 9 303

0% 5% 0% 14% 25% 39% 16% 100%

0 1 3 7 19 16 10 300

0% 2% 5% 13% 34% 29% 18% 100%

0 0 4 9 14 17 12 304

0% 0% 7% 16% 25% 30% 21% 100%

0 0 0 16 10 23 7 301

0% 0% 0% 29% 18% 41% 13% 100%

Total 0 4 8 53 71 94 50 1513 5.40

5.36 X1.1

X1.2

X1.3

X1.5 5.38

X1.4 5.43

Item

Skor Jawaban

Total Mean

5.45 5.41


(61)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada lima item pertanyaan variabel motivasi karir berada pada selang 5 hingga 7 yang menunjukkan bahwa responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel motivasi karir. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi yang tinggi dalam hal meningkatkan kesempatan promosi jabatan, mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik, meningkatkan kemampuan berprestasi di dalam pekerjaan, serta mendapatkan perlakuan professional dari atasan, rekan, dan bawahan di lingkungan pekerjaan. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi karir yang dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.40. Motivasi karir paling tinggi adalah dalam hal meningkatkan kesempatan promosi jabatan dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 5.45, sedangkan motivasi karir paling rendah adalah dalam hal menyelesaikan beban pekerjaan yang diberikan dengan baik dengan rata-rata jawaban responden sebesar 5.36.


(62)

4.2.2. Motivasi Kualitas (X2)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi kualitas:

Tabel 4.2

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Kualitas

1 2 3 4 5 6 7

0 1 0 16 22 11 6 284

0% 2% 0% 29% 39% 20% 11% 100%

0 0 1 13 13 26 3 297

0% 0% 2% 23% 23% 46% 5% 100%

0 1 6 9 17 14 9 288

0% 2% 11% 16% 30% 25% 16% 100%

0 0 3 11 20 17 5 290

0% 0% 5% 20% 36% 30% 9% 100%

0 0 2 5 16 23 10 314

0% 0% 4% 9% 29% 41% 18% 100%

Total 0 2 12 54 88 91 33 1473 5.26

5.14 X2.1

X2.2

X2.3

X2.5 5.61

X2.4 5.18

Item

Skor Jawaban

Total Mean

5.07 5.30

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada lima item pertanyaan variabel motivasi kualitas berada pada selang 5 hingga 7 yang menunjukkan bahwa responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel motivasi kualitas. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi yang tinggi dalam hal meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis, meningkatkan pengetahuan dalam bidang keuangan, meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen, meningkatkan keahlian dalam praktik audit, serta meningkatkan kemampuan


(63)

bahwa motivasi kualitas yang dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.26. Motivasi kualitas paling tinggi adalah dalam hal meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun tertulis dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 5.61, sedangkan motivasi kualitas paling rendah adalah dalam hal meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan bisnis dengan rata-rata jawaban responden sebesar 5.07.

4.2.3. Motivasi Ekonomi (X3)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi ekonomi:

Tabel 4.3

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Ekonomi

1 2 3 4 5 6 7

1 3 4 11 15 19 3 273

2% 5% 7% 20% 27% 34% 5% 100%

0 2 3 18 8 18 7 282

0% 4% 5% 32% 14% 32% 13% 100%

0 0 2 6 13 13 22 327

0% 0% 4% 11% 23% 23% 39% 100%

0 0 3 10 14 22 7 300

0% 0% 5% 18% 25% 39% 13% 100%

0 0 1 6 10 20 19 330

0% 0% 2% 11% 18% 36% 34% 100%

Total 1 5 13 51 60 92 58 1512 5.40

Item Skor Jawaban Total Mean 4.88 5.04 5.84 X3.1 X3.2 X3.3

X3.5 5.89

X3.4 5.36


(64)

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada lima item pertanyaan variabel motivasi ekonomi berada pada selang 5 hingga 7 yang menunjukkan bahwa responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel motivasi ekonomi. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi yang tinggi dalam hal memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar, memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, mendapatkan pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga, mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan yang tinggi, serta mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi ekonomi yang dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.40. Motivasi ekonomi paling tinggi adalah dalam hal mendapatkan pekerjaan yang memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 5.89, sedangkan motivasi ekonomi paling rendah adalah dalam hal memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang besar dengan rata-rata jawaban responden sebesar 4.88.


(65)

4.2.4. Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y)

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai minat untuk mengikuti PPAk:

Tabel 4.4

Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Minat Untuk Mengikuti PPAk

1 2 3 4 5 6 7

0 0 1 4 20 20 11 316

0% 0% 2% 7% 36% 36% 20% 100%

0 0 0 10 20 18 8 304

0% 0% 0% 18% 36% 32% 14% 100%

0 1 1 8 14 17 15 314

0% 2% 2% 14% 25% 30% 27% 100%

0 0 4 6 14 19 13 311

0% 0% 7% 11% 25% 34% 23% 100%

0 1 2 10 12 21 10 304

0% 2% 4% 18% 21% 38% 18% 100%

Total 0 2 8 38 80 95 57 1549 5.53

5.61 Y1

Y2

Y3

Y5 5.43

Y4 5.55

Item

Skor Jawaban

Total Mean

5.64 5.43

Sumber : Lampiran 2

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada lima item pertanyaan variabel minat untuk mengikuti PPAk berada pada selang 5 hingga 7 yang menunjukkan bahwa responden cenderung sangat setuju dengan item-item pertanyaan variabel minat untuk mengikuti PPAk. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tertarik mengikuti PPAk karena PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi akuntansi, tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran financial yang besar, tertarik mengikuti PPAk karena


(66)

PPAk dapat meningkatkan profesi akuntansi. Mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian juga akan mengikuti pendidikan profesi akuntansi setelah studi mereka selesai, selain itu mereka tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk dapat meningkatkan kualitas calon akuntan. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa minat untuk mengikuti PPAk dari mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh rata-rata total jawaban responden sebesar 5.53. Minat paling tinggi adalah karena PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi akuntansi dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 5.64, sedangkan minat paling rendah adalah karena PPAk merupakan sarana untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran financial yang besar, selain itu juga karena PPAk dapat meningkatkan kualitas calon akuntan dengan rata-rata jawaban responden masing-masing sebesar 5.43.

4.3. Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1. Validitas

Validitas menunjukkan seberapa baik suatu kuesioner dapat mengukur konsep tertentu. Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian. Untuk mengukur validitas digunakan metode corrected item total correlation. Jika hasil corrected item total correlation (r hitung) > 0.3, maka item pertanyaan dinyatakan valid.


(67)

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel motivasi karir (X1):

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir

Item r hitung Nilai Kritis Keterangan X1.1 0.445 0.30 valid X1.2 0.508 0.30 valid X1.3 0.492 0.30 valid X1.4 0.586 0.30 valid X1.5 0.386 0.30 valid Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa lima item pertanyaan pada variabel motivasi karir menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.30, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi karir dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel motivasi kualitas (X2):

Tabel 4.6

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kualitas Item r hitung Nilai Kritis Keterangan

X2.1 0.415 0.30 valid X2.2 0.449 0.30 valid X2.3 0.460 0.30 valid X2.4 0.424 0.30 valid X2.5 0.389 0.30 valid Sumber : Lampiran 3


(68)

Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa lima item pertanyaan pada variabel motivasi kualitas menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.30, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi kualitas dinyatakan valid.

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel motivasi ekonomi (X3):

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi Item r hitung Nilai Kritis Keterangan

X3.1 0.749 0.30 valid X3.2 0.425 0.30 valid X3.3 0.442 0.30 valid X3.4 0.352 0.30 valid X3.5 0.326 0.30 valid Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa lima item pertanyaan pada variabel motivasi ekonomi menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.30, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi ekonomi dinyatakan valid.


(69)

Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel minat untuk mengikuti PPAk (Y):

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Untuk Mengikuti PPAk Item r hitung Nilai Kritis Keterangan

Y1 0.341 0.30 valid Y2 0.416 0.30 valid Y3 0.486 0.30 valid Y4 0.378 0.30 valid Y5 0.373 0.30 valid Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa lima item pertanyaan pada variabel minat untuk mengikuti PPAk menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis 0.30, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel minat untuk mengikuti PPAk dinyatakan valid.

4.3.2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya dan diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai cronbach alpha. Jika nilai cronbach alpha > 0.60, maka item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel.


(70)

Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel penelitian:

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach

Alpha Keterangan

Motivasi Karir (X1) 0.724 reliabel Motivasi Kualitas (X2) 0.671 reliabel Motivasi Ekonomi (X3) 0.699 reliabel Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y) 0.643 reliabel

Sumber : Lampiran 3

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa besarnya nilai cronbach alpha pada variabel motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi dan minat untuk mengikuti PPAk lebih besar dari nilai kritis 0.60, dengan demikian item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian dinyatakan reliabel.

4.3.3. Uji Normalitas

Uji F dan uji t pada analisis regresi mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Oleh karena itu dilakukan pengujian normalitas pada residual yang dihasilkan model regresi. Prosedur uji normalitas dilakukan dengan uji kolmogorov smirnov. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov > 0.05 (α=5%), maka residual model regresi berdistribusi normal.


(71)

Berikut adalah hasil uji normalitas residual: Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas

Unstandardized Residual Keterangan

Nilai Signifikansi

Kolmogorov Smirnov Z 0.788 normal Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai signifikan uji kolmogorov smirnov lebih besar dari 0.05 yaitu 0.788, maka disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi normal.

4.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.4.1. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang baik, maka perlu dilakukan pengujian gejala penyimpangan asumsi model klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan model regresi yang baik adalah tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinieritas, dan tidak ada heteroskedastisitas. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengujian autokorelasi karena data yang digunakan bukan merupakan data times series. Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik.


(1)

Lanjutan Tabel 4.17 : Rangkuman Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Variabel Penelitian

Metode

Analisis Kesimpulan

3 Aprianto (2010) Motivasi karir,

motivasi kualitas, motivasi ekonomi, minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Regresi linier berganda

Secara parsial motivasi karir dan motivasi kualitas terdapat pengaruh tetapi yang mampu berpengaruh secara signifikan dan dominan terhadap minat mahasiswa akuntansi Progdi Akuntansi untuk mengikuti PPAk adalah motivasi karir, sedangkan motivasi ekonomi tidak tidak berpengaruh secara signifikan.

4 Kartika (2012) Motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi, minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk Regresi linier berganda

Variabel motivasi karir dan variabel motivasi ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahsiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk, sedangkan variabel motivasi kualitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.

Sumber : Penelitian (BAB II)

4.8. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini dirasakan oleh peneliti telah dilakukan secara optimal, namun demikian peneliti merasa dalam hasil penelitian ini masih adanya beberapa keterbatasan antara lain :

1. Sampel penelitian ini terbatas pada mahasiswa akuntansi konsentrasi keuangan kelas pagi angkatan tahun 2007 dan 2008, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Penelitian ini menggunakan metode survei melalui kuisioner sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan melalui pengguna instrumen secara tertulis.

3. Kendala bersifat situasional, yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada saat pengisian kuisioner (keengganan) mahasiswa.


(2)

77

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk pada penelitian ini hanya ditinjau dari motivasi karir, motivasi kualitas, dan motivasi ekonomi.


(3)

78   

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisis data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Motivasi karir dan motivasi ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa progdi akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, sedangkan motivasi kualitas berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat mahasiswa progdi akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi.

5.2. Saran

1. Bagi penyelenggara PPAk, hendaknya meningkatkan sosialisasi dan

promosi kepada mahasiswa akuntansi agar PPAk dimasa yang akan datang akan lebih baik.

2. Bagi penyelenggara pendidikan akuntansi yaitu Universitas

Pembanguna Nasional “Veteran” Jawa Timur, hendaknya lebih menyempurnakan kurikulum pendidikan dan mengembangkan program yang telah ada. Serta perlu adanya promosi proyeksi kebutuhan auditor yang lebih besar dimasa dimasa datang sehingga diharapkan minat mahsiswa untuk mengikuti PPAk ini bertambah.


(4)

79   

 

3. Bagi calon lulusan mahasiswa akuntansi, hasil penelitian ini dapat

dijadikan masukan untuk mengetahui tentang pentingnya PPAk.

4. Bagi peneliti yang akan datang, hendaknya memperluas objek

penelitian tidak hanya pada mahasiswa akuntansi Universitan Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(5)

Buku Teks

Anonim, 2010, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian Dan Skripsi Jurusan Akuntansi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Regar, Moenaf, 1993, Mengenal Profesi Akuntan dan Memahami, Cetakan

Pertama, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

Hasibuan, Malayu, 2003, Organisasi dan Motivasi, Dasar-dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan kedua, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Rivai, Veithzal, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Robbins, Stephen, P. 2005, Perilaku Organisasi, Jilid Satu, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Prenhallindo, Jakarta.

Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad, 2006, Akuntansi Keperilakuan, Salemba Empat, Jakarta.

Gibson, Ivanche, 1987, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, (Alih Bahasa : Djarkasih), Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Supriyono, 2000, Sistem Pengendalian Manajemen, Buku I, Edisi Pertama, BPFE, Yogjakarta.

Siagian, Sondang, 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta. Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi, Edisi Revisi, UPN ”Veteran”

Jawa Timur, Surabaya.

Riduwan, 2004, Metode dan Teknik Menyusun Tesis, Cetakan Kedua, CV. Alfabea, Bandung.

Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV. Alfabeta, Bandung. Azwar, Saifuddin, 2010, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Belajar, Yogjakarta. Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivatiate dengan Program SPSS,

Cetakan IV, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.


(6)

Jurnal

Widiyastuti, Suryaningsum dan Juliana, Kiky, 2004, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” Makalah Simposium Nasional Akuntansi VIII, Denpasar 2-3 Desember 2004.

Benny, Ellya dan Yuskar, 2006, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Makalah Simposium Akuntansi IX, Padang 23-26 Agustus 2006.

Skripsi

Aprianto, Aan, 2010, “Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Di UPN “Veteran” Jatim Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ”,


Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 16 16

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi(PPAK).

0 5 15

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

0 0 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ).

0 1 96

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk).

1 4 88

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI.

0 0 80

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR DALAM MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

0 0 9

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 20

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “ VETERAN “ JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk )

0 0 18

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

0 0 17