49
gilirannya untuk meningkatkan kualitas guru di kelas, untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan profesional guru
tetapi juga untuk mengembangkan prestasi belajar guru. Persepsi guru mengenai supervisi klinis kepala madrasah diperoleh dari
kesan-kesan yang timbul dari layanan atau bantuan yang diberikan dan dialami oleh guru. Sehingga kesan tersebut menimbulkan berbagai macam persoalan.
Semakin tinggi persepsi guru mengenai supervisi klinis kepala madrasah, semakin tinggi sikap kreatif dan konstruktifnya. Sikap ini menciptakan situasi
dan relasi dimana guru-guru merasa aman dan diterima sebagai obyek yang dapat berkembang sendiri.
2.4. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Syaiku 2003 tentang “Pengaruh Persepsi Guru Mengenai Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Supervisi
Pengawas Depag terhadap Kompetensi Profesional Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN di Kabupaten Pati” disimpulkan bahwa supervisi pengawas
Depag di Kabupaten Pati memiliki pengaruh positif yang signifikan dengan kompetensi profesional guru. Berdasarkan analisis regresi menunjukkan, bahwa
supervisi pengawas Depag berkorelasi dengan kompetensi profesional guru, sedangkan sumbangan efektif variabel persepsi guru mengenai supervisi
pengawas Depag terhadap kompetensi kemampuan profesional guru sebesar 32,4. Disamping itu, kepemimpinan kepala MTsN yang dipersepsi guru di
50
Kabupaten Pati juga memiliki pengaruh positif yang signifikan dengan kompetensi profesional guru.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Rejekiningsih 2001 tentang “Hubungan antara Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja
dengan Kepuasan Kerja Guru SMU di Kabupaten Tegal” disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perilaku kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kepuasan kerja guru SMU di Kabupaten Tegal.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Murzeni 2003 tentang “Pengaruh Persepsi Guru Mengenai Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja
Terhadap Kinerja Guru SMU Swasta di Kota Tegal” disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara pengaruh persepsi guru mengenai kriteria
kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru SMU swasta di kota Tegal.
Berkait dengan penelitian ini terdapat kesamaan variabel, yakni variabel bebas mencakup kepemimpinan dan supervisi. Hanya saja, peneliti akan
mengerucutkan satu variabel, yakni supervisi menjadi supervisi klinis. Sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja. Sedangkan perbedaannya terletak
pada ruang atau objek penelitian yang berbeda yakni pada guru Madrasah Aliyah di Kabupaten Cilacap.
2.5. Kerangka Teoritis