15
4. Sistem Budaya Agama
Hari Minggu libur, kita warisi dari kebudayaan agama orang Belanda yang dahulu menjajah kita. Bagi orang Belanda, yang
beragama Kristen, hari pertama dari setiap pekan merupakan hari Tuhan; hari yang khusus digunakan untuk mengadakan
kebaktian keagamaan atau misa untuk memperingati kebangkitan kembali Yesus. Maka, pekerjaan birokrasi pun harus dihentikan
pada hari Minggu itu.
Setiap hari Jumat, menjelang tengah hari, banyak anggota biro- krasi yang beragama Islam meninggalkan pekerjaan untuk
menunaikan ibadah sholat Jum’at di mesjid. Anggota birokrasi yang tidak beragama Islam pun juga meninggalkanberhenti
bekerja, karena mayoritas anggota masyarakatbirokrasi beragama Islam. Bahkan penulis, dalam sistem 6 hari kerja
dengan 37,5 jam kerja, pada hari Jumat jam kerja birokrasi hanya sampai jam 11.30.
Karena masing-masing agama mempunyai budayanya sendiri, maka di negara yang memberi kesempatan berkembangnya
semua agama dan warga negara bebas memeluk agamanya masing-masing, seperti di Indonesia ini Islam, Kristen, Hindu
dan Budha, maka dalam birokrasi dijumpai lebih dari satu sistem budaya agama. Walau pun demikian, harus dicatat, bahwa kita
di Indonesia telah sepakat memisahkan agama dari kebudayaan, karena agama bukan berasal dari manusia tetapi dari Tuhan.
penulis.
5. Sistem Budaya Asing
Unsur-unsur budaya asing terdapat di birokrasi pemerintah kita, diperlukan dan digunakan oleh anggota birokrasi yang pernah
belajar di luar negeri, berkunjung ke luar negeri, ataupun memperolehnya melalui pendidikan, pertemuan-pertemuan atau
media massa di negara kita sendiri. Generasi tua cenderung mengarahkan perhatian pada kebudayaan
Belanda yang banyak mempengaruhi mereka ketika menjadi pelajar ELS, HIS, MULO, AMS atau HBS atau sebagai mahasiswa di
perguruan tinggi dalam zaman Belanda dahulu. Mereka banyak menggunakan bahasa Belanda baik dalam pembicaraan kedinasan
maupun di luar kedinasan. Bahasa hukum banyak sekali mengandung istilah-istilah Belanda. Orang yang tidak mampu ber-
bahasa Belanda dianggap kurang terpelajar. Sebaliknya orang-orang sekarang cenderung mengarahkan perhatian pada kebudayaan
Amerika, atau orang-orang yang berbahasa Inggris. Mereka banyak menggunakan bahasa Inggris dan bertindak seolah-olah orang
terpelajar kalau mengetahui kebudayaan Amerika. Bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional. Banyak penulis istilah asing
yang telah diadopsi dan dieja menurut ejaan Indonesia, seperti presiden, direktur, prinsip, norma, akseptabel, kapabel, efisiensi,
efektif, akuntabilitas, produktivitas, sistimsistem dan lain-lain. Dari keseluruhan uraian diatas, dapatlah kiranya dinyatakan bahwa
pengaruh budaya dalam organisasi pemerintah sangatlah komplek. Dilihat dari wujud budayanya maka organisasi pemerintah dipengaruhi
oleh budaya ideel, sistem sosial dan budaya fisik, serta sekaligus pula dilihat dari asal budayanya dipengaruhi oleh budaya birokrasi universal,
budaya nasional, budaya daerah, budaya agama dan budaya asing.
D. Latihan