13 1.
Seseorang menganut gaya hidup hedonis materialis dan mempersepsi bahwa manusia adalah human having. Human having adalah seseorang yang cenderung
mempersepsi orang lain berdasarkan apa yang dimiliki seperti punya mobil, rumah, jabatan. Human having ini akan mengakibatkan seseorang merasa terus
kekurangan, selalu diliputi kecemasan, tidak akan termotivasi untuk mengejar kebutuhan pada tingkat yang lebih.
2. Kecemasan yang berlebihan karena mengalami trauma di masa lalu.
3. Iklan-iklan yang ditampilkan diberbagai media yang menggambarkan bahwa pola
hidup konsumtif dan hedonis merupakan sarana untuk melepaskan diri dari stres. 4.
Adanya pikiran-pikiran obsesi yang tidak rasional.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah dampak gaya hidup perempuan shopaholic terhadap kondisi sosial
ekonomi keluarga?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana dampak dari shopaholic tersebut bagi kondisi
sosial ekonomi keluarga.
14
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai
referensi tentang gaya hidup dari teori kebutuhan untuk perkembangan ilmu sosiologi.
2. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai keterkaitan
dengan masalah dalam penelitian ini. 3.
Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh institusi- institusi sosial ekonomi dalam melihat realita kehidupan perempuan shopaholic,
sehingga dapat diambil tindakan guna mencegah semakin meluasnya shopaholic yang berlebihan.
4. Data yang diperoleh nantinya dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang
berkompeten dalam membuat program-program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang shopaholic, misalnya lembaga
pendidikan.
1.5. Definisi Konsep
Berdasarkan uraian di atas dan berdasarkan topik permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini maka dapat diambil batasan dalam konseptual, yaitu sebagai
berikut :
15 1.
Shopaholic Shopaholic
adalah kata yang berasal dari shop yang berarti belanja, dan aholic yang menandakan bahwa kebiasaan ini adalah suatu ketergantungan terhadap hal
yang dilakukan dengan sadar atau tidak. Jadi, shopaholic adalah sebutan umum dari setiap orang yang mempunyai kebiasaan belanja secara kontinu terus
menerus. Seorang shopaholic biasanya melakukan kebiasaan ini tanpa disadarinya. Dia akan mengaku suka dan pengkoleksi barang-barang yang sama,
namun sebenarnya ini adalah gejala awal dari seorang pecandu belanja. 2.
Perempuan shopaholic adalah perempuan yang mempunyai uang berlebih dan menghabiskan uangnya untuk berbelanja gila belanja sebagai bentuk kepuasan
ataupun hobi. Dalam penelitian ini perempuan shopaholic difokuskan pada perempuan yang gila belanja kebutuhan sandang seperti pakaian, tas dan sepatu di
butik terkenal yang ada di Sun Plaza. 3.
Konsumtivisme Konsumtivisme merupakan paham untuk hidup secara konsumtif, sehingga orang
yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang melainkan mempertimbangkan prestise yang
melekat pada barang tersebut. Oleh karena itu, arti kata konsumtif consumtive adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara
berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta
tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewah.
16 4.
Fenomena Fenomena sosial di mana manusia menganggap segala sesuatu yang dialaminya
adalah sebuah sebuah kebenaran absolut. Padahal hal itu sebenarnya adalah kebenaran semu bukan objek yang dibuat melalui simulasi simbol-simbol, kode-
kode yang dicitrakan sedemikian dari sebuah objek yang benar.
17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA