penyebab botol untuk susu formula, berisiko tinggi menyebabkan diare yang dapat mengakibatkan gizi buruk.
Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Depkes RI dari tahun 2000 sd 2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit
Diare 301 1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374 1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 4111000 penduduk.
Kejadian Luar Biasa KLB diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133
orang, kematian 239 orang CFR 2,94. Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang CFR 1,74,
sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang CFR 1,74 . Jendela Data dan Informasi
Kesehatan, 2011.
2.7. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan MP-ASI Dini dan Infeksi
2.7.1. Pengetahuan Ibu
Latar belakang pendidikan seseorang berhubungan dengan tingkat pengetahuan. Jika tingkat pengetahuan gizi ibu baik, maka diharapkan status gizi ibu dan balitanya
juga baik. Pengetahuan ibu berhubungan dengan tingkat pengenalan informasi tentang pemberian makanan tambahan pada bayi usia kurang dari enam
bulan.Pengetahuan ibu tentang kapan pemberian makanan tambahan, fungsi makanan tambahan, makanan tambahan dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan risiko
pemberian makanan pada bayi kurang dari enam bulan sangatlah penting. Tetapi bayak ibu-ibu yang tidak mengetahui hal tersebut diatas sehingga memberikan
makanan tambahan pada bayi usia di bawah enam bulan tanpa mengetahui risiko yang akan timbul.
Tingkat pendidikan mempengaruhi kemampuan penerimaan informasi gizi. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah akan lebih kuat mempertahankan
tradisi-tradisi yang berhubungan dengan makanan. Sehinga sulit menerima informasi baru tentang gizi. Suhardjo. 1996.
Dari hasil penelitian Ragil Marni, 1998 dilaporkan bahwa ibu dengan pengetahuan gizi baik 70 memberikan kolostrum pada bayi dan ibu dengan
pengetahuan gizi kurang baik sebanyak 21, 7 yang memberikan kolostrum pada bayi mereka Simanjuntak, 2002.
Pengetahuan gizi adalah pengetahuan tentang cara yang benar memilih bahan makanan, mengolah dan mendistribusikannya. Seseorang dengan pendidikan rendah
belum tentu mampu menyusun makanan yang memenuhi syarat gizi. Karena sekalipun pendidikan rendah jika rajin mendengarkan informasi tentang gizi, maka
pengetahuan gizi mereka akan lebih cepat baik Khomsan, 2004.
2.7.2. Pendapatan
Pendapatan adalah salah satu faktor yang berhubungan dengan kondisi keuangan yang menyebabkan daya beli untuk makanan tambahan menjadi lebih
besar. Pendapatan menyangkut besarnya penghasilan yang diterima, yang jika dibandingkan dengan pengeluaran, masih memungkinkan ibu untuk memberikan
makanan tambahan bagi bayi usia kurang dari enam bulan. Biasanya semakin baik perekonomian keluarga maka daya beli akan makanan tambahan juga mudah,
sebaliknya semakin buruk perekonomian keluarga, maka daya beli akan makanan tambahan lebih sukar
Tingkat penghasilan keluarga berhubungan dengan pemberian MP-ASI dini. Penurunan prevalensi menyusui lebih cepat terjadi pada masyarakat golongan
ekonomi menengah ke atas. Penghasilan keluarga yang lebih tinggi berhubungan positif secara signifikan dengan pemberian susu botol pada waktu dini dan makanan
buatan pabrik Zulfanetti, 1998. Disamping itu, ibu dengan status ekonomi lebih rendah cenderung terlambat memulai menyusui, membuang kolostrum dan
memberikan makanan pralaktal. Selanjutnya, menurut penelitian Zulfanetti di Jambi, ibu-ibu dengan penghasilan keluarga Rp.260-000 –Rp.360.000 yang memberikan
MP-ASI berupa susu formula sebesar 30, 26 pada ibu-ibu dengan pendapatan keluarga sebesar Rp.361.000-Rp.560.000, sedangkan ibu-ibu dengan pendapatan
keluarga lebih dari Rp.561.000 memberikan MP-ASI berupa susu formula sebesar 44 Pernanda 2010.
2.7.3. Pekerjaan Ibu