229
Contoh penggunaan peralatan ini misalnya pada pengemasan minuman teh gelas yang sekarang ini banyak kita jumpai dimana
teh dikemas secara mendadak dengan menuangkannya ke dalam gelas untuk selanjutnya langsung ditutup menggunakan mesin
sealer
2 Hand sealer Mesin ini merupakan mesin yang digunakan untuk mengemas
berbagai kemasan plastik. Pengoperasian alat ini dilakukan secara manual. Harga alat ini relatif murah sehingga dapat digunakan
untuk skala rumah tangga.
Gambar 91. Hand Sealer
Sumber : machinepackaging.blogspot.com 3 Vacuum sealer
Vacuum Sealer adalah mesin yang digunakan untuk menghampakan udara, dimana udara yang dihampakan akan menyebabkan proses
dioksidasi, perkembangan oksigen akan ditekan sedemikan rupa sehingga bakteri akan berkembang biak lebih lama dibandingkan
dengan proses oksidasi alami, dan kerusakan bahanpembusukan oleh bakteri akan terhambat.
230
Gambar 92. vacuum sealer
Sumber : ramesia mesin.com Makanan yang biasanya mudah rusakbusuk dengan menggunakan
mesin ini maka makanan yang di vacuum akan lebih awet sekitar 15-20 hari . Mesin vacuum sealer ini dapat digunakan untuk
mengemas bandeng presto, bakso, kerupuk, sosis dan produk lainnya
4 Mesin pengemas continous band sealer
Gambar 93. mesin Continous Band Sealer
Sumber : mesinpengemasindonesia.blogspot.com
231
Mesin sealer ini cocok digunakan untuk paking kantong ukuran kecil. Mengadopsi elektronik temperatur sistem yang dilengkapi
dengan Microcomputer control dan transmisi kecepatan yang dapat disesuaikan. Mesin ini dapat digunakan dengan berbagai macam
material plastic film. Seperti, PE, PP, Aluminium Foil. Mesin ini juga sekaligus dapat mencetak tanggal dengan bentuk emboss.
e. Label pangan
Label atau disebut juga etiket adalah tulisan, tag, gambar atau deskripsi lain yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias, atau dicantumkan
dengan jalan apapun, pada wadah atau pengemas. Etiket tersebut harus cukup besar agar dapat menampung semua keterangan yang diperlukan
mengenai produk dan tidak boleh mudah lepas, luntur atau lekang karena air, gosokan atau pengaruh sinar matahari.
Pemberian label pangan bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk Pangan yang
dikemas sebelum membeli danatau mengonsumsi Pangan. Informasi yang ada pada label terkait dengan asal, keamanan, mutu, kandungan
Gizi, dan keterangan lain yang diperlukan.
Tujuan pelabelan pada kemasan adalah : Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus
membuka kemasan Sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang
hal-hal dari produk yang perlu diketahui oleh konsumen , terutama yang kasat mata atau yang tidak diketahui secara fisik
Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum
Sarana periklanan bagi konsumen Memberi rasa aman bagi konsumen
232
Pencantuman label di dalam danatau pada Kemasan Pangan berdasarkan UU no 18 tahun 2012 tentang pangan ditulis atau dicetak
dengan menggunakan bahasa Indonesia serta memuat paling sedikit keterangan mengenai nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat
bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor, halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal dan kode produksi,
tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa, nomor izin edar bagi pangan olahan; dan asal usul bahan pangan tertentu.
1 Nama produk Disamping nama bahan pangannya, nama dagang juga dapat
dicantumkan. Produk dalam negeri ditulis dalam bahasa Indonesia, dan dapat ditambahkan dalam bahasa Inggris bila perlu. Produk
dari luar negeri boleh dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.
2 Daftar bahan yang digunakan Bahan penyusun produk termasuk bahan tambahan makanan yang
digunakan harus dicantumkan secara lengkap. Urutannya dimulai dari yang terbanyak, kecuali untuk vitamin dan mineral. Beberapa
perkecualiannya adalah untuk komposisi yang diketahui secara umum atau makanan dengan luas permukaan tidak lebih dari 100
cm
2
, maka daftar bahan tidak perlu dicantumkan.
3 Berat bersih atau isi bersih Berat bersih dinyatakan dalam satuan metrik. Makanan padat
dinyatakan dengan satuan berat, sedangkan makanan cair dengan satuan volume. Untuk makanan semi padat atau kental dinyatakan
dalam satuan volume atau berat. Untuk makanan padat dalam cairan dinyatakan dalam bobot tuntas.