Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

5 terbuka bagi seluruh masyarakat yang berminat untuk menjadi bagian dalam kelompok. Dusun Pacar memiliki potensi lokal yang mendukung dengan sumber daya alamnya yakni luasnya lahan dan cukup melimpahnya air yang dapat dipergunakan untuk budidaya ikan air tawar. Tetapi tidak semua masyarakat ikut serta dalam kelompok budidaya ikan, karena sebagian masyarakat menganggap budidaya ikan tidak akan menguntungkan sehingga hanya sebagian masyarakat yang ikut serta dalam budidaya ikan. Mereka lebih memilih untuk bekerja di pabrik daripada bekerja dirumah dan membudidayakan ikan. Hal ini disebabkan karena masyarakat memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah potensi alam khususnya dalam bidang budidaya ikan tawar. Apabila masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya ikan air tawar tentunya akan meningkatkan perekonomiannya. Hasil budidaya tersebut nantinya dapat dipasarkan di dalam maupun luar daerah. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Budidaya Ikan Mina Persada berada dibawah naungan PKBM Persada didampingi oleh Dinas Perikanan Kabupaten Bantul. Tujuan awal pemberdayaan yang dilakukan adalah untuk membantu masyarakat di Desa Timbulharjo khususnya warga di Dusun Pacar untuk lebih berdaya perekonomiannya. Harapan yang diinginkan, masyarakat mempunyai inisiatif menghadapi permasalahan yang dihadapi khususnya mengenai cara meningkatkan pendapatan mereka. 6 Budidaya ikan air tawar dirasa tepat sebagai usaha pemberdayaan masyarakat Dusun Pacar karensa sesuai dengan potensi lokal yang ada. Melihat potensi sumber daya alam yang mendukung kemudian membentuk suatu kelompok sebagai wadah mengembangkan dan memasarkan usaha budidaya ikan mereka. Budidaya ikan air tawar juga bisa menjadi refrensi daerah lain agar bisa mengembangkan potensi lokal yang ada. Pelaksanaan budidaya ikan Mina Persada belum berjalan optimal disebabkan oleh beberapa hal seperti, kurangnya sistem pengairan yang optimal karena untuk mengalirkan air kekolam harus menggunakan tenaga sanyo sehingga menambah pengeluaran dana dari kelompok. Hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya hasil panen yang berdampak pada pendapatan masyarakat. Kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI-MP terbuka bagi seluruh masyarakat Dusun Pacar yang berminat untuk ikut berpartisipasi dalam kelompok. Anggota KBI-MP adalah laki-laki yang berumur 24-65 tahun. Kelompok lebih menekankan pada partisipasi karena akan lebih efektif dalam pemberdayaan. Anggota dilibatkan mulai dari perencaan hingga evaluasi, akan tetapi karakteristik masing-masing individu terkadang menjadi penghambat dalam kelompok. Hubungan yang tidak biasanya terjadi karena keegoisan masing-masing dan kurang saling memiliki dalam kelompok. Pada pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar ini tentunya terdapat faktor-faktor pendukung dan penghambat serta dampak yang dirasakan pembina, pengelola dan anggota. Oleh karena itu peneliti 7 tidak hanya meneliti pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan saja tetapi juga faktor pendukung, penghambat dan dampaknya. Demikian latar belakang penulis meneliti mengenai pemberdayaan masyarakat dikelompok pembudidaya ikan “Mina Persada” meliputi proses pemberdayaan, pelaksanaan kegiatan, faktor penghambat, faktor pendukung, serta dampak pemberdayaan bagi masyarakat.

B. Identifikasi masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas, ditemukan beberapa indentifikasi permasalah sebagai berikut: 1. Masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan sumber daya alam di lingkungan sekitarnya. 2. Masyarakat kurang memiliki keterampilan dalam budidaya ikan air tawar. 3. Pelaksanaan budidaya ikan air tawar oleh kelompok budidaya ikan Mina Persada belum berjalan optimal.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat sangat luas, agar lebih terfokus penelitian dibatasi pada pelaksanaan pemberdayaan di kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI- MP. 8

D. Rumusan Masalah

Pembatasan masalah diatas dapat dirumuskan dalam pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat yang dilakukan dalam kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI-MP ? 2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI-MP ? 3. Bagaimana dampak pemberdayaan warga Desa Timbulharjo melalui kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI-MP ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini untuk : 1. Mendeskripsikan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok budidaya ikan air tawar di Mina Persada KBI-MP. 2. Mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI-MP. 3. Mendeskripsikan dampak pemberdayaan warga Desa Timbulharjo melalui kelompok budidaya ikan Mina Persada KBI-MP.

1. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara umum diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 9 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan ini adalah mampu memberikan sumbangan konsep teoritis dalam pemberdayaan masyarakat melalui pembudidaya ikan Mina Persada. 2. Manfaat praktis a. Bagi kelompok budidaya ikan Mina Persada, sebagai saran masukan dalam mendorong partisipasi anggota dalam meningkakan pendapatan mereka. b. Bagi peneliti, sebagai bekal dalam merancang usaha pemberdayaan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha budidaya ikan air tawar. c. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ikan air tawar. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Sumodiningrat dalam Ambar teguh, 2008: 78 istilah pemberdayaan merupakan terjemahan dari istilah empowerment yang secara harfiah dapat diartikan sebagai “pemberkuasaan” kepada masyarakat yang lemah. Istilah empowerment itu benar tetapi tidak tepat, pemberdayaan yang dimaksud adalah memberi “daya” bukanlah “kekuasaan”. Dengan kata lain, pemberdayaan dalam konteks Indonesia merupakan suatu usaha untuk memberikan daya, atau meningkatkan daya. Namun, hal yang penting dalam pemberdayaan adalah peningkatan kesadaran. Masyarakat yang sadar adalah masyarakat yang memahami hal dan tanggung jawab secara politik, ekonomi dan budaya. Dengan demikian, pemberdayaan merupakan suatu upaya yang dilakukan sebagaian masyarakat dalam meningkatkan harkat dan martabat masyarakat agar lebih baik dari sebelumnya dan memberikan kesadaran sehinga masyarakat mempunyai kesadaran dalam menghadapi persoalan. Memberdayakan artinya membuat berdaya atau memberi daya. Selain itu, daya adalah kamampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak. Jadi, pemberdayaan adalah suatu proses, cara yang dilakukan agar memiliki kemampuan untuk bertindak sendiri sesuai keinginan. 11 Menurut Winarni dalam Ambar Teguh, 2008: 79 inti dari pemberdayaan masyarakat adalah meliputi tiga hal, yaitu pengembangan enabling, memperkuat potensi atau daya empowering, terciptanya kemandirian. Artinya, pemberdayaan tidak saja terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemmpuan, akan tetapi masyarakat yang memiliki daya msih terbatas, dapat dikembangkan hingga mencapai kemandirian. Pendapat senada yakni Fredian Tonny N 2014: 89 mengungkapkan bahwa : “Pemberdayaan adalah proses yang ditunjukan untuk membantu klien memperoleh daya kuasa untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan”. Menurut Edi Suharto, 2008: 46 secara konseptual pemberdayaan dapat diartikan bahwa membahas bagaimana individu, kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan dan mengusahakan untuk membentuk masa depannya sendiri sesuai mereka. Pada intinya mendorong individu utnuk memiliki kesadaran dan kekuatan penuh atas kehidupan mereka sendiri. Pendekatan utama dalam kesempatan pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari pembangunan, tetapi merupakan subyek dari upaya pembangunanya sendiri. Pemberian peluang kepada masyarakat untuk memutuskan apa yang mereka inginkan sesuai kemauan, pengetahuan dan kemampuannya sendiri.

Dokumen yang terkait

Studi Kelayakan Ekonomi Budidaya Durian di Desa Lau Bagot, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi

4 64 76

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Usaha Masyarakat Desa Cibeusi (Komasi) Kecamatan Ciater Kabupaten Subang

0 2 1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL.

0 2 155

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA.

2 5 161

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK PENGRAJIN TEMBAGA “BANGUN KARYA” DI DUSUN KRAPYAK WETAN DESA PANJANGREJO PUNDONG BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

32 182 156

PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR(Studi Kasus di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Lestari Desa Brobot,Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga).

0 0 213

IMPLEMENTASI PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA POS PEMBERDAYAAN KELUARGA DI DUSUN SAMAN DESA BANGUNHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL.

0 0 118

Menebar Cerita Bersama ODHA melalui Pelatihan Publik Speaking dan Kreativitas di Dusun Rendeng Wetan Timbulharjo Sewon Bantul. - UNS Institutional Repository

0 1 23