Identifikasi masalah Pembatasan Masalah
11 Menurut Winarni dalam Ambar Teguh, 2008: 79 inti dari pemberdayaan
masyarakat adalah meliputi tiga hal, yaitu pengembangan enabling, memperkuat potensi atau daya empowering, terciptanya kemandirian.
Artinya, pemberdayaan tidak saja terjadi pada masyarakat yang tidak memiliki kemmpuan, akan tetapi masyarakat yang memiliki daya msih
terbatas, dapat dikembangkan hingga mencapai kemandirian. Pendapat senada yakni Fredian Tonny N 2014: 89
mengungkapkan bahwa : “Pemberdayaan adalah proses yang ditunjukan untuk membantu klien memperoleh daya kuasa untuk mengambil
keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial dalam
melakukan tindakan”. Menurut Edi Suharto, 2008: 46 secara konseptual pemberdayaan
dapat diartikan bahwa membahas bagaimana individu, kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan dan mengusahakan untuk
membentuk masa depannya sendiri sesuai mereka. Pada intinya mendorong individu utnuk memiliki kesadaran dan kekuatan penuh atas
kehidupan mereka sendiri. Pendekatan utama dalam kesempatan pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari
pembangunan, tetapi merupakan subyek dari upaya pembangunanya sendiri. Pemberian peluang kepada masyarakat untuk memutuskan apa
yang mereka inginkan sesuai kemauan, pengetahuan dan kemampuannya sendiri.
12 Menurut Loekman Soetrisno 2010: 68 Pemberdayaan tidak dapat
terlepas dari peran serta masyarakat perlu aktif berpartisipasi dan dilibatkan dalam pembangunan, sehingga mampu mengembangkan
dayanya secara kreatif serta memiliki kesadaran kritis. Partisipasi rakyat dalam pembangunan adalah kerjasma rakyat dan pemerintah. Oleh karena
itu, upaya perlu dilakukan agar rakyat memiliki kapasitas baik secara individu maupun kelembagaan dalam menunjang keberhasilan
pembangunan. Partisipasi masyarakat sering kali dianggap sebagai bagian yang
tidak terlepas dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Mikkelsen dalam Zubaedi, 2013: 54 menjelaskan bahwa participation is the voluntary
involvement of people in self-deter-mined change. Menurut Isbandi Rukminto Adi, 2008: 111 Keterlibatan
masyarakat secara sukarela dalam perubahan yang ditentukan sendiri oleh masyrakat. Dengan demikian, berasal dari masyarakat dan dikelola oleh
masyarakat itu sendiri. Mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat merupakan keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian
masalah dan potensi yang ada dimasyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan
upaya mengatasi masalah dan keterlibatan masyarakat dala proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.