2.5.2 Penentuan Kadar Air Cara Destilasi
Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan air dengan “pembawa” cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan
tidak dapat dicampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air. Zat kimia yang dapat digunakan antara lain: toluen, xylen, benzen,
tetrakhlorethilen dan xylol Sudarmadji, dkk., 1989. Cara destilasi ini baik untuk menentukan kadar air dalam zat yang kandungan
airnya kecil yang sulit ditentukan dengan cara thermogravimetri. Penentuan kadar air cara ini hanya memerlukan waktu ± 1 jam Sudarmadji, dkk., 1989.
2.5.3 Metode Kimiawi a. Cara Titrasi Karl Fischer
Cara ini adalah dengan mentitrasi sampel dengan larutan iodin dalam metanol. Reagen lain yang digunakan dalam titrasi ini adalah sulfur dioksida dan piridin.
Metanol dan piridin digunakan untuk melarutkan yodin dan sulfur dioksida agar reaksi dengan air menjadi lebih baik. Dalam pelaksanaannya titrasi harus
dilakukan dengan kondisi bebas dari pengaruh kelembapan udara. Cara titrasi Karl Fischer ini telah berhasil dipakai untuk penentuan kadar air dalam alkohol, ester-
ester, senyawa lipida, lilin, pati, tepung gula, madu dan bahan makanan yang dikeringkan. Cara ini banyak dipakai karena memberikan hasil yang tepat dan
tingkat ketelitiannya lebih kurang 0,5 mg dan dapat ditingkatkan lagi dengan sistem elektroda yaitu dapat mencapai 0,2 mg Sudarmadji, dkk., 1989.
b. Cara Kalsium Karbid
Universitas Sumatera Utara
Cara ini berdasarkan reaksi antara kalsium karbid dan air menghasilkan gas asetilin. Cara ini sangat cepat dan tidak memerlukan alat yang rumit. Penentuan
kadar air dengan cara kalsium karbid telah berhasil untuk menentukan kadar air dalam tepung, sabun, kulit, biji vanili, mentega dan air buah. Penentuan kadar air
ini dapat dikerjakan dalam waktu yang singkat yaitu berkisar 10 menit Sudarmadji, dkk., 1989.
c. Cara Asetil Khlorida
Penentuan kadar air dengan cara ini berdasarkan reaksi asetil khlorida dan air menghasilkan asam yang dapat dititrasi menggunakan basa. Cara ini telah berhasil
dengan baik untuk penentuan kadar air dalam bahan minyak, mentega, margarin, rempah-rempah dan bahan-bahan yang berkadar air sangat rendah Sudarmadji,
dkk., 1989. 2.5.4 Metode Fisis
Menurut Sudarmadji 1989, ada beberapa cara penentuan kadar air secara fisis ini antara lain:
a. Penentuan kadar air berdasarkan tetapan dielektrikum
Air mempunyai tetapan dielektrikum sebesar 80. Untuk mengetahui kadar air bahan diperlukan adanya kurva standar yang melukiskan hubungan antara kadar
air dan tetapan dielektrikumnya dari bahan yang diselidiki. b.
Penentuan kadar air berdasarkan daya hantar listrik atau resistensi Air merupakan penghantar listrik yang baik. bahan yang memiliki kandungan
air yang besar akan mudah menghantarkan listrik. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar air bahan sejenis ini disebut resistensi meter atau moisture tester.
Universitas Sumatera Utara
Biasanya skala yang tercantum dalam alat sudah dirubah langsung bisa menunjukkan kadar air suatu bahan.
c. Penentuan kadar air berdasarkan resonansi nuklir magnetik
Penentuan kadar air cara ini berdasarkan sifat-sifat magnetik dari inti atom yang mampu menyerap enersi Sudarmadji, dkk., 1989
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat Pengujian
Pengujian penetapan kadar air dalam tepung jagung dilakukan di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan BBPOM di Medan yang berada di Jalan Willem
Iskandar Pasar V Barat I No. 2 Medan.
3.2 Penetapan Kadar Air dalam Tepung Jagung dengan Metode Gravimetri a. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah spatula, timbangan analitik Analitic Balance Digital Precisa XB 220 A, oven Drying Oven Lab Tech LDO 060E dan
eksikator. Bahan yang digunakan adalah tepung jagung BBPOM.
b. Prosedur
Prosedur yang digunakan adalah prosedur yang diterapkan di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Medan.
Timbang seksama 1 gram cuplikan pada sebuah cawan petri yang sudah diketahui bobotnya. Keringkan didalam oven suhu 105
o
C selama 3 jam dan didinginkan didalam eksikator dan kemudian ditimbang. Pekerjaan ini diulang
hingga diperoleh bobot tetap. Kadar dalam cuplikan dapat dihitung dengan rumus: Kadar air =
�1−�2 �1
�100 Dimana:
W1= Bobot cuplikan sebelum dikeringkan, dalam gram W2= Bobot cuplikan setelah dikeringkan, dalam gram
Universitas Sumatera Utara