Serat Pangan dan Diabetes Mellitus

8

2.3. Serat Pangan dan Diabetes Mellitus

Serat pangan didefinisikan sebagai komponen makanan karbohidrat kompleks dalam tanaman yang tidak dapat dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan manusia Astawan dan Wresdiyati, 2004. Serat pangan memiliki fungsi fisiologis yang penting untuk kesehatan tubuh. Menurut karakteristik fisik dan pengaruhnya terhadap tubuh, serat pangan dibagi menjadi dua golongan yaitu serat pangan larut air soluble dietary fiber dan serat pangan tidak larut air insoluble dietary fiber. Kelompok serat pangan larut air adalah pektin, psilium, gum, musilase, karagenan, asam alginat dan agar-agar, sedangkan yang termasuk dalam kelompok serat pangan tidak larut air yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Keberadaan serat dalam bahan pangan dapat mempengaruhi nilai IG makanan. Mekanisme serat pangan dalam mempengaruhi nilai IG suatu makanan yaitu dengan menurunkan efisiensi penyerapan karbohidrat, sehingga menghambat peningkatan glukosa darah secara cepat dalam tubuh. Serat pangan yang berperan dalam hal ini yaitu serat pangan larut seperti pektin dan guar gum Astawan dan Wresdiyati, 2004. Berbagai penelitian melaporkan bahwa konsumsi serat pangan memberikan efek positif bagi penderita diabetes mellitus. Wannamethe et al., 2009 melaporkan bahwa diet yang mengandung serat rendah kurang dari 20 g hari secara signifikan meningkatkan resiko diabetes mellitus. Sebaliknya dilaporkan bahwa diet dengan kandungan serat yang tinggi dihubungkan dengan pengurangan resiko inflamasi Wannamethee et al., 2009 serta secara nyata dapat memperbaiki kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 Chandalia et al., 2000. Mekanisme yang bisa menjelaskan tentang pengaruh konsumsi serat terhadap penurunan kadar glukosa darah adalah melalui mekanisme pembentukan gel sehingga mengakibatkan penundaan pengosongan lambung, dan pada akhirnya menurunkan kecepatan absorpsi glukosa. Adanya penurunan efisiensi penyerapan karbohidrat akan menyebabkan menurunnya respon insulin, sehingga kerja pankreas semakin ringan sehingga dapat memperbaiki fungsi pankreas dlam menghasilkan insulin Astawan dan Wresdiyati, 2004. Serat pangan yang dapat memberikan fungsi tersebut adalah serat pangan larut yang banyak terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan dan umbi-umbian.

2.4. Alloxan