Konsep Pemberdayaan Masyarakat Deskripsi Teori
14 Menurut Saraswati dalam Alifitri, 2011:24 secara konseptual,
pemberdayaan harus mencakup enam hal berikut yaitu: 1. Learning by doing. Artinya, pemberdayaan adalah sebagai proses hal
belajar dan ada suatu tindakan konkrit yang terus-menerus dampaknya dapat terlihat.
2. Problem solving. Pemberdayaan harus memberikan andil terjadinya pemecahan masalah yang dirasakan krusial dengan cara dan waktu yang
tepat. 3. Self evaluation. Pemberdayaan harus mampu mendorong seseorang
atau kelompok tersebut untuk melakukan evaluasi secara mandiri. 4. Self development and coordination. Artinya, mendorong agar mampu
melakukan pengembangan diri dan melakukan hubungan koordinasi dengan pihak lain secara lebih luas.
5. Self selection. Suatu kumpulan yang tumbuh sebagai upaya pemilihan dan penilaian secara mandiri dan menetapkan langkah kedepan.
6. Self decision. Dalam memilih tindakan yang tepat hendaknya dimiliki kepercayaan diri dalam memutuskan sesuatu secara mandiri.
Keenam unsur diatas merupakan pembiasaan untuk berdaya, sebagai penguat dan pengait pemberdayaan jika dilakukan secara
kontinyu. Maka, ketika unsur tersebut dilaksanakan pengaruh yang ditimbukan semakin lama semakin kuat sehingga proses pemberdayaan
dapat berjalan dengan sendirinya.
Dari beberapa pandangan tersebut terlihat jelas bahwa konsep pemberdayaan masyarakat harus didasarkan pada keterlibatan semua
pihak, baik pemerintah ataupun seluruh lapisan masyarakat. Maka dari itu dapat dirumuskan konsep pemberdayaan masyarakat merupakan
rancangan pembangunan melalui pengembangan dan peamnfaatan sumber daya yang melibatkan seluruh pihak, baik pemerintah dan seluruh
masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan di berbagai bidang kehidupan.
15 a. Bentuk-bentuk pemberdayaan
Menurut Suparjan, 2009: 186 Pemberdayaan harus dilakukan secara komprehensif, terus menerus serta sampai mencapai
keseimbangan yang dinamis antara pemerintah dengan pihak lain. Pemberdayaan yang komprehensif meliputi:
1 Pemberdayaan politik, membangkitkan kesadaran kritis masyarakat terhadap persoalan yang merugikan mereka, selain itu
meningkatkan daya tahan bargaining position yang diperintah terhadap masyarakat.
2 Pemberdayaan ekonomi, upaya meningkatkan kemandirian masyarakat sebagai solusi menghadapi dampak negatif dari
pembangunan. 3 Pemberdayaan sosial-budaya, bertujuan meningkatkan kemampuan
SDM melalui investasi sumber daya manusia human investment guna meningkatkan nilai manusia, penggunaan, dan perlakuan yang
adil terhadap manusia. b. Tujuan pemberdayaan masyarakat
Menurut Ambar Teguh, 2008: 80 Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.
Kemandirian meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.
Menurut Awang, 2010: 47 Kemandirian dapat dicapai melalui sebuah proses belajar secara bertahap untuk memperoleh
kemampuan yang diperlukan. Dengan kata lain, melalui proses belajar akan terakumulasi kemampuan daya yang memadai untuk
mengantarkan kemandirian mereka. Untuk mencapai kemandirian masyarakat diperlukan sebuah
proses yang bertahap. Melalui proses belajar masyarakat secara
16 bertahap memperoleh kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik,
dan afektif. Dengan demikian akan terakumulasi kemampuan yang memadai untuk mengantarkan kemandirian mereka.
Komunitas yang baik perlu memiliki beberapa kompetensi yang harus dimiliki, menurut Isbandi Rukminto Adi, 2008: 149
melengkapi sebuah komunitas yang baik sebagai berikut: 1 Mampu mengidentifikasi masalah dan kebutuhan komunitas
2 Mampu mencapai kesempatan tentang sasaran yang hendk dicapai
3 Mampu menemukan dan menyepakati cara dan alat mencapai sasaran yang telah disetujui
4 Mampu bekerjasama rasional dalam bertindak mencapai tujuan Kompetensi
tersebut merupakan
pendukung untuk
mengantarkan masyarakat agar mampu memikirkan, mencari dan menemukan solusi terbaik dari permasalahannya.
Tujuan akhir dari pemberdayaan masyarakat harus membuat masyarakat menjadi madiri, mampu menguasi dirinya sendiri,
swadana, mampu membiayai keperluan sendiri, dan swasembada mampu memenuhi kebutuhannya sendiri secara berkelanjutan.
Kemandirian masyarakat diperoleh melalui proses pembelajaran sehingga masyarakat memiliki daya untuk mengantarkan kemandirian
mereka. c. Tahapan dan proses pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan harus dilakukan secara terus menerus, komprehensif, dan berorientasi pada proses. Dengan menekankan pada
proses, Wrihatnolo dan Dwidjowijoto dalam jurnal berjudul upaya
17 pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pemanfaatan modal sosial,
2009: 29 pemberdayaan memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Tahap Penyadaran
Pada tahap ini dilakukan sosialisasi terhadap komunitas tentang pentingnya kegiatan pemberdayaan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat, dan dilakukan secara mandiri self help. Masyarakat perlu menyadari tentang kondisi kehidupan
mereka dan mampu mengetahui apa yang seharusnya dilakukan. 2 Tahap Pengkapasitasan
Perlu pengkapasitasan individu, organisasi dan sistem nilai kegiatan pemberian pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai
dengan kebutuhan dan minat masyarakat sehingga nantinya dapat bersifat fungsional bagi mereka.
3 Tahap Pendayaan Pada tahap ini target diberi daya, kekuasaan dan peluang
sesuai kecakapan yang diperolehnya. Peluang yang tersedia perlu dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
hidupnya. Lebih lanjut lagi Ambar Teguh menjelaskan bahwa pada tahap
pertama atau tahap penyadaraan dan pembentukan perilaku merupakan tahap persiapan dalam proses pemberdayaan masyarakat. Pada tahap
kedua yaitu proses transformasi pengetahuan dan kecakapaan keterampilan dapat berlangsung baik. Tahap ketiga merupakan tahap
pengayaan atau peningkatan intelektual dan kecakapan keterampilan yang diperlukan supaya masyarakat dapat membentuk kemampuan
kemandirian. Berhubungan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ambar
Teguh seperti tersebut diatas, Aziz dalam Alfitri 2011: 26 juga memberikan rincian mengenai tahapan yang seharusnya dilalui dalam
pemberdayaan. Pertama, membantu masyarakat dalam menemukan masalahnya. Kedua, melakukan analisis terhadap permasalahan secara
18 mandiri. Ketiga, menemukan skala prioritas masalah, dalam arti
memilah dan memilih tiap masalah yang sedang dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio kultural yang ada dalam masyarakat.
Keempat, mencari penyelesaian masalah yang sedang dihadapi, antara lain dengan pendekatan sosio kultural yang ada dalam masyarakat.
Kelima, melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Keenam, mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses
pemberdayaan itu untuk dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.
Menurut Ambar Teguh 2008: 82 tahapan yang ditempuh melalui pemberdayaan dapat dinilai pada Tabel 1
Tabel 1 Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes, Practice dengan
Pendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan Konatif
Tahapan Afektif
Tahapan Kognitif
Tahapan psikomotorik
Tahapan konatif
Belum merasa sadar
dan peduli
Belum memiliki wawasan
pengetahuan Belum memiliki
keterampilan dasar
Tidak berperilaku membangun
Tumbuh rasa kesadaran dan
kepedulian Menguasai
pengetahuan dasar
Menguasai keterampilan
dasar Bersedia terlibat
dalam pembangunan
Memupuk semangat
kesadaran dan kepedulian
Mengembangkan pengetahuan
dasar Mengembangkan
keterampilan dasar
Bernisiatif untuk mengambil peran
dalam pembangunan
Merasa membutuhkan
kemandirian Mendalami
pengetahuan pada
tingkat yang lebih
Memperkaya variasi
keterampilan Berposisi secara
mandiri untuk
membangun diri dan lingkungan
19 Proses pemberdayaan masyarakat menurut Suharto dalam Alfitri
2011: 26-27 dapat dilakukan melalui: 1. Pemungkinan yaitu menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat dari sekat
kultural dan struktural yang menghambat. 2. Penguatan yaitu memperkuat pengetahuan dan kemampuan yang
memiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya.
Pemberdayaan harus
mampu menumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan
diri masyarakat yang menunjang kemandirian mereka. 3. Perlindungan yaitu melindungi masyarakat terutama kelompok
lemah agar tidak tertindas oleh kelompok luar, menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang apalagi tidak sehat
antara yang kuat dan lemah dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap kelompok lemah.
4. Penyokongan yaitu memberikan bimbingan dan dukungan agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tuas kehidupannya.
Pemberdayaan harus mampu menyongkong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan
terpinggirkan. 5. Pemeliharaan yaitu memelihara kondisi yang kondusif agar tetap
terjdi keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu
menjamin keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh kesempatan berusaha.
Proses pemberdayaan masyarakat hendaknya dilakukan secara bertahap. Pemberdayaan masyarakat harus berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik bersifat fisik,
ekonomi, maupun sosial.
20 d Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat
Menurut Totok Mardikanto 2015: 105 menyatakan bahwa pemberdayaan memiliki prinsip-prinsip sebagi berikut:
1 Mengerjakan, artinya melibatkan masyarakat untuk mengerjakan atau menerapkan sesuatu. Karena melalui mengerjakan mereka
akan mengalami proses belajar baik dengan menggunakan pikiran, perasaan, dan keterampilannya yang akan terus diingat untuk
jangka waktu yang lebih lama. 2 Akibatnya, artinya kegiatan pemberdayaan harus memberikan
akibat atau pengaruh yang baik atau bermanfaat karena perasaan senangpuas atau tidak senangkecewa akan mempengaruhi
semangatnya untuk mengikuti kegiatan belajar atau pemberdayaan di masa-masa yang akan datang.
3 Asosiasi, artinya setiap kegiatan pemberdayaan harus dilakukan dengan kegiatan lainnya, sebab setiap orang cenderung
mengaitkanmenghubungkan kegiatannya dengan kegiatan atau peristiwa yang lainnya.
Dalam pelaksanaanya, Nerayan dalam jurnal herliawati agus berjudul upaya pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pemanfaatan
modal sosial 2009: 29 mengemukakan bahwa dalam meningkatkan keberdayaan dalam komunitas didukung oleh beberapa elemen berikut:
1 Akses terhadap informasi Informasi merupakan salah satu sarana bagi masyarakat
untuk memperoleh akses terhadap kesempatan dan kekuatan. Kekuatan diartikan sebagai kemampuan masyarakat, khsusnya
masyarkat miskin untuk memperoleh akses dan kesempatan mendapatkan hak-hak dasarnya. Informasi memberikan wawasan
abru bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Informasi tidak hanya berupa kata-kata tertulis namun dapat pula
berupa diskusi, cerita, dan biasanya menggunakan media seperti radio, televisi dan internet.
2 Partisipasi Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat, diantaranya masyarakat akan lebih dihargai apabila keterlibatan meraka berpengaruh langsung terhadap apa yang
mereka rasakan. Faktor lainnya adalah penyesuaian diri pemangku
21 kepentingan atas apa yang penting dan apa yang tidak penting
dalam komunitas. 3 Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kemampuan pemerintah, perusahaan
swasta, atau
penyedia layanan
untuk mempertanggungjawabkan kebijakan, tindakan, serta penggunaan
data yang mendukung pelaksanaan tindakan tersebut. Terdapat tiga mekanisme akuntabilitas yaitu akuntabilitas politik, administratif,
dan publik. 4 Kapasitas organisasi lokal
Merujuk pada kemampuan masyarakat untuk bekerja sama, mengorganisasikan diri merak, dan memobilisasi sumber daya
untuk memecahkan masalah. Saura dan permintaan masyarakat yang terorganisasi umumnya lebih didengar daripada masyarakat
yang tidak terorganisasi. Keanggotaan masyarakat miskin berdasarkan organisasi dapat efektif untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya, namun terhambat oleh sumber daya dan pengetahuan terbatas. Kapasitas organisasi lokal adalah kunci efektifnya
pemberdayaan.
Dalam setiap implementasi pemberdayaan masyarakat, Menurut Suparjan Hempri Suryanto, 2009: 43 dapat dilihat beberapa aspek antara
lain: 1 Pemanfaatan jaringan sosial yang telah ada
2 Melihat tingkat kohesivitas masyarakat 3 Menentukan premium mobile yang nantinya akan menjadi agent of
change pada diri manusia sendiri dan sekitarnya. e Indikator Keberhasilan Pemberdayaan masyarakat
Untuk mengetahui tujuan pemberdayaan secara operasional maka perlu diketahui beberapa indikator keberdayaan yang dapat
menunjukkan seseorang itu berdaya atau tidak. Kemandirian masyarakat merupakan hasil yang dihadapkan dalam pemberdayaan.
Masyarakat perlu diberdayakan dulu dengan pemberdayaan, kemudian
22 mereka menjadi mandiri dan mampu memenuhhi kebutuhan, mengatur
dan mengurus diri sendiri. Upaya mewujudkan masyarakat yang mandiri merupakan konsep pemberdayaan masyarakat. Dengan asumsi
bila masyarakat berdaya maka mereka mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri secara mandiri. Menurut Jim
Ife,dalam azam awang, 2016: 62 indikator masyarakat yang telah berdaya antara lain:
1. Mempunyai kemampuan menjangkau dan menggunakan sumber daya yang ada dimasyarakat
2. Dapat berjalannya bottom up planning 3. Kemampuan dan aktivitas ekonomi
4. Kemampuan menyiapkan hari depan keluarga 5. Kemampuan menyampaikan pendapat dan aspirasi tanpa ada
tekanan
Keberhasilan pemberdayaan masyarakat khususnya segi ekonomi dapat dilihat dari keberdayaan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan mereka sehari-hari. Lebih rinci, Gunawan Sumodiningrat dalam Muhammad Vathul Aziz, 2008: 56 mengungkapkan beberapa
indikator keberhasilan program pemberdayaan ekonomi, antara lain: 1 Berkurangnya jumlah penduduk miskin
2 Berkembangnya usaha peningkatan pendapatan yang dilakukan oleh penduduk miskin dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia 3 Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap upaya peningkatan
kesejahteraan keluarga miskin dilingkungannya 4 Meningkatkan kemandirian kelompok yang ditandai dengan makin
berkembangnya usaha produktif anggota dan kelompok, makin kuatnya permodalan kelompok dan makin rapinya administrasi
kelompok serta makin luasnya interaksi kelompok dengan masyarakat
23 5 Meningkatnya kapasitas masyarakat dan pemerataan pendapatan
yang ditandai dengan meningkatnya pendapatan keluarga miskin yang mampu memenuhi kebutuhannya
f Indicator kegagalan suatu usaha Hal ini sesuai dengan teori menurut Watson dalam Adi
2008:259-575, bahwa kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program pemberdayaan dapat berasal dari kepribadian individu dalam
komunitas dan bisa juga berasal dari sistem sosial. Kendala tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kendala yang berasal dari kepribadian individu 1 Kestabilan
2 Kebiasaan habit 3 Hal yang utama primacy
4 Persepsi 5 Ketergantungan dependence
6 Superego 7 Rasa tidak percaya diri self distrust
8 Rasa tidak aman dan regresi insecurity and regression b. Kendala yang berasal dari system social
1 Komitmen 2 Budaya
3 Kepentingan kelompok 4 Hal yang bersifat sacral
5 Penolakan terhadap orang luar
24