161
6. Penampilan Skor 4
Penampilan menarik, sopan dan rapi, dengan penuh percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 3 Penampilan cukup menarik, sopan, rapih dan percaya diri
menggunakan alat bantu Skor 2
Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi kurang percaya diri serta menggunakan alat bantu
Skor 1 Penampilan kurang menarik, sopan, rapi tetapi tidak percaya
diri dan tidak menggunakan alat bantu
Penilaian Laporan Observasi: No
Aspek Skor
4 3
2 1
1 Sistematika
Laporan Sistematika
laporan mengandung
tujuan, masalah,
hipotesis, prosedur, hasil
pengamatan dan
kesimpulan. Sistematika
laporan mengandun
g tujuan, , masalah,
prosedur, hasil
pengamatan dan
kesimpulan Sistematika
laporan mengandung
tujuan, masalah, hasil
pengamatan Dan
kesimpulan Sistematika
laporam hanya
mengandun g tujuan,
hasil pengamatan
dan kesimpulan
2 Data
Pengamatan Data
pengamatan ditampilkan
dalam bentuk table, grafik
dan gambar yang disertai
dengan bagian- bagian dari
gambar yang lengka[
Data pengamatan
ditampilkan dalam
bentuk table,
gambar yang
disertai dengan
beberapa bagian-
bagian dari gambar
Data pengamatan
ditampilkan dalam bentuk
table, gambar yang disertai
dengan bagian yang
tidak lengkap Data
pengamatan ditampilkan
dalam bentuk
gambar yang tidak
disertai dengan
bagian- bagian dari
gambar
3 Analisis dan
kesimpulan Analisis dan
kesimpulan tepat dan
relevan dengan data-data hasil
pengamatan Analisis dan
kesimpulan dikembangk
an berdasarkan
data-data Analisis dan
kesimpulan dikembangka
n berdasarkan
data-data Analisis dan
kesimpulan tidak
dikembangk an
berdasarkan
162 hasil
pengamatan hasil
pengamatan tetapi tidak
relevan data-data
hasil pengamatan
4 Kerapihan
Laporan Laporan ditulis
sangat rapih, mudah dibaca
dan disertai dengan data
kelompok Laporan
ditulis rapih, mudah
dibaca dan tidak
disertai dengan data
kelompok Laporan
ditulis rapih, susah dibaca
dan tidak disertai
dengan data kelompok
Laporan ditulis tidak
rapih, sukar dibaca dan
disertai dengan data
kelompok
163
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 KOMPETENSI DASAR: PENGOPERASIAN PERALATAN PENGOLAHAN
A. DESKRIPSI
Pengoperasian peralatan pengolahan merupakan kompetensi dasar yang membahas tentang penggunaan peralatan dalam pengolahan hasil pertanian dan
perikanan. Peralatan yan digunakan dalam pengolahan memiliki prinsip kerja dan fungsi yang berbeda-beda tergantung tujuan dari penggunaan peralatan tersebut.
B. KEGIATAN BELAJAR
TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Setelah mempelajari kompetensi dasar ini peserta didik mampu : Menerapkan prinsip pengoperasian peralatan pengolahan
Mengoperasikan peralatan pengolahan
URAIAN MATERI
2.
Pengolahan hasil pertanian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan mengubah bahan mentah menjadi produk yang siap konsumsi dan minimal
siap untuk dilakukan pengolahan selanjutnya. Pada awalnya pengolahan Amati di sekitar kalian peralatan yang digunakan untuk kegiatan
pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Lakukan identifikasi terhadap peralatan yang anda amati tentang fungsi
dan tujuan penggunaan peralatan tersebut serta bagaimana prinsip dan cara pengoperasiannya
Diskusikan secara
berkelompok hasil
pengamatan dan
pengidentifikasian peralatan yang telah anda lakukan
164
dilakukan secara tradisional dengan hanya menggunakan tenaga manusia atau secara manual. Namun seiring dengan perkembangan teknologi,
pengolahan juga mulai berkembang teknologinya diantaranya adalah perkembangan alat yang dapat membantu mempermudah dan mempercepat
proses pengolahan bahan. Penggunaan peralatan pada proses pengolahan juga akan mengurangi biaya produksi seiring dengan berkurangnya
penggunaan tenaga manusia. Produk yang dihasilkan dengan bantuan peralatan pengolahan juga relatif lebih seragam karena adanya fasilitas
pengaturan atau kontrol suatu alat.
Beberapa proses pengolahan yang menggunakan peralatan pengolahan antara lain :
Proses pengecilan ukuran : slicer , disc mill, hammer mill, burr mill, penggiling daging, food processor
Proses pencampuran : mixer, silent cutter Proses pemanasan : oven, vacuum frying, deep frying
a. Mixer
Mixer adalah alat utama untuk pembuatan produk-produk bakery. Mixer berfungsi memadukan bahan sehingga membentuk suatu massa
atau adonan yang bisa dibentuk dan atau digunakan untuk tahap berikutnya di proses bakery. Planetary mixer adalah jenis mixer
yang paling banyak digunakan di rumah tangga sampai industri ukuran menengah. Planetry mixer memiliki kapastias yang berbeda-beda
mulai dari 3 kg sampai 50 kg atau lebih. Planetary mixer umumnya mempunyai fitur yang cukup komplit dan banyak digunakan mulai dari
ibu-ibu rumah tangga sampai profesional baker. Mixer ada dua tipe yaitu planetary mixer dan spiral mixer. Planetary mixer
bekerja berdasarkan teori perputaran planet di mana beater pengocok berputar mengitari bowl mangkuk dan bowl tidak berputar sehingga