32
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN PROFIL INFORMAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Medan Sebagai Kota Metropolitan
Sejarah Kota Medan Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi
Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan
sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan- sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara
resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di
luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa,
dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa
kedatangan orangTionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena
sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli
perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong
33 untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan
orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25
tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat. Pemerintahan Kota Medan dipimpin oleh seorang wali kota.
Saat ini, jabatan wali kota Medan dijabat oleh Rahudman Harahap dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Dzulmi Eldin. Wilayah Kota Medan dibagi menjadi
21 kecamatan dan 151 kelurahan.
1.
Medan Tuntungan
2.
Medan Johor
3.
Medan Amplas
4.
Medan Denai
5.
Medan Area
6.
Medan Kota
7.
Medan Maimun
8.
Medan Polonia
9.
Medan Baru
10.
Medan Selayang
11.
Medan Sunggal
12.
Medan Helvetia
13.
Medan Petisah
14.
Medan Barat
15.
Medan Timur
16.
Medan Perjuangan
17.
Medan Tembung
18.
Medan Deli
19.
Medan Labuhan
20.
Medan Marelan
21.
Medan Belawan
34 Peta Kecamatan di Kota Medan
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3°
43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas
permukaan laut.
35 Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut :
Utara : Selat Malaka Barat : Kabupaten Deli Serdang
Selatan : Kabupaten Deli Serdang Timur : Kabupaten Deli Serdang
Secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara,
Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai
kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur
pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun
luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan
dan pusat Kota Medan saat ini.
Sungai
Sedikitnya ada sembilan sungai yang melintasi kota ini :
1.
Sungai Belawan
2.
Sungai Badera
3.
Sungai Sikambing
36
4.
Sungai Putih
5.
Sungai Babura
6.
Sungai Deli
7.
Sungai Sulang-Saling
8.
Sungai Kera
9.
Sungai Tuntungan Selain itu, untuk mencegah banjir yang terus melanda beberapa wilayah Medan,
pemerintah telah membuat sebuah proyek kanal besar yang lebih dikenal dengan nama Medan Kanal Timur.
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria,
1.010.174 jiwa 995.968 jiwa. Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari
500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter. Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar. Berdasarkan Sensus
Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan. Mayoritas
penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, dan suku-suku dari Tapanuli Batak, Mandailing, Karo. Di Medan banyak pula orang
keturunan India dan Tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak.
37
4.1.2 Sun Plaza ”SURGA” bagi Perempuan Shopaholic Kota Medan
Sun Plaza merupakan pusat perbelanjaan menengah ke atas di kawasan komersial strategis kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Didirikan membangun
selesai mulai sejak pada tanggal 1 Januari 2003, pusat perbelanjaan ini berupa bangunan 6 lantai termasuk Lower Ground dan Ground Floor yang dirancang
dengan konsep mal keluarga. Sun Plaza pembukaan publik diresmikan mulai sejak pada tanggal 1
Januari 2004 dan sudah banyak dikunjungi penduduk setempat bahkan sebelum diadakannya pembukaan. Sun Plaza menjadi lokasi favorit anak muda dan wisatawan
luar negeri karena kenyamanan dan lengkapnya barang-barang yang tersedia. Sun Plaza sering menjadi tempat diadakannya berbagai acara penting dari konser artis-
artis ibukota yang sebelumnya pernah diadakan di Medan Mall. Letaknya yang sangat strategis membuat pusat perbelanjaan ini ramai
dikunjungi oleh pelajar, mahasiswa, serta para wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Sun Plaza juga berdekatan dengan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Mesjid
Agung Medan mesjid terbesar di Sumatera, SMA Negeri 1 Medan, dan Apartemen Cambridge. Di pusat perbelanjaan ini terdapat pujasera, Sun 21, dan department
store Sogo.
Sun Plaza dibuka sejak awal tahun 2004 dan telah menarik minat pengunjung bahkan sebelum mal ini dibuka secara resmi. Mal ini dibangun tidak jauh dari
berbagai fasilitas publik, mulai dari kantor pemerintah Kantor Gubernur Sumatera Utara, sekolah SMA Negeri 1 Medan, rumah ibadah Mesjid Agung Medan,
38 Mesjid terbesar di Medan, hingga hunian Apartemen Cambridge. Lokasi strategis
membuat mal ini mudah dijangkau serta banyak dikunjungi berbagai kalangan, tak terkecuali wisatawan baik dalam maupun luar negeri seperti Sogo Department Store,
Hypermart, Ace Hardware, serta penyewa lain terdiri dari berbagai brand lokal maupun internasional di antaranya Gramedia, Disc Tarra, KFC, Starbucks, J.CO dan
lain sebagainya. Salah satu Mal terbesar di Medan adalah Sun Plaza. Mal ini terletak di
kawasan yang strategis, dekat dengan kantor Gubernur Medan, Masjid Agung Medan, SMA Negeri 1 Medan, dan Apartemen Cambridge. Mal ini mulai berdiri
sejak tanggal 1 Januari 2003, terdiri dari 6 lantai yang dirancang dengan konsep mal untuk belanja keluarga. Sun Plaza diresmikan tanggal 1 Januari 2004 oleh Gubernur
Medan, dan telah banyak dikunjungi oleh warga sekitar. Di area Sun Plaza juga sering diadakan hiburan-hiburan seperti konser musik, pameran, atraksi-atraksi dan
lain-lain.
Sebagai tempat perbelanjaan, Sun Plaza menyediakan berbagai macam barang yang sesuai dengankebutuhan anda, mulai dari anak kecil hingga dewasa ada disini.
Tidak kalah menarik adalah terdapat sebuah bioskop bernama Sun 21, Anda dan keluarga dapat menikmati film-film yang ditayangkan disini. Tak heran jika mal ini
selalu ramai pengunjung, apalagi saat weekend tiba, jalanan di sekitar mal akan macet parah, saking ramainya. Bagi anda pecinta kuliner, di Sun Plaza tersedia beberapa
Food Court, dan masakan yang ditawarkan berbeda-beda, mulai dari chinese food, western food, dan masakan asli indonesia. Disini juga ada Soho, dalam bahasa
39 Indonesia artinya toko serba ada atau departement store. Terdapat aneka macam
barang yang tersedia di Soho, mulai dari pakaian, perlengkapan bayi, makanan kemasan, makanan hewan, tas, sepatu, dan lain-lain.
Sun Plaza juga sebagai pusat hiburan dan arena games. Seperti mal-mal besar lainnya, Sun Plaza menyediakan kids station, yang merupakan tempat bermain anak-
anak, dan game station, tempat bagi gamers yang senang berburu game-game baru. Banyak produk game station yang dijual disini, seperti PSP, Playstation, Nintendo,
X-Boox, dan lain-lain. Bagi yang gemar berburu gadget, Sun Plaza menyediakan beberapa stand gadget, mulai dari ipad, i-phone, smart phone, notebook, tablet,
hingga PC tersedia disini. Tak jarang banyak wisatawan yang gemar berbelanja mengunjungi tempat ini, mereka membawa keluarga mereka. Namun harga barang-
barang disini memang mahal, karena memang konsep mal ini didirikan untuk masyarakat menengah keatas. Jadi jangan heran, bila banyak orang berdasi dan
pengusaha-pengusaha kaya yang mengunjungi tempat ini.
40 Namun bagi mereka yang mempunyai bujet minim, juga dapat berjalan-jalan,
sekedar melepas penat, tanpa harus membeli apapun di sini. Mereka juga dapat menjelajahi mal yang super luas ini, dari lantai ground hingga lantai 6, atau hanya
sekedar melihat-lihat barang-barang dengan kualitas tinggi, dan harga yang tinggi pula.
4.2 Profil Informan 4.2.1 Resty 24 tahun