48
guru membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pengajaran yang telah dilakukan yang diakhiri dengan pembuatan rencana latihan berikutnya.
2.3.5. Persepsi Guru Mengenai Supervisi Klinis
Deserito 1976 – 129 berpendapat persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi berfungsi memberikan makna dari stimuli indrawi. Sedangkan menurut Sarwono dalam
Rahmat 1994 : 51, persepsi adalah kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan mengamatan atas objek di sekitarnya. Studi tentang persepsi
selalu melibatkan cara-cara dimana seseorang melihat, mendengar, membaui, dan merasakan sesuatu yang ada di lingkungannya secara sadar, sehingga
mampu menghasilkan penafsiran, suatu gambaran unik tentang situasi nyata yang terkadang tidak nyata.
Persepsi merupakan suatu proses yang mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna
kepada lingkungan mereka. Apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan dan obyektif. Perilaku orang-orang didasarkan pada persepsi
mereka mengenai apa realitas itu, bukan realitas itu sendiri. Dunia seperti yang dipersepsikan adalah dunia yang penting dari segi perilaku.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa supervisi klinis pada dasarnya adalah usaha memberi layanan kepada guru baik secara individual
maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran, yang pada
49
gilirannya untuk meningkatkan kualitas guru di kelas, untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan profesional guru
tetapi juga untuk mengembangkan prestasi belajar guru. Persepsi guru mengenai supervisi klinis kepala madrasah diperoleh dari
kesan-kesan yang timbul dari layanan atau bantuan yang diberikan dan dialami oleh guru. Sehingga kesan tersebut menimbulkan berbagai macam persoalan.
Semakin tinggi persepsi guru mengenai supervisi klinis kepala madrasah, semakin tinggi sikap kreatif dan konstruktifnya. Sikap ini menciptakan situasi
dan relasi dimana guru-guru merasa aman dan diterima sebagai obyek yang dapat berkembang sendiri.
2.4. Hasil Penelitian yang Relevan