Tepung Jagung Persyaratan Tepung Jagung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Jagung

Bagi sebagian besar penduduk Indonesia, jagung sudah menjadi konsumsi sehari-hari. Biasanya jagung dibuat dalam bentuk makanan seperti bubur jagung, jagung bakar, jagung campuran beras, tepung jagung, dan lainnya Budiman, 2011. Menurut Budiman 2011, klasifikasi dari tanaman jagung itu sendiri yaitu: Kingdom : Plantae Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Zea Spesies : Zea mays L.

2.1.1 Tepung Jagung

Masalah jagung sebagai alternatif bahan pokok pangan dilontarkan antara lain mengenai tidak praktisnya komoditas jagung ketika akan diolah menjadi berbagai produk pangan. Selain itu jagung juga tidak tahan lama jika disimpan dalam keadaan segar. Kandungan air yang cukup tinggi menyebabkan biji jagung gampang diserang jamur kemudian membusuk Budiman, 2011. Universitas Sumatera Utara Bentuk yang bisa dipandang convenience ialah apabila bisa bertahan lama dan mudah dimanfaatkan, sehingga jagung harus diolah dulu dalam bentuk tepung. Dalam bentuk tepung, jagung setidaknya menjadi lebih mudah untuk dikemas, disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama serta lebih mudah untuk diangkut Budiman, 2011. Tepung jagung adalah tepung yang diperoleh dengan cara menggiling biji jagung Zea mays yang bersih dan baik. Penggilingan biji jagung ke dalam bentuk tepung merupakan suatu proses memisahkan kulit, endosperm, lembaga dan tip cap. Endosperm merupakan bagian biji jagung yang digiling menjadi tepung dan memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Kulit memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga kulit harus dipisahkan dari endosperm karena dapat membuat tepung bertekstur kasar, sedangkan lembaga merupakan bagian biji jagung yang paling tinggi kandungan lemaknya sehingga harus dipisahkan karena lemak yang terkandung di dalam lembaga dapat membuat tepung tengik. Tip cap merupakan tempat melekatnya biji jagung pada tongkol jagung. Tip cap juga merupakan bagian yang harus dipisahkan karena dapat membuat tepung menjadi kasar. Apabila pemisahan tip cap tidak sempurna maka akan terdapat butir-butir hitam pada tepung SNI, 1995. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Persyaratan Tepung Jagung

Syarat mutu untuk tepung jagung yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia pada tahun 1995 adalah sebagai berikut: No Kriteria Uji Persyaratan Satuan 1 Keadaan 1.1 Bau Normal - 1.2 Rasa Normal - 1.3 Warna Normal - 2 Benda-benda asing Tidak boleh ada - 3 Serangga dalam bentuk stadia dan potongan- potongan Tidak boleh ada - 4 Jenis pati lain selain pati jagung Tidak boleh ada - 5 Kehalusan 5.1 Lolos ayakan 80 mesh Min. 70 5.2 Lolos ayakan 60 mesh Min. 90 6 Air Maks. 10 bb 7 Abu Maks. 1,5 bb 8 Silikat Maks. 0,1 bb 9 Serat kasar Maks. 1,5 bb 10 Derajat asam Maks. 4,0 ml N NaOH100gr Universitas Sumatera Utara 11 Cemaran logam 11.1 Timbal Pb Maks. 1,0 mgkg 11.2 Tembaga Cu Maks. 10,0 mgkg 11.3 Seng Zn Maks. 40,0 mgkg 11.4 Raksa Hg Maks. 0,05 mgkg 12 Cemaran arsen As Maks. 0,5 mgkg 13 Cemaran mikroba 13.1 Angka lempeng total Maks. 5x 10 4 Kolonigr 13.2 E. coli Maks. 10 APMgr 13.3 Kapang Maks. 10 4 Kolonigr Keterangan: APM adalah angka paling mungkin

2.2 Air dalam makanan