2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Risiko pada Industri Konstruksi
Konsep risiko dapat diterapkan pada hampir pada semua kegiatan pengambilan keputusan Flanagan dan Norman, 1993. Risiko merupakan hasil atau konsekuensi yang
terjadi akibat adanya ketidak-pastian atau uncertainty Smith et al., 2006. Manajemen risiko merupakan serangkaian metode dan aktivitas yang didesain untuk untuk meminimalkan
gangguan yang mungkin muncul selama proses konstruksi Skorupka, 2003. Tahapan dalam manajemen risiko meliputi identifikasi, klasifikasi, analisis dan respon terhadap yang
mungkin muncul pada proses konstruksi, serta perumusan strategi untuk mengatasi dampak negatifnya Godfrey, 1996; Flanagan dan Norman, 1993.
Skorupka 2003 menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan konstruksi, mulai dari tahap awal sampai akhir akan selalu berhubungan dengan risiko yang dapat berdampak pada ke tiga
tujuan utama proyek yaitu biaya, mutu dan waktu Smith et al., 2006. Penanganan risiko yang kurang memuaskan dapat berdampak buruk pada kinerja proyek Carr dan Tah, 2001.
Delay merupakan salah satu dampak dari risiko yang paling dipertimbangkan dalam proyek konstruksi karena dapat menyebabkan kerugian finansial Luu et al., 2009. Penundaan delay
sangat mungkin terjadi pada pekerjaan Pelaksanaan proyek renovasi dan pengembangan proyek di hotel yang sedang beroperasi karena pekerjaan konstruksi akan lebih sulit
dilaksanakan bila hotel dalam keadaang sedang beroperasi. Sehingga, manajer proyek atau pihak-pihak terkait seperti kontraktor, pemilik proyek dan konsultan harus memiliki rencana
tindakan pengelolaan untuk meminimalkan risiko Smith et al., 2006.
2.2. Identifikasi Risiko pada Proyek Konstruksi
Identifikasi risiko merupakan langkah awal pada manajemen risiko yang dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain dengan mengidentifikasi berdasarkan
sumber dan dampaknya Flanagan dan Norman, 1993; Godfrey, 1996; Al-Bahar dan Crandall, 1990; Chileshe et al., 2012; Sharma, 2013, atau berdasarkan tahapan pada pelaksanaan
proyek konstruksi Skorupka, 2003; Sandyavitri, 2009. Tabel 2. 1 berikut merupakan rangkuman penelitian terdahulu tentang risiko-risiko yang pada umumnya terjadi pada
industri konstruksi berdasarkan sumber dan tahapan pada proyek konstruksi.
.
3 Tabel 2. 1 Risiko-risiko yang berpeluang terjadi pada pada proyek konstruksi
No Nama Risiko berdasarkan Sumbernya
Flanagan dan
Norman 1993
Skorupka 2003
Sandyavitri 2009
Chapman 2001
Al-Bahar dan
Crandall 1990
Chileshe et al. 2012
Sharma 2013
Luu et al.
2009 I
Risiko Finansial pembiayaan
1 Kegagalan finansial pembiayaan dari klien
2 Keterlambatan pembayaran
3 Adanya klaimtuntutan dari kontraktor akibat kerugian dan
kelebihan biaya yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian detail perencanaan oleh tim perencana.
4 Kegagalan dalam menjaga agar biaya, waktu dan lingkup
tetap sesuai dengan perencanaan 5
Estimasi yang berlebihan terhadap delivery cost Over estimation of delivery cost
6 Pemasaran dan lobby yang biaya tinggi
7 Sumber daya finansial yang dimiliki oleh sub-kontraktor
II Risiko Ekonomi
8 Pasar finansial yang tidak menguntungkan Bad Market
9 Inflasi keuangan
10 fluktuasi nilai tukar mata uang
11 Fluktuasi harga
12 Kompetisi persaingan harga
III Risiko Sumber Daya manusia dan peralatan
13 Pengelolaan dan kontrol sumber daya yang salah
14 Kenaikan biaya tenaga kerja yang tidak terprediksi
15 Kenaikan harga material yang tidak terprediksi
16 Ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan
kegagalan peralatan 17
Ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja termasuk mogok kerjasakit
18 Ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang rendah
IV Risiko Teknis pada Proyek
Desain 19
Perubahan desain dan spesifikasi akibat tidak lengkapnya desain awal, skup, spesifikasi, kesalahan desain maupun
perbedaan kondisi di lapangan 20
Perubahan desain dan spesifikasi perluasan skup pekerjaan atas permintaan keinginan klien
21 Kesalahan memilih tim design
4
No Nama Risiko berdasarkan Sumbernya
Flanagan dan
Norman 1993
Skorupka 2003
Sandyavitri 2009
Chapman 2001
Al-Bahar dan
Crandall 1990
Chileshe et al. 2012
Sharma 2013
Luu et al.
2009
22 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan
konstruksi sesuai waktu yang direncanakan 23
Menurunnya tingkat estetika desain Pengetahuan investor diperlukan terkait desin yang direncanakan
24 Kurangnya prioritasi terhadap proyek lack of project
prioritization dan Jadwal kerja yang tidak tepat.
Ko n
str u
k si
Op er
aso n
al 25
Kesalahan pemilihan teknologi 26
Kompetensi dari konsultan dan kontraktor 27
kegagalan pekerjaan kerusakan pada struktur bangunan akibat kinerja pekerja yang buruk
28 Rendahnya kualitas dan control kinerja
29 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitankesalahan
pengidentifikasian struktur tanah C
PROJECT HAND-OVER penyerahan proyek 30
Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan delay
V Risiko hubungan dan koordinasi
31 Organisasi,
koordinasi, komunikasi
yang buruk,
rendahnya komitmen dari pihak-pihak terkait tim proyek dan klien terhadap strategi pencapaian target dari proyek
biaya, mutu, waktu, serta penugasan dilapangan dan desain.
32 Transportasi dan fasilitas komunikasi yang tidak memadai
33 Menurunnya kepercayaan konsumen akibat terganggu
selama tinggal di hotel selama masa konstruksi 34
Evaluasi diri yang tidak tepat Incorrect self-assessment
VI Risiko Lingkungan
35 Keterlambatan akibat cuaca buruk tidak menentu sulit
diprediksi 36
Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi
37 Perbedaan Kondisi lapangan
38 Terjadinya pencemaran lingkungan polusi udara, suara,
tanah 39
Force majeur banjir, gempa, tanah longsor, dll
5
No Nama Risiko berdasarkan Sumbernya
Flanagan dan
Norman 1993
Skorupka 2003
Sandyavitri 2009
Chapman 2001
Al-Bahar dan
Crandall 1990
Chileshe et al. 2012
Sharma 2013
Luu et al.
2009 VII
Risiko Keamanan
40 Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang
menyebabkan luka fisik 41
Pencurian bahanmaterial di lapangan 42
Pengerusakan sabotase Kerusuhan dan gangguan masyarakat
VIII Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik
43 Kesalahan pada kontrak kontrak tidak lengkap
44 Regulasi regulasi local
45 Regulasi lingkungan dan kontrak yang memaksa
enforceability contract 46
Pembatalan tender 47
Keterlambatan akibat birokrasi 48
Korupsi 49
Perubahan regulasi pemerintahan perubahan hukum perubahan persyaratan untuk perijinan dan persetujuan
50 Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang
disyaratkan untuk kualitas, fungsi, kesesuaian dengan tujuan, keamanan safety dan kelestarian lingkungan
environment preservation.
51 Ketidakstabilan politik dari suatu Negara
6
2.3. Analisis Risiko