94 Tabel 4.21 menunjukkan skor R sebesar 0,922. Di dalam tabel r untuk
t.s 5 dan n = 175 diperoleh skor sebesar 0, 148 yang berarti bahwa r = 0,922 t.s 5 = 0, 148. Oleh karena itu H
o
ditolak.
4 Indeks Diterminasi
Di dalam tabel 4.21 menunjukkan skor R
2
Adjusted R square sebesar 0,849, yang berarti bahwa 84,9 kinerja guru MA secara bersama-sama
dipengaruhi oleh variabel kepemimpinan kepala madrasah dan supervisi klinis, sedangkan sisanya 15,1 dipengaruhi oleh variabel lain.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.1. Hubungan Kepemimpinan dengan Supervisi Klinis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan atau korelasi antara kepemimpinan kepala madrasah dengan supervisi klinis. Diantara kedua variabel
bebas ini memang terdapat hubungan yang sangat kuat. Karena dari hasil perhitungan yang diolah dengan menggunakan SPSS 11.0, diperoleh angka
korelasi antara variabel kepemimpinan dengan supervisi klinis sebesar 0.952. Angka ini menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara kepemimpinan dan
supervisi klinis. Kekuatan hubungan ini menunjukkan bahwa, tatkala kepemimpinan memiliki fungsi yang baik, dalam arti kepala madrasah
menjalankan fungsinya dengan baik, maka aktifitas supervisi klinis yang dilaksanakan oleh kepala madrasah juga dilakukan dengan baik. Sebaliknya,
manakala kepemimpinan tidak dilakukan secara profesional dan proporsional,
95 maka pada umumnya aktifitas supervisi klinis juga kurang banyak dilakukan
oleh kepala madrasah. 4.4.2.
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Kinerja Guru Madrasah Aliyah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala madrasah dengan kinerja guru Madrasah Aliyah
dengan koefisien korelasi r
1y
sebesar = 0,962 dan koefisien determinasi r
2
x 100 = 78,0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa efektif tidaknya
kepemimpinan kepala madrasah akan menentukan tinggi rendahnya kinerja guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Cilacap sebesar 78,0, dan selebihnya diikuti
faktor-faktor lain hingga mencapai 100. Dengan kata lain, semakin tinggi keefektifan kepemimpinan kepala madrasah, maka semakin tinggi pula kinerja
guru, dan sebaliknya semakin rendah keefektifan kepemimpinan kepala madrasah, semakin rendah pula kinerja guru madrasah tersebut.
Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa kepemimpinan kepala madrasah di Kabupaten Cilacap umumnya baik dengan skor 68-83 dengan
prosentase 67.4, kriteria baik sekali skor 84-100 dengan prosentase 30.3, dan kriteria cukup dengan rentangan skor 52 - 67, sebanyak 2.3. Hal ini
menunjukkan bahwa masing-masing kepala madrasah telah dapat menerapkan kepemimpinan dengan baik.
96
4.4.3. Pengaruh Supervisi Klinis Terhadap Kinerja Guru