Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Unit Analisis dan Informan 1 Unit Analisis

26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan, dan tingkah laku yang didapati dari apa yang diamati Nawawi, 1994 : 2004. Pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik utuh, misalnya tentang perilaku, motivasi, tindakan, dan sebagainya Moleong, 2005:4. Studi kasus adalah suatu tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya terhadap suatu kasus dilakukan secara mendalam, mendetil, dan komprehensif. Studi kasus dapat juga didefenisikan sebagai suatu metode yang dipergunakan dalam penelitian ilmu sosial, memberikan penekanan pada pengumpulan data mengenai sebagian atau seluruh unsur kehidupan seseorang atau suatu kelompok, maupun hubungannya dengan pihak-pihak lain dalam situasi sosial atau kebudayaan tertentu Yin, 2003 : 1.

3.2. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian peneliti yaitu di Kota Medan. Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi tersebut adalah : 1. Karena Kota Medan merupakan kota metropolitan yang pada umumnya terdapat pusat-pusat perbelanjaan. 27 2. Arus informasi, baik dari media elektronik dan media cetak sangat mudah diakses sehingga hal ini dapat memungkinkan menjadi penyebab perempuan shopaholic. 3. Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti berdomisili sehingga memudahkan dalam mengakses data yang diperlukan. 3.3. Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian Arikunto, 2005:132. Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah kaum shopaholic.

3.3.2 Informan

Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah : 1. Informan Kunci a . Perempuan Shopaholic Yang memiliki karakter, yaitu perempuan berusia 20-50 tahun, yaitu mereka yang memiliki hobby belanja ke butik terkenal yang ada di Sun Plaza yang menghabiskan uang secara berlebih untuk membeli kebutuhan sandang seperti tas, pakaian dan sepatu demi menyalurkan kepuasan ataupun hobi belanja mereka. 28 b. Keluarga Yaitu orang-orang yang merupakan bagian dari kekeluargaan informan kunci baik suami maupun orangtua akan memperoleh dampak shopaholic anak perempuan dan persepsi nilai-nilai sosial ekonomi yang ada dalam keluarga. 2. Informan Biasa Adapun yang menjadi informan yang biasa adalah : a. Masyarakat Umum Informan yang ingin diperoleh dari informan ini berupa pengetahuan mereka tentang shopaholic, pandangan mereka tentang shopaholic, persepsi mereka tentang shopaholic. Adapun kriteria dari informan ini adalah : 1 Hidup berdampingan bersama dengan shopaholic. 2 Telah tinggal di Kota Medan dalam jangka waktu minimal 10 tahun. Hal ini dimaksudkan agar informan tersebut mengetahui secara pasti tentang shopaholic . 3 Berusia minimal 17 tahun. Hal ini dimaksudkan agar peneliti mudah melakukan wawancara, karena pada usia tersebut seseorang sudah dapat memberikan informasi yang akurat dalam penelitian ini. 29 b. Toko Store Informasi yang ingin diperoleh dalam penelitian ini berupa data-data yang berhubungan dengan jumlah pengunjung, data-data mengenai eksistensi shopaholic dan sebagainya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data