97
F. Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kesulitan dalam Pembelajaran
Tabel 4. Display Data Upaya yang Dilakukan Guru untuk Mengatasi Kesulitan dalam Pembelajaran Keterampilan Memasak
No. Upaya yang dilakukan
Deskripsi upaya Metode untuk
mengungkap 1.
Materi Materi pembelajaran
keterampilan memasak disesuaikan dengan kemampuan
dan kebutuhan anak. Observasi
Wawancara Dukumentasi
2. Metode
a. Metode ceramah b. Metode demonstrasi
c. Metode pemberian tugas d. Metode kerja kelompok
3. Pendekatan
Pendekatan secara individual b. Pendekatan secarapraktis
Pendekatan secarakerja kelompok
d. Pendekatan secara terus menarus
Pembelajaran keterampilan memasak yang dilakukan di SLB-C Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta, anak dalam melakukan atau melaksanakan tugas
mengalami kesulitan dan guru melakukan upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan anak dalam pembelajaran keterampilan memasak. Upaya guru dalam mengatasi
kesulitan peserta didik dalam pembelajaran ketrampilan memasak ialah dengan materi, metode dan pendekatan yang disesuaikan untuk memantu peserta didik
supaya mampu memasak. Pada
materi pembelajaran
ketrampilan memasak,
guru harus
pemperhatikan pada kemampuan serta keterbatasan yang ada pada anak. Dengan demikian guru diharapkan dapat menyesuaikan antara materi pengajaran yang
diberikan dengan pendekatan pengajaran yang digunakan. Pemilihan pendekatan yang sesuai akan dapat meningkatkan efektifitas pengajaran ketrampilan
98 memasak yang diberikan serta untuk memperkecil kesulitan yang dihadapi anak,
oleh karena itu guru harus dapat memilih pendekatan pengajaran yang sesuai dengan anak. Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran ketrampilan
memasaak di SLB-C Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta, guru memilih dan menggunakan pendekatan pengajaran yang bervariasi.
Pendekatan yang
digunakan meliputi
pendekatan secara
individu, pendekatan secara praktis, pendekatan secara kerja kelompok, serta pendekatan
dengan latihan terus menerus. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi pendekatan yang lebih sering digunakan oleh guru dalam pengajaran ketrampilan
memasak adalah
dengan menggunakan
pendekatan individual.
Hal ini
dimaksudkan bahwa pengajaran untuk anak tunagrahita mampu didik harus selalu memperhatikan pada perbedaan yang ada pada tiap diri anak. Karena
kondisi serta kemampuan diri masing-masing anak tidak sama antara yang satu dengan yang lain.
Pada pendekatan secara praktis dimaksudkan bahwa dalam mengajar anak tunagrahita mampu didik, selalu diusahakan untuk mengerjakan hal-hal yang
sederhana, sesuatu yang mudah untuk dikerjakan. Dalam kegiatan memasak pemilihan bahan harus mudah didapat oleh anak, peralatan yang digunakan yang
tidak rumit, serta pengolahannya tidak terlalu sulit bagi anak. Dalam pendekatan dengan kerja kelompok diharapkan akan menumbuhkan
rasa sosialisasi dan saling membantu antar anak, sehingga dapat memperlancar pelaksanaan pengajaran. Sebab berdasarkan hasil observasi dan pengamatan
terkadang anak tidak mau mengerjakan tugas sendirian, sehingga tugas yang
99 diberikan harus dilaksanakan dengan temannya. Sehingga menumbuhkan rasa
kerjasama di antara anak. Pada pendekatan dengan latihan terus menerus ini, dimaksudkan bahwa
pengajaran untuk anak tunagrahita mampu didik memerlukan waktu belajar yang lebih lama dan sifat anak yang cepat lupa serta sulit untuk berkosentrasi,
sehingga dengan pengulangan pengajaran ini diharapkan anak akan bisa menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
100
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pembelajaran keterampilan memasak bagi anak tunagrahita
mampu didik di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta bertujuan untuk bekal kerja. Pembelajaran keterampilan memasak dilaksanakan
setiap minggu dua 2 kali pertemuan. Adapun setiap kali pertemuan waktu yang diperlukan disesuaikan dengan kemampuan anak dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Materi pengajaran yang diberikan merupakan kreativitas dari guru bidang studi keterampilan memasak
yang bersumber dari buku-buku memasak dan buku panduan yang disederhanakan dan disesuaikan dengan kemampuan anak tunagrahita
mampu didik. 2. Metode pembelajaran yang digunakan bagi anak tunagrahita mampu
didik dalam pembelajaran keterampilan memasak di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta adalah metode ceramah, metode demonstrasi,
metode pemberian tugas, metode pembentukan kelompok. 3. Media pembelajaran yang digunakan bagi anak tunagrahita mampu didik
dalam pembelajaran keterampilan memasak di SLB Dharma Rena Ring Putra II Yogyakarta adalah papan tulis, ALG, resep masakan atau job
sheet, gambar atau foto serta benda asli atau benda nyata.