Sistem Budaya Daerah Kebudayaan Fisik

Berbagai nilai dan aturan-aturan tertentu yang dijadikan pedoman dalam bertindak adalah khas nilai nilai dan aturan-aturan Indonesia, setidak-tidaknya sebagai suatu perangkat pedoman tersendiri. Tentu sebagian nilai-nilai dan aturan-aturan ini terdapat juga pada birokrasi banyak negara lain yang juga mengalami proses modernisasi, karena keadaan-keadaan obyektif dan masyarakat dan negara, termasuk Indonesia, banyak persamaannya.

3. Sistem Budaya Daerah

Anggota-anggota birokrasi pemerintah berasal dari berbagai masyarakat daerah yang masing-masing mewujudkan kebudayaan sendiri, warisan dari nenek moyang penduduk pribumi daerah yang bersangkutan. Karena biasanya masing- masing anggota birokrasi dibesarkan dalam lingkungan budaya daerah asal masing-masing, dan pada umumnya hidup dalam lingkungan keluarga yang juga mewujudkan kebudayaan daerah asal, pemikiran para anggota birokrasi sedikit banyak terpengaruh oleh kebudayaan asal masing-masing, yang dalam keadaan- keadaan tertentu tercermin juga pada cara berfikir dan tingkah laku mereka dalam penyelenggaraan pekerjaan dinas. Banyak anggota birokrasi yang sama-sama berasal dari Jawa menggunakan bahasa Jawa dalam pembicaraan kedinasan. Anggota birokrasi yang berasal dari Tapanuli berbicara bahasa Batak bilamana menghadapi orang lain, sesama anggota biro- krat atau bukan, penulis yang juga berasal dari Tapanuli, supaya pembicaraan lebih akrab ketimbang menggunakan bahasa Indonesia. Kadang-kadang penggunaan bahasa daerah memper- sulit orang lain yang diharapkan ikut serta dalam pembicaraan yang bersangkutan, karena tidak mengerti bahasa daerah yang bersangkutan. Secara umum penulis, anggota birokrasi yang bekerja di suatu daerah tertentu, perlu memahami budaya daerah yang bersangkutan, paling tidak untuk lebih mengefektifkan komunikasi nya dengan warga masyarakat. Di birokrasi yang banyak beranggotakan orang orang yang ber- asal dari daerah tertentu terdapat kecenderungan didominasi sistem budaya daerah yang bersangkutan, terutama dalam penggunaan bahasa, tetapi sering pula meliputi tata cara per- gaulan antar anggota birokrasi : cara memberi hormat, cara menyatakan terima kasih, bahkan juga cara menyatakan rasa tidak puas, kesal, marah. Contoh penulis, dominasi budaya Jawa dalam birokrasi Indonesia : “Ing ngarso sung tulado, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” telah diucapkan dan dipahami dan diterima sebagai kepemimpinan Pancasila oleh para pejabat pemerintah Indonesia dari semua daerah, “sungkan” dan “ewuh pakewuh” telah biasa diucapkan manakala anggota birokrasi Indonesia membicarakan pengawasan melekat; dan masih banyak lagi istilah-istilah Jawa telah masuk dalam khasanah bahasa Indonesia dan dalam sistem Administrasi Negara Indonesia. Kehadiran sistem budaya daerah di suatu birokrasi terlihat dengan jelas; pada hubungan-hubungan kekerabatan antara anggota anggota tertentu yang menurut aturan-aturan kebudayaan daerah yang bersangkutan adalah kerabat maupun antara anggota- anggota tertentu dan kerabat-kerabat mereka di luar birokrasi. Seringkali anggota-anggota yang bersangkutan menyimpang dari aturan-aturan hukum atau aturan lain yang berlaku dalam kedinasan, demi tuntutan kewajiban mereka dalam kekerabatan dengan orang yang di hadapi, misalnya dalam hal pengangkatan kenaikan pangkat mutasi dan pemberian persetujuan KKN. 15

4. Sistem Budaya Agama