b. Sikap Negatif Sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui
terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berbeda.
2.2.5. Fungsi Sikap
a. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri b. Sebagai alat pengukur tingkah laku
c. Sebagai alat pengatur pengalaman d. Sebagai pernyataan kepribadian
Pengukur sikap dapat dilakukan secara langsung atau secara tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan
respondenterhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan- pernyataan hipotesis, kemudian dinyatakan pendapat responden
Notoatmodjo, 2003 Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seorang terhadap objek. Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain objek lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan antara lain:
a. Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu b. Sikap akan diikuti atau tidak di ikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman
orang lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.
2.2.6. Pembentukan dan Perubahan Sikap
Menurut Saarwono 2007, pembentukan dan perubahan sikap melalui beberapa cara yaitu :
a. Adaptasi yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan terus-menerus, lama-kelamaan secara berhadap diserap kedalam diri individu dan
memengaruhi terbentuknya suatu sikap. b. Diperensiasi yaitu dengan berkembangnya inteligensi, bertambahnya pengalaman
sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal yang tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri.
2.2.7. Tingkatan Sikap
Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: menerima receiving dengan mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan, merespon responding dalam bentuk
memberikan jawaban serta mau mengerjakan yang ditugaskan, menghargai valuing dengan mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah,
dan bertanggung jawab responsible atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko Notoatmodjo, 2007.
Allport 1954 menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok, yakni: kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu obyek, kehidupan
emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu obyek, kecenderungan untuk
Universitas Sumatera Utara
bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh Notoatmodjo, 2008.
2.2.8. Faktor-faktor yang Memengaruhi Sikap