Etiologi Patofisiologi Apoptosis pada Ovarium oleh Pengaruh VCD

commit to user 27 follicle stimulating hormone FSH di atas 40 IUL menunjukkan suatu penurunan fungsi dan jumlah folikel ovarium yang permanen Letur- Konirsch, 2003. Namun pada beberapa penelitian selanjutnya ditemukan peningkatan fungsi ovarium yang intermitten, bahkan hingga mengalami kehamilan pada wanita yang telah didiagnosis POF Akbari, 2011.

b. Etiologi

Sebagian besar kasus POF merupakan keadaan idiopatik. Meskipun telah dilakukan berbagai penelitian namun sebagian besar kasus masih belum didapatkan penyebab pastinya Pal dan Santoro, 2002. Sebelumnya, didapatkan anggapan bahwa terjadi deplesi pada folikel ovarium pada semua kasus POF. Namun pada penelitian selanjutnya diketahui bahwa tidak semua kasus POF terjadi deplesi folikel ovarium Hoyer, 2005. Beberapa kasus POF tidak terjadi deplesi folikel ovarium, folikel tersebut masih ada, namun tidak responsif terhadap stimulasi dengan meningkatkan hormon gonadotropin dalam sirkulasi van Kasteren, 2001. Secara umum, etiologi POF dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hilangnya fungsi ovarium karena deplesi folikel, dan hilangnya fungsi ovarium karena disfungsi folikel dalam ovarium. Penyebab secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 1 berikut. Tabel 1. Etiologi terjadinya Premature ovarian Failure POF Folicle depletion Chromosomal Abnormalities X Chromosome Monosomy X, mosaicism Trisomy X, mosaicism commit to user 28 Mutations or deletions of Xq13-Xq26 Isochromosomes Translocation involving X Fragile X premutations Trisomi 13, 18 Genetic Syndromes Ataxia teleangiectasia Mutations of AIRE gene BEPS Syndrome Perrault’s Syndrome Metabolic Mucopolysaccaridosis Galactosemia Infections Mumps Shigella Malaria Idiopatic Follicle Disfunction Autoimmune Signal Defect Gonadotropin or receptor abnormalities Steroidogenic enzymes deficiencies Idiopatic Kolp, 2003

c. Patofisiologi

Pada masa embrionik, yaitu pada usia kehamilan 20 minggu, sel germinal bergerak keluar dari tabung urogenital menuju ke ovarium primitif yang kemudian berproliferasi sehingga membentuk 3,5 juta oosit tiap ovarium. Sebagian besar dari sel germinal ini hancur karena proses apoptosis Pru dan Tilly, 2001. Ovarium biasanya memiliki jumlah folikel premordial yang sama pada saat hamil, yaitu sekitar 1 juta folikel commit to user 29 tiap ovarium. Jumlah ini akan terus berkurang selama hidup karena adanya atresia dan terjadinya ovulasi Forges et al., 2004. Tidak lebih dari 500 oosit 0,007 yang dikeluarkan melalui ovulasi selama masa reproduktif seorang wanita Conway, 2000. Pada POF idiopatik, terjadi suatu mekanisme yang belum diketahui secara pasti yang menyebabkan terjadinya peningkatan apoptosis oosit. Hal ini dapat mendorong terjadinya penurunan komplemen oosit dalam ovarium pada saat lahir, atau dapat mempercepat terjadinya atresia Laml et al., 2002.

d. Apoptosis