Kepekaan Terhadap Situasi Lingkungan Pengayom dan Pelindung atas Moral Masyarakat Keterbukaan Pikiran

1. Kepekaan Terhadap Situasi Lingkungan

Yaitu kemampuan untuk mengamati perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga bisa secara tepat mengantisipasi kecenderungan perubahan yang akan dihadapi. Untuk maksud itu seorang pemimpin harus terus berusaha menghimpun data dan informasi dalam rangka proses belajar untuk memperluas wawasan dalam berbagai bidang permasalahan kepemerintahan secara obyektif dan aktual. Dengan demikian seorang pemimpin aparatur selalu berada pada posisi yang tepat dalam semua situasi dan memberi respons sesuai dengan tantangan yang dihadapi. Kepekaan dari segi kepemimpinan dapat dianggap sebagai unsur utama yang menentukan kualitas dari suatu pemerintahan.

2. Pengayom dan Pelindung atas Moral Masyarakat

Yaitu kemampuan untuk mengendalikan diri agar tidak terjebak melakukan sesuatu yang dapat menciptakan atau meningkatkan keresahan dalam masyarakat. Seorang pemimpin yang demo- kratis tidak akan menghasut masyarakat untuk melakukan tindakan dengan cara-cara yang tidak etis melanggar HAM atau dengan kekerasan yang akan menimbulkan keresahan, kerusakan moral dalam masyarakat demi melaksanakan kebijakan perubahan. Tanggung jawab menjaga kepercayaan masyarakat atas sistem ketertiban dan keamanan yang berlaku, terletak pada setiap pemimpin yang demokratis.

3. Keterbukaan Pikiran

Kemampuan untuk memahami bahwa dalam kehidupan pemerintahan khususnya dalam pertarungan kepentingan, tidak ada “kebenaran” yang bersifat tunggal, dan tidak ada suatu kelompok yang memiliki hak dan monopoli atas dasar kebenaran. Dalam kehidupan pemerintahan, apa yang disebut kebenaran bersifat relatif, dan karena itu tidak mungkin di- monopoli oleh suatu kelompok. Kapasitas untuk melihat segala sesuatu dengan pikiran terbuka merupakan jalan lurus menuju toleransi atas perbedaan pendapat yang menjadi salah satu ciri dari praktek demokrasi. Ia juga menjadi modal untuk bersikap jujur menerima pendapat pihak lain jika ternyata lebih rasional dan tepat. Perilaku kepemimpinan aparatur yang tidak mampu menampung berbagai pendapat pihak lain dan tidak toleran terhadap perilaku yang menegaskan adanya oposisi adalah wujud dari sikap kesewenang-wenangan atau otoritarianisme.

4. Memperhatikan Aspirasi Masyarakat.