Dampak Risiko terhadap Biaya, Mutu dan Waktu Pelaksanaan Proyek

7 i pada risiko-risiko dominan major risks yaitu risiko yang termasuk dalam kategori undesirable dan unacceptable.

2.4. Dampak Risiko terhadap Biaya, Mutu dan Waktu Pelaksanaan Proyek

Identifikasi faktor risiko pada konteks studi ini, dilakukan berdasarkan faktor risiko yang teridentifikasi pada studi pustaka, seperti yang terangkum dalam Tabel 2. 1, kemudian dilakukan pemilihan risiko yang disesuaikan keterkaitannya dengan proyek renovasi dan pengembangan hotel, yang hasilnya ditampilkan pada Tabel 2.3 berikut ini. Pada Tabel 2.3 ini, identifikasi risiko terkait dengan kegiatan proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi diklasifikasikan menjadi 6 enam kelompok sumber risiko, yang meliputi 39 risiko. Tabel 2.3 Risiko pada proyek renovasi dan pengembangan gedung hotel yang sedang beroperasi No Sumber Risiko dan Faktor Risiko I Risiko Finansial pembiayaan dan Ekonomi 1 Terjadinya penambahan biaya, waktu dan lingkup pekerjaan yang tidak sesuai dengan perencanaan 2 Terjadinya klaimtuntutan dari kontraktor kepada klien akibat penambahan biaya yang disebabkan keterlambatan penyelesaian desain, atau perubahan desain di lapangan. 3 Pasar finansial yang tidak menguntungkan Bad Market yang mempengaruhi menurunnya pendapatan hotel dan berdampak pada kegagalan pihak owner dalam pembiayaan proyek. 4 Inflasi dan fluktuasi harga material dan tenaga yang menyebabkan pembengkakan biaya dari rencana awal. 5 Kompetisipersaingan harga – menurunnya harga jual kamar hotel yang terkena dampak selama masa konstruksirenovasi yang berakibat pada penurunan pendapatan pemilik proyek. II Risiko Sumber Daya manusia dan peralatan 6 Kegagalan dalam pengelolaan dan pengendalian sumber daya manusia, material dan peralatan yang mengakibatkan keterlambatan proyek. 7 Kenaikan biaya tenaga kerja, harga material dan hargasewa peralatan yang tidak terprediksi yang mengakibatkan pembengkakan biaya proyek 8 Terganggunya ketersediaan, mobilitas dan produktivitas peralatan kegagalan peralatan. 9 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, produktivitas, dan kualitas tenaga kerja termasuk mogok kerjasakit 10 Terganggunya ketersediaan, mobilitas, dan kualitas material yang rendah III Risiko Teknis pada Proyek A Perencanaan dan Desain 11 Perubahan desain dan spesifikasi akibat tidak lengkapnya desain awal, skup, spesifikasi, kesalahan desain maupun perbedaan kondisi di lapangan 12 Perubahan desain dan spesifikasi perluasan skup pekerjaan atas permintaan keinginan klien 13 Kesalahan memilih tim design 14 Kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan desain dan konstruksi sesuai waktu yang direncanakan. 15 Kurang tepatnya penentuan prioritas terhadap proyek dan jadwal kerja yang tidak tepat. B Konstruksi dan Operasional 16 Kesalahan pemilihan teknologi 8 No Sumber Risiko dan Faktor Risiko 17 Kurangnya kompetensi dari konsultan dan kontraktor 18 Rendahnya kualitas pekerjaan yang dihasilkan akibat lemahnya kontrol kinerja terhadap pekerjaan di lapangan 19 Kegagalan struktur bangunan akibat kesulitankesalahan pengidentifikasian struktur tanah. 20 Terjadinya pencurian terhadap material dan peralatan di lapangan. 21 Kecelakaan kerja selama proses konstruksi yang menyebabkan luka fisik 22 Kesulitan mobilitas dan terbatasnya lahan parkir untuk pemindahan material bongkaran dan mobilisasi material ke dalam lokasi proyek loading area, karena harus berbagi dengan kendaraan operasional hotel dan kendaraan tamu hotel. 23 Pengaturan jadwal kerja proyek yang tidak maksimal akibat berbenturan dengan jam operasional hotel. C Project hand-over 24 Kegagalan dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang direncanakan delay IV Risiko hubungan dan koordinasi, serta Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi 25 Organisasi, koordinasi, komunikasi yang buruk, dan rendahnya komitmen dari pihak- pihak terkait tim proyek dan klien terhadap penyelesaian desain final, strategi pencapaian target dari pelaksanaan proyek biaya, mutu, waktu, serta penugasan dilapangan. 26 Terjadinya konflik di lapangan antara tim proyek, operasional hotel dan klien akibat kurang koordinasi maupun akibat dilanggarnya hal-hal yang telah disepakati di lapangan, misalnya: tidak melakukan penjualan terhadap kamar yang berada pada daerah yang terdampak oleh pekerjaan konstruksi. 27 Terganggunya operasional hotel, menurunnya kenyamanan dan kebersihan hotel selama masa konstruksi. 28 Menurunnya kepercayaan konsumen akibat terganggu selama tinggal di hotel selama masa konstruksi 29 Adanya keluhan dari tamu akibat kebisingan, polusi udara dan ketidaknyamanan selama masa konstruksi 30 Adanya tuntunan pemberian biaya kompensasi akibat ketidakpuasan tamu selama masa konstruksi. 31 Adanya komplain dan tuntutan kompensasi dari hotel terdekat yang terganggu akibat proses konstruksi. 32 Penurunan pendapatan hotel selama proses konstruksi V Risiko Lingkungan 33 Keterlambatan akibat cuaca buruk tidak menentu sulit diprediksi 34 Keterlambatan proyek karena kondisi tanah buruk yang tidak terprediksi terjadi Perbedaan Kondisi di lapangan 35 Terjadinya pencemaran lingkungan polusi udara, suara, tanah 36 Force majeur banjir, gempa, tanah longsor, dll VI Risiko legalitas, regulasi pemerintah, Politik 37 Kesalahan pada kontrak kontrak tidak lengkap 38 Terjadinya perubahan regulasi perubahan pemerintahan perubahan hukum perubahan persyaratan untuk perijinan dan persetujuan, serta lamanya waktu pengurusan perijinan yang menyebabkan keterlambatan pelaksanaan proyek 39 Kegagalan untuk memenuhi standar teknik yang disyaratkan untuk kualitas, fungsi, kesesuaian dengan tujuan, keamanan safety dan kelestarian lingkungan environment preservation. Sumber risiko yang ditambahkan pada penelitian ini adalah “Risiko terkait operasional hotel selama masa konstruksi” yang digabungkan dengan sumber risiko “hubungan dan koordinasi” yang merupakan temuan penelitian sebelumnya Dharmika, 2014. Penggabungan tersebut dikarenakan sumber risiko “Risiko terkait operasional hotel selama 9 masa konstruksi” lebih banyak menghasilkan faktor risiko yang berkenaan dengan “hubungan dan koordinas i” antara pihak-pihak terkait selama masa konstruksi. Risiko-risiko yang teridentifikasi dari tujuh sumber risiko diatas berpeluang dan berdampak pada biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek. Risiko yang bersumber dari finansial dan ekonomi yang meliputi ketidaksesuaian biaya, waktu dan lingkup pekerjaan terhadap rencana, klaim terhadap penambahan biaya, kondisi pasar finansial yang tidak menguntungkan, dan inflasi harga material dan tenaga dapat berdampak pada pembengkakan biaya proyek konstruksi Flanagan dan Norman, 1993; Skorupka, 2003; Al-Bahar dan Crandall, 1990; Chileshe et al., 2012. Sedangkan persaingan harga kamar dapat berdampak pada pendapatan dari pemilik proyek pihak operasional hotel sehingga dapat berdampak pada kemampuan pemilik proyek dalam melakukan pembayaran proyek, atau dapat menyebabkan keterlambatan pembayaran maupun kegagalan dalam pembayaran Dharmika, 2014. Risiko yang bersumber dari sumber daya baik berupa ketidak-tepatan dalam penyediaan dan pengelolaan material, peralatan maupun tenaga kerja dapat berdampak terhadap mutu dan waktu penyelesaian proyek serta berpeluang terhadap terjadinya penambahan biaya Luu et al., 2009. Risiko yang bersumber dari aspek teknis proyek, baik selama masa perencanaan dan konstruksi, serta risiko yang bersumber dari lingkungan dan legalitas juga dapat berdampak pada pencapaian mutu, biaya dan waktu penyelesaian proyek Chileshe et al., 2012; Skorupka, 2003. Akan tetapi, risiko manakah yang paling dominan berpengaruh berdampak terhadap biaya, mutu dan waktu proyek, perlu diketahui lebih jauh sehingga identifikasi penanganan risiko menjadi lebih akurat.

2.5. Mitigasi Risiko Risk Mitigation dan Kepemilikan Risiko Risk Ownership