2. Tolok Ukur Penarikan Kesimpulan
Dalam penelitian ini tolok ukur yang digunakan adalah Peraturan Menteri BUMN no: PER-10MBU2014 tentang Pedoman Penilaian
Tingkat Kesehatan
BUMN Jasa
Keuangan Bidang
Usaha Perasuransian.
Tabel 16. Penggolongan Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Perasuransian
SEHAT Skor
Predikat penilaian TS 95
AAA 80TS
≤95 AA
65TS ≤80
A KURANG SEHAT
50TS ≤65
BBB 40TS
≤50 BB
30TS ≤40
B TIDAK SEHAT
20TS ≤30
CCC 10TS
≤20 CC
TS ≤10
C Sumber: Peraturan Menteri BUMN no: PER-10MBU2014
Keterangan: a. Total
skor penilaian lebih dari 95, termasuk nilai “Sehat” dengan predikat AAA
b. Total skor penilaian lebih dari 80 sampai kurang dari sama dengan 95, termasuk nilai “Sehat” dengan predikat AA.
c. Total skor penilaian lebih dari 65 sampai kurang dari samadengan 80,
termasuk nilai “Sehat” dengan predikat A; d. Total skor penilaian lebih dari 50 sampai kurang dari sama
dengan 65, termasuk nilai “Kurang Sehat” dengan predikat BBB e. Total skor penilaian lebih dari 40 sampai kurang dari sama
dengan 50, termasuk nilai “Kurang Sehat” dengan predikat BB
f. Total skor penilaian lebih dari 30 sampai kurang dari sama dengan 40, termasuk nilai “Kurang Sehat” dengan predikat B
g. Total skor penilaian lebih dari 20 sampai kurang dari sama dengan 30, termasuk nilai “Tidak Sehat” dengan predikat CCC;
h. Total skor penilaian lebih dari 10 sampai kurang dari sama dengan 20, termasuk nilai “Tidak Sehat” dengan predikat CC
i. Total skor penilaian kurang dari sama dengan 10 termasuk nilai “Tidak Sehat” dengan predikat C
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
1. Sejarah PT. TASPEN Persero
PT. Dana tabungan dan asuransi Pegawai negeri perusahaan persero, secara singkat disebut PT. TASPEN Persero adalah suatu
Badan Usaha Milik Negara BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan Program Asuransi Sosial Pegawai Negeri
Sipil PNS dan Tabungan Hari Tua sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor: 25 tahun 1981 dan 26 tahun 1981
dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri pada saat memasuki usia pensiun.
Usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri dan keluarganya sudah dimulai sejak tahun 1960, yang dirintis
melalui Konferensi
Kesejahteraan Pegawai
Negeri yang
diselenggarakan tanggal 25-26 Juli 1960 di Jakarta. Hasil konferensi tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor:
380MP1960 tanggal 25 Agustus 1960 yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan kesejahteraan pegawai negeri.
Keputusan Menteri Pertama tersebut di atas ditingkatkan menjadi Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1963 yaitu tentang
pembelanjaan dan Kesejahteraan Pegawai Negeri dan Peraturan Pemerintah Nomor: 10 tahun 1963 tentang Tabungan dan Asuransi