commit to user
18
B.
4- Vynilcyclohexene Diepoxide
VCD 1.
Definisi
4-Vinyl Cyclohexene Diepoxide
VCD adalah hasil metabolisme dari
4-Vinylcyclohexene
VCH.
4-Vinylcyclohexene
VCH terbentuk dari dimerisasi dari
1,3-butadin
pada perusahaan karet sintetis, insektisida, pembuat plastik.
4-Vinylcyclohexene
VCH akan dimetabolisme tubuh melalui sitokrom 450 katalis epoxidasi Xiaoming Hu et al., 2001.
4-Vinyl Cyclohexene Diepoxide
VCD sudah lama diketahui sebagai bahan ovotoksik Terutaka Kodama et al, 2009. Pada pemberian
4-Vinyl Cyclohexene
Diepoxide
secara intraperitoneal
selama 30
hari menghasilkan penurunan jumlah folikel ovarium pada tikus dan mencit
Hoyer et al, 2001.
VCH: Rumus kimia= C8H12, Berat molekul= 108,18 VCD: Rumus kimia= C8H12O2, Berat molekul= 140,18
Gambar 6. Sruktur kimia 4- vynilcyclohexene dan 4-vynilcyclohexene diepoxide. Sumber: Keating
et al
, 2008
2. Mekanisme Seluler Ovotoksisitas
Peran VCD dalam menghasilkan kerusakan luas pada folikel telah lama diidentifikasi. Pemberian VCD secara langsung akan merusak folikel
primordial dan folikel primer yang terlihat pada hari ke 12 sehingga
commit to user
19
menyebabkan penurunan jumlah folikel secara signifikan Hoyer dan Sipes, 2007. Pada ovarium mamalia, jumlah folikel primordial yang dapat
berkembang sampai ovulasi jumlahnya kecil, karena kebanyakan dari sel tersebut akan mengalami atresia, kematian sel ini disebut apoptosis yang
terjadi secara fisiologis dan berbeda dengan nekrosis yang merupakan respon terhadap jejas atau inflamasi. Apoptosis dan nekrosis berbeda
dalam karakteristik morfologi. Perbandingan perubahan ultrastruktur pada folikel preantral kontrol dan yang diberi VCD menunjukan bahwa
gambaran oosit dalam folikel yang tidak sehat pada kedua kelompok sama. Termasuk gangguan organela, peningkatan jumlah vakuola, akumulasi
komponen membran, dan segmentasi abnormal cleavage. Gambaran morfologi degenerasi selama atresia, tidak berubah pada pemberian VCD
tetapi VCD meningkatkan proses ini dan atresia terjadi dalam frekuensi yang lebih tinggi Hoyer et al, 2001.
Meskipun karakteristik morfologi merupakan metode yang paling reliabel untuk membedakan antara apoptosis dan nekrosis, juga dapat
dibedakan dengan petanda biokimia dan molekuler. Salah satu gen pada mamalia yang berkaitan secara spesifik dengan apoptosis adalah Bcl-2
yang bersifat proto-onkogen. Bcl-2 telah diidentifikasi pada membran luar mitokondria, retikulum endoplasma, membran inti, dan berhubungan
dengan lamanya sel bertahan hidup. Gen lain dari famili Bcl-2 adalah Bax yang rangkaiannya homolog. Rasio protein Bax terhadap Bcl-2 dalam sel
akan menentukan apakah akan terjadi apoptosis rasio meningkat atau sel
commit to user
20
akan bertahan hidup rasio menurun Hsu dan Hsueh, 2000. Pengamatan terhadap jumlah protein bax pada mRNA yang mengkode kematian sel
menunjukan terdapat peningkatan signifikan jumlah protein Bax dibandingkan dengan kontrol sebanyak 72 , p 0.005 pada 10 hari
pemberian VCD. Hal ini memberikan bukti keterlibatan bax protein dalam ovotoksisitas yang diinduksi oleh VCD dan mendukung hipotesis kematian
sel yang disebabkan oleh VCD terjadi melalui apoptosis Hoyer et al, 2001.
3. Mekanisme Molekuler Ovotoksisitas