1 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam lingkungan organisasi pemerintahan, seorang aparatur dituntut untuk bekerja sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Secara etis, seorang aparatur terpanggil untuk melayani kepentingan publik secara adil tanpa membedakan kelompok, golongan, suku,
agama serta status sosial. Seorang aparatur harus dapat menjadikan dirinya sebagai panutan tentang kebaikan dan moralitas
pemerintahan terutama yang berkenaan dengan pelayanan publik. Pada era demokratisasi dan reformasi dewasa ini perilaku
kepemimpinan kepemerintahan harus mengarahkan orientasi kepada masyarakat luas dengan meningkatkan kepekaan untuk
mendengarkan aspirasi yang berkembang termasuk saran, tanggapan, keluhan, bahkan kritik terhadap penyelenggaraan
kepemerintahan publik. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang bagaimana seorang
aparatur khususnya pemimpin kepemerintahan berperilaku.
B. Deskripsi Singkat
Mata pendidikan dan pelatihan ini menjelaskan sistem nilai budaya dan pola perilaku birokrasi yang ideal yang membentuk pola etika
kepemimpinan birokrasi yang harus diterapkan dalam pelaksanaan tugas di instansi masing-masing.
C. Hasil Belajar
Setelah membaca modul Etika Kepemimpinan Aparatur ini, peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pemahaman
tentang nilai-nilai budaya yang berpengaruh terhadap birokrasi serta menjadikannya sebagai acuan dalam mewujudkan etika
kepemimpinan aparatur.
D. Indikator Hasil Belajar
Indikator-indikator hasil belajar adalah : 1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan nilai-nilai budaya
yang berpengaruh terhadap organisasi pemerintah; 2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan arti dan pentingnya
etika dalam organisasi, pola perilaku kepemimpinan, dan ciri-ciri kepemimpinan aparatur yang ideal;
3. Peserta mampu memahami dan menjelaskan etika kepemimpinan aparatur yang ideal.
E. Materi Pokok
Materi pokok yang dibahas pada modul ini adalah : 1. Nilai-nilai budaya yang berpengaruh terhadap organisasi
pemerintah; 2. Arti dan pentingnya etika dalam organisasi, pola perilaku
kepemimpinan, dan ciri-ciri kepemimpinan aparatur yang ideal; 3. Etika kepemimpinan aparatur yang ideal.
4
4. Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
5. Etika kehidupan berbangsa.
F. Manfaat