Netralisasi asam atau pemisahan asam lemak bebas ALB

esterifikasitransesterifikasi untuk produksi biodiesel. Aplikasi teknologi membran untuk memisahkan gum merupakan alternatif teknik pemisahan gum yang dianggap ramah lingkungan dan hemat energi. Untuk mendapatkan efisiensi pemisahan gum yang tinggi, diperlukan kajian kondisi operasi membran Sumangat, D. dan Harimurti, N. 2008

2.7.2. Netralisasi asam atau pemisahan asam lemak bebas ALB

Proses pemisahan kandungan asam lemak bebas ALB bisa dilakukan dengan beberapa pilihan proses, yaitu : 1. Memisahkan ALB sebelum proses dan menggunakan transesterifikasi katalis basa konvensional. 2. Menggunakan katalis asam untuk mengkonversi minyak dan ALB menjadi metil ester. 3. Mengkonversi seluruh minyak menjadi asam lemak dan menggunakan jalur esterifikasi katalis asam untuk mengkonversi asam lemak menjadi metil ester atau kedalam bentuk metil ester asam lemak FAME = Fatty Acid Methyl Ester .Nasikin, M. dan Nurhayti, W. 2010. Minyak dari biji jarak dapat diekstrak dengan cara mekanik ataupun ekstraksi dengan pelarut seperti heksan. Minyak jarak memiliki komposisi trigliserida yang mengandung asam lemak oleat dan linoleat. Kandungan asam lemak pada minyak. jarak pagar dilihat pada Tabel 2.1 berikut : Tabel 2.1. Kandungan asam lemak minyak jarak No Nama Asam Komposisi w Berat 1 Asam Miristat 14:0 – 0,1 2 Asam Palmitat 16:0 14,1 – 15,3 3 Asam Palmitoleat 16:1 – 1,3 4 Asam Stearat 18:0 3,7 – 9,8 5 Asam Oleat 18:1 34,3 – 45,8 6 Asam Linoieat 18:2 29,0 – 44,2 7 Asam Inoienat 18:3 – 0,3 8 Asam Arakhidat 20:0 – 0,3 9 Asam Behena 22:0 – 0,2 Hambali, E. 2008 2.8.Proses transesterifikasi minyak jarak pagar Jatropha Curcas Oil Biodiesel dapat diproduksi melalui transesterifikasi trigliserida dengan alkohol rantai pendek dan dengan adanya katalis. Reaksi transesterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan Universitas Sumatera Utara yang biasanya dilakukan secara sederhana dengan mencampurkan raktan-reaktan. Reaksi ini berjalan sangat lambat sehingga diperlukan katalis untuk mempercepat reaksi agar dapat digunakan secara komersial. Penggunaan katalis hanya mempecepat terjadinya kesetimbangan akan tetapi tidak dapat mengeser komposisi kesetimbangan. Asam kuat dan basa kuat banyak digunakan sebagai katalis. Tranesterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Tranesterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. Reaksi esterifikasi dari asam lemak menjadi metil ester adalah : RCOOH + CH 3 OH RCOOH 3 + H 2 O Asam Lemak Metanol Metil Ester Air Faktor-faktor yang berpengaruh pada reaksi tranesterifikasi adalah waktu reaksi, pengadukan, katalisator, dan suhu reaksi. Transesterifikasi biasa disebut dengan alkoholisis adalah tahap konversi dari trigliserida minyak nabati menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Reaksi transesterifikasi trigliserida menjadi metil ester adalah : Proses transesterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. yaitu : 1. Suhu proses transesterifikasi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan mendekati titik didih alkohol yang digunakan semakin tinggi. 2. Kecepatan pengadukan Kecepatan pengadukan akan menaikkan pergerakkan molekul dan menyebabkan terjadinya difusi antara minyak atau lemak sampai terbentuk metil ester. 3. Lama Reaksi Semakin lama waktu reaksi semakin banyak produk yang dihasilkan karena keadaan ini akan memberikan kesempatan terhadap molekel-molekul reaktan untuk bertumbukan satu sama lain. Universitas Sumatera Utara 4. Jenis katalis Proses transesterfikasi memerlukan katalis untuk mempercepat laju pembentukan ester. Katalis biasa yang digunakan adalah katalis asam atau katalis basa. Reaksi transesterifikasi dapat dikatalis homogen meliputi alkali dan asam. 2.9.Sifat-sifat penting dari bahan bakar mesin diesel Untuk mengetahui dan mengenal biodiesel ini akan menganalisa beberapa sifat-sifat fisisnya yang dapat dipergunakan sebagai tolak ukur kualitas bahan bakar biodiesel. Bahan bakar motor diesel mempunyai sifat yang sama dengan biodesel sehingga dapat mempengaruhi prestasi kerja dari mesin diesel diantaranya: Penguapan Volatilitas, residu karbon., viskositas ukuran yang menunjukkan kemampuan minyak untuk untuk dapat bertahan atau mempertahankan kekentalan terhadap perubahan temperatur selama proses kerja minyak dalam mesin atau suatu ukuran dari tahanan didalam minyak itu sendiri untuk mengalir, kandungan belerang, abu dan endapan, titik nyala flash point, titik kabut cloud point, sifat korosif, mutu penyalaan dan kadar air. Darmanto, S. 2006.

2.10. Persyaratan kualitas biodiesel