84
4. Evaluasi Pembelajaran Keterampilan Memasak bagi Anak Tunagrahita
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru keterampilan memasak diperoleh informasi tentang evaluasi pembelajaran keterampilan memasak
sebagai berikut : a. Penilaian dilakukan oleh guru keterampilan pada waktu proses belajar
mengajar keterampilan memasak. Aspek-aspek yang dinilai adalah partisipasi anak dalam melakukan
kegiatan belajar mengajar yang meliputi : sikap anak dalam melakukan kegiatan, ketelitian dan kerajinan dalam belajar. Penilaian ini dilakukan guru
pada setiap pelajaran berlangsung, yang digunakan untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak.
b. Penilaian dilakukan pada akhir setiap tingkat pencapaian terhadap materi yang diajarkan yaitu hasil pekerjaan anak.
Aspek yang dinilai dari pekerjaan anak adalah kerajinan, kerapian dan kecepatan siswa dalam mengerjakan.
c. Penilaian dilakukan pada akhir semester Penilaian ini dilaksanakan pada waktu ujian akhir semester. Penilaian
dilakukan untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar keterampilan memasak. Hasil penilaian pada anak tunagrahita tidak dapat dilakukan secara
umum antara anak yang satu dengan anak yang lain, namun berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing anak. Walaupun nilai anak yang satu
dengan anak yang lain sama, namun nilai tersebut memiliki arti yang berbeda menurut kompetensi yang dimiliki anak. Misalnya : dua orang anak memiliki
85 nilai 7, namun mempunyai arti yang berbeda. Seorang anak mempunyai nilai 7
hanya untuk kemampuan menyiapkan bahan saja, namun anak yang satu mempunyai nilai 7 untuk kemampuan menyiapkan bahan dan menghaluskan
bumbu. Sehingga dibelakang angka diberi keterangan mengenai kompetensi yang dimiliki.
Berdasarkan deskripsi data tentang evaluasi pembelajaran keterampilan memasak dapat dianalisis bahwa penelitian pembelajaran keterampilan memasak
dilakukan dengan penilaian proses, penilaian formatif dan penilaian sumstif. Penilaian proses yaitu penilaian yang dilakukan guru pada saat proses
pembelajaran keterampilan berlangsung. Guru mengadakan pengamatan dan membuat catatan-catatan tentang sikap anak, ketekunan, ketelitian, dan kerajian
dalam belajar. Penilaian ini berguna untuk memperbaiki, melakukan bimbingan, memberi dorongan terhadap anak dalam kegiatan belajar keterampilan memasak.
Penilaian formatif yaitu penilaian yang dilakukan guru setelah materi selesai. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil kemajuan dan keterampilan anak
setelah pelajaran berakhir, serta perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan.
Penilaian sumatif
yaitu penilaian
yang dilakukan
setelah anak
menyelesaikan satu program pengajaran keterampilan memasak berupa penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Kegiatan ini dilakukan pada akhir semester yaitu
dengan diadakannya Ujian Akhir Semester yang berupa ujian tertulis dan ujian praktik. Penilaian ini berguna untuk menentukan angka kemajuan atau hasil
belajar anak. Penilaian pada anak tunagrahita berdasarkan kemampuan atau
86 kompetensi yang dimiliki. Meskipun nilai yang dimiliki sama namun mempunyai
arti yang berbeda tergantung dari kompetensi yang dimiliki sehingga dibelakang nilai pada rapor siswa diberikan keterangan mengenai kompetensi yang dimiliki
oleh anak tersebut.
C. Pembahasan Hasil Penelitian