Tingkat konsumsi pakan Berat tikus

22 terhadap sel β pankreas sehingga dapat menyebabkan diabetes pada hewan coba. Kenaikan kadar glukosa darah pada kelompok PS-positif, PBN dan PBS berturut-turut menjadi 247 mgdL, 348 mgdL dan 328,05 mgdL. Efek diabetogenik alloxan diawali dengan terbentuknya radikal hydroksil yang selanjutnya berakumulasi sehingga menyebabkan kerusakan DNA pada sel β pankreas. Terjadinya kerusakan pada DNA akan mengaktivasi enzim poly ADP-ribose polymerase dengan menggunakan substrat NAD + seluler. Akibatnya terjadi penurunan konsentrasi NAD + intraseluler yang berimbas pada penurunan aktivitas sel seperti sintesis dan sekresi insulin dan mengakibatkan kematian sel β pankreas Okamoto, 1996. Pada hari terakhir perlakuan hari ke-30, pemberian pakan rumput laut Caulerpa sp. mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 51,63 dari 348 mgdL menjadi 168 mgdL, sedangkan pemberian pakan rumput laut Gracilaria sp. mampu menurunkan glukosa darah sebesar 35,24 dari 328,05 mgdL menjadi 212,42 mgdL. Dalam hal ini pemberian pakan rumput laut Caulerpa sp mampu menurunkan kadar glukosa darah lebih baik dari pakan rumput laut Gracilaria sp. Berdasarkan hasil pengamatan, tepung rumput laut Gracilaria sp. mengandung kadar serat kasar yang lebih tinggi namun memiliki efek hipoglikemik yang lebih rendah jika dibandingkan dengan tepung rumput laut Caulerpa sp. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Sharma et al., 2014 yang melaporkan bahwa rumput laut Caulerpa lentillifera secara signifikan dapat meningkatkan sekresi insulin dan uptake glukosa secara in vitro sehingga sangat potensial untuk dikembangkan sebagai agensia antidiabetes. Efek hipoglikemik serat pangan sangat ditentukan oleh komposisi serat larut dan serat tidak larutnya. Perbedaan efek hipoglikemik rumput laut Gracilaria sp dan Caulerpa sp, kemungkinan pula disebabkan oleh perbedaan jumlah komposisi serat larut dan serat tidak larut. Astawan dan Wresdiyati 2004 melaporkan bahwa serat pangan terutama serat larut memiliki manfaat yang sangat baik bagi penderita diabetes mellitus. Mekanisme yang dapat menjelaskan fungsi serat dalam penyembuhan diabetes mellitus yaitu serat dapat menurunkan efisiensi penyerapan karbohidrat sehinga menyebabkan turunnya respon insulin. Dengan menurunnya respon insulin, kerja pankreas akan semakin ringan sehingga dapat memperbaiki fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin.

b. Tingkat konsumsi pakan

Pengamatan terhadap tingkat konsumsi pakan dapat dilihat pada Gambar 5. Rata-rata konsumsi pakan tikus pada kondisi normal hari ke-nol adalah 10 g. 23 2 4 6 8 10 12 14 1 30 K O NS U M S I P A K A N g PENGAMATAN HARI PS - Negatif PS - positif PBN PBS Gambar 5. Perubahan tingkat konsumsi pakan Setelah dilakukan injeksi alloxan terjadi penurunan konsumsi pakan pada semua kelompok tikus diabetes PS-positif, PBN dan PBS. Injeksi alloxan kemungkinan menyebabkan rasa sakit dan kurang nyaman pada tikus sehingga tikus cenderung tidak mau makan dan aktif seperti pada kondisi normalnya. Rata-rata tingkat konsumsi pakan tikus kelompok diabetes setelah injeksi alloxan berkisar 5,1 g - 6,2 g, namun pada kelompok placebo tidak terjadi perubahan pada tingkat konsumsi pakannya. Pada akhir perlakuan, keempat kelompok tikus menunjukkan peningkatan konsumsi pakan. Pada kelompok injeksi alloxan, tikus menunjukkan tingkat konsumsi pakan yang lebih besar. Menurut Ganong 1993, peningkatan nafsu makan poliphagia merupakan salah satu gejala klinis diabetes mellitus. Poliphagia bisa disebabkan karena penurunan pemanfaatan glukosa di dalam sel nuclei ventromedialis hypothalamus.

c. Berat tikus

Hasil pengamatan terhadap berat tikus pada semua kelompok hewan coba disajikan pada Gambar 6. 24 Gambar 6. Perubahan berat tikus Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata berat tikus pada hari ke - 0 berkisar antara 110 – 185,2 g. Injeksi alloxan sedikit berpengaruh terhadap berat tikus dimana terjadi penurunan berat tikus pada keempat kelompok tikus diabetes. Namun pada kelompok placebo, berat tikus tidak mengalami perubahan. Penurunan berat tikus ini berhubungan dengan penurunan tingkat konsumsi pakan yang juga menurun setelah injeksi alloxan. Pada akhir perlakuan hari ke-30 kenaikan berat tikus kelompok kontrol placebo lebih besar dari kelompok injeksi alloxan.Tikus kelompok PS positif, PBN dan PBS juga mengalami peningkatan berat badan meskipun tidak sebesar peningkatan pada kelompok placebo. Gejala klinis diabetes mellitus selain poliphagia adalah penurunan berat badan meskipun nafsu makan bertambah. Menurut Ganong 1993 hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan glukoneogenesis. Pelepasan glukosa ke dalam darah meningkat dan glukosa yang masuk ke jaringan ferifer menurun sehingga terjadi kelebihan glukosa ekstraseluler dan defisiensi glukosa intraseluler. Glukosa tidak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi sehingga terjadi penurunan berat badan.

d. Histologi Pankreas