23 pencapaian target dari pelaksanaan proyek biaya, mutu, waktu, serta penugasan
dilapangan P26. - Terganggunya operasional hotel, berkurangnya lahan parkir kendaraan hotel dan
menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel selama masa konstruksi P28. - Menurunnya kepercayaan konsumen akibat terganggu saat tinggal di hotel selama
masa konstruksi P29. - Tidak memperoleh ijin dari pemerintah desa setempat dan mendapat penolakan dari
masyarakat sekitar terhadap pembangunan proyek tersebut P40.
Unacceptable Risks: - Seringnya terjadi penghentian kegiatan proyek yang berbenturan dengan jam
operasional hotel, yang mengakibatkan keterlambatan Proyek P11. - Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan
selama masa konstruksi P30.
Tahap selanjutnya adalah merumuskan tindakan mitigasi terhadap risiko dominan tersebut, khususnya yang menjadi risiko temuan baru pada penelitian ini.
5.3 Tindakan Mitigasi Terhadap Risiko Dominan
Setelah risiko dominan diidentifikasi, maka selanjutnya dilakukan perumusan tindakan mitigasi berdasarkan wawancara dengan beberapa responden, yang dirangkum dalam Tabel
5.3 berikut ini.
Tabel 5.3 Tindakan mitigasi
Risiko Tindakan mitigasi
A A1
1 Perubahan desain dan spesifikasi akibat kurang tepatnya
mendefinisikan lingkup
pekerjaan ketidaktepatan
memprediksi kondisi di lapangan. Kontraktor
melakukan koordinasi
dengan tim
desain dan
mengkomunikasikan kepada
klien. Klien, tim desain dan kontraktor
melakukan validasi
untuk setiap
perubahan desain yang terjadi yang dapat berdampak terhadap biaya dan
waktu proyek.
Serta melakukan
koordinasi terhadap prioritas pekerjaan di lapangan.
2 Perubahan desain dan spesifikasi atas permintaan keinginan
klien 3
Kesalahan memilih tim design 4
Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang direncanakan.
5 Kurang tepatnya penentuan prioritas kegiatan proyek agar
tidak berbenturan dengan jam operasional hotel
A2 Konstruksi Operasional
24
Risiko Tindakan mitigasi
6 Kesalahan pemilihan teknologi metode kerja untuk tiap
kegiatan.
Klien memilih kontraktor dan konsultan
yang sudah
berpengalaman professional
menangani proyek sejenis.
7 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor
8 Rendahnya kualitas pekerjaan tidak sesuai standar
spesifikasi akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap pekerjaan di lapangan
10 Terbatasnya lahan parkir akses keluar-masuk ke lokasi
proyek untuk pemindahan material bongkaran karena harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel.
Kontraktor dan
operator hotel
melakukan koodinasi di lapangan dan mentaati hal-hal yang sudah disepakati
11 Seringnya terjadi penghentian kegiatan proyek yang
berbenturan dengan
jam operasional
hotel, yang
mengakibatkan keterlambatan Proyek.
A3 Keselamatan kerja Keamanan safety
13 Kecelakaan kerja bagi pekerja selama masa konstruksi
akibat rendahnya kesadaran dan lemahnya pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
Kontraktor dan
operator hotel
melakukan koodinasi dan pengawasn di lapangan.
A4 Sumber daya manusia, material peralatan
15 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber
daya manusia, material dan peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek.
Melakukan perencanaan sumber daya yang sesuai dengan prioritas pekerjaan.
16 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan hargasewa
peralatan yang tidak terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek
17 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas
peralatan kegagalan peralatan. 18
Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja termasuk mogok kerjasakit
19 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material
yang tidak sesuai spesifikasi.
B Ekonomi Pasar
20 Bertambahnya beban pemilik hotelpemilik proyek akibat
inflasi peningkatan suku bunga bank jika pembangunan menggunakan dana pinjaman dari bank.
Klien melakukan analisis investasi yang
akurat terkait
dengan pengembalian nilai investasinya.
Kontraktor perlu
mengantisipasi adanya
delay yang
berdampak terhadap biaya dengan memasukkan
pasal terkait dalam kontrak. 21
Kondisi pasar yang tidak menguntungkan Bad Market yang mempengaruhi menurunnya pendapatan hotel dan
berdampak pada kegagalan pihak owner dalam pembiayaan proyek.
22 Kesulitan pemasaran hotel penurunan pendapatan hotel
selama masa konstruksi misal: akibat turunnya harga jual kamar hotel yang terkena dampak proyek.
23 Penurunan harga jual kamar akibat ketatnya persaingan
akibat bertambahnya jumlah kamar dari pengembangan hotel.
24 Meningkatnya biaya proyek akibat harus membangun jalan
akses khusus untuk pengangkutan material kendaraan proyek.
25 Penurunan keuntungan kontraktor akibat molornya waktu
penyelesaian proyek karena hotel tetap beroperasi selama pembangunan.
C Hubungan Koordinasi serta Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi
26 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan
rendahnya komitmen dari pihak-pihak terkait tim proyek dan klien terhadap penyelesaian desain final, strategi
pencapaian target dari pelaksanaan proyek biaya, mutu, waktu, serta penugasan dilapangan.
Kontraktor dan
perator hotel
berkoordinasi dilapangan dan untuk saling menepati kesepakatan yang
dibuat, sehingga proses konstruksi dapat berjalan tanpa mengganggu
25
Risiko Tindakan mitigasi
28 Terganggunya operasional hotel, berkurangnya lahan parkir
kendaraan hotel menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel selama masa konstruksi.
operasional hotel. 29
Menurunnya kepercayaan konsumen akibat terganggu saat tinggal di hotel selama masa konstruksi
30 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara
dan ketidaknyamanan selama masa konstruksi
D Lingkungan
33 Keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat cuaca buruk
yang sulit diprediksi Kontraktor
menyusun prioritas
kegiatan pelaksanaan
konstruksi dengan
mempertimbangkan factor
cuaca. Operator
hotel memaksimalkan
penghijauan pada lahan yang tersisa. 35
Terjadinya pencemaran lingkungan polusi udara, suara, tanah
37 Berkurangnya lahan hijau akibat pembangunan proyek.
E Legalitasperijinan, Kontrak Politik
40 Tidak memperoleh ijin dari pemerintah desa setempat
mendapat penolakan dari masyarakat sekitar terhadap pembangunan proyek tersebut.
Klien elakukan
pendekatan, komunikasi tentang rencana proyek
kepada masyarakat dan mempelajari dengan seksama isi kontrak.
41 Kesalahan pada kontrak kontrak tidak lengkap.
26
BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA