Kelebihankeunggulannya energi terbarukan Kelemahan energi terbarukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumber-sumber energi

Sumber energi dari alam dapat diklasifikasikan sebagian berikut yakni energi fosil, fisil, dan energi terbarukan. Energi fosil adalah energi yang diambil dari sumber yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan berakhir cepat atau lambat dan berbahaya bagi lingkungan, dan energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan dari sumber alami seperti matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan berulang kali karena dapat diperbaharui Permana, A.D. 2011. Bahan bakar fosil terbentuk dari sisa-sisa organik tanaman dan hewan, yang mati ribuan tahun lalu dan tetap terkubur dalam pasir dan lumpur. Beberapa tahun kemudian, lapisan pasir dan lumpur semakin menumpuk di atasnya dan berubah bentuk menjadi batuan karena panas dan tekanan. Sisa tumbuhan dan hewan yang terkubur di dalamnya berubah menjadi bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil harus diekstraksi dari kedalaman bumi di mana mereka terbentuk. Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas, bahan bakar fosil juga menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan menghasilkan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global atau global warming Purnomo, N.A. 2011 Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang berasal dari alam yang didapatkan melalui proses alamiah. Sumber daya energi terbarukan, seperti angin, matahari dan tenaga air, dan bioenergi sebagai energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil menghasilkan sedikit atau mengurangi pencemaran udara atau efek pemanasan global, namun demikian energi terbarukan mempunyai kelebihan dan kekurangan seperti energi fosil.

2.1.1. Kelebihankeunggulannya energi terbarukan

1. Banyak terdapat di alam. 2. Dapat dilestarikan atau diperbaharui. 3. Ramah lingkungan rendah polusi. 4. Tidak memerlukan perawatan yang banyak dibandingkan dengan sumber-sumber energi fosil dan mengurangi biaya operasi. 5. Membantu mendorong perekonomian dan menciptakan peluang kerja. 6. Beberapa teknologi mudah digunakan di tempat-tempat terpencil dan distribusi energi bisa diproduksi di berbagai tempat, tidak tersentralisir. Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Kelemahan energi terbarukan

1. Biaya awal sangat besar. 2. Pasokan Sebagian besar energi terbarukan tergantung kepada kondisi cuaca. Saat ini, energi konvensional menghasilkan lebih banyak volume yang bisa digunakan dibandingkan dengan energi terbarukan. 3. Energi tambahan yang dihasilkan energi terbarukan harus disimpan, karena infrastruktur belum lengkap agar bisa dengan segera menggunakan energi yang belum terpakai, dijadikan cadangan di negara-negara lain dalam bentuk akses terhadap jaringan listrik. 4. Kurangnya tradisi dan pengalaman energi terbarukan merupakan teknologi yang masih berkembang. Elizabeth, G. 2011. 2.2. Biodiesel Biodiesel merupakan jenis bahan bakar yang termasuk ke dalam bahan bakar nabati BBN, bahan bakunya bisa berasal dari berbagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sering disebut dengan FAME Fatty Acid Methyl Ester yang di gunakan untuk menggerakan mesin-mesin diesel sebagai pengganti solar. Bahan bakar nabati ini berasal dari minyak nabati yang di konversi melalui reaksi kimia, sehingga secara kimia sifatnya sudah berubah dari sifat aslinya . Biodesel merupakan salah satu jenis bahan bakar cair yang berasal dari pengolahan tumbuhan yang diproses melalui proses tranesterifikasi Musanif, J. 2006. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minyak kelapa dapat dibuat untuk biodiesel, baik sebagai campuran dengan minyak solar atau 100 minyak kelapa. Sementara penggunaan bahan baku ini untuk industri akan makin besar, sehingga terjadi distorsi kebutuhan beberapa bahan baku industri dan pengembangan energi alternatif yang pada akhirnya memicu kenaikan harga komoditas tersebut. oleh karenanya dibutuhkan upaya terpadu dalam mencari dan mengembangkan bahan baku minyak nabati sebagai bahan bakar alternatif yang tidak berfungsi sebagai bahan baku konsumsi industri dan makanan. Beberapa tumbuhan penghasil lemak yang dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel sangat beragam, namun dalam perkembangannya kebutuhan tersebut berbenturan dengan kebutuhan produksi dan pangan masyarakat. Oleh karenanya pemilihan bahan baku biodiesel sangat penting untuk mencegah timbulnya distorsi kebutuhan antara kebutuhan pangan dengan kebutuhan produksi. Beberapa tumbuhan penghasil lemak yang banyak tumbuh di Indonesia diantaranya kelapa sawit, kelapa, dan jarak. Penggunaan minyak kelapa dan minyak kelapa sawit sangat besar kebutuhannya untuk industri dan pangan, sementara itu Universitas Sumatera Utara masyarakat mengenal tanaman jarak sebagai tanaman semak pembatas pagar yang belum dimanfaatkan secara maksimal Suhartanta dan Arifin, Z. 2008.

2.2.1. Kelebihan bahan bakar biodiesel