masyarakat mengenal tanaman jarak sebagai tanaman semak pembatas pagar yang belum dimanfaatkan secara maksimal Suhartanta dan Arifin, Z. 2008.
2.2.1. Kelebihan bahan bakar biodiesel
Sejauh ini, keuntungan terbesar didapatkan dengan penggunaan biodiesel adalah sifatnya yang bisa diperbaharui dan tidak beracun, penggunaan bahan bakar biodiesel
dapat mengurangi emisi karbon dioksida disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.
Bahan bakar biodiesel ini tidak mengandung bahan kimia beracun, seperti belerang, yang menyebabkan terjadinya emisi berbahaya. Bahkan, jika digunakan setiap hari
untuk menggantikan bahan bakar fosil bahaya seperti hujan asam bisa dikurangi atau dihilangkan.
Selain itu, tidak perlu merubah atau memodifikasi mobil diesel yang dimiliki untuk menggunakan bahan bakar biodiesel. Bahan bakar ini dapat dengan mudah
dioperasikan pada mesin diesel standar.
2.2.2. Kelemahan bahan bakar biodiesel
Kandungan energi biodiesel diketahui 11 lebih kecil dari bahan bakar diesel yang berbasis minyak bumi, ini berarti kapasitas mesin yang gunakan akan menurun jauh
ketika menggunakan biodiesel. Nilai Kalori dari biodiesel masih lebih rendah dibandingakan dengan minyak bumi
dan biodiesel memiliki viskositas yang tinggi di bandingakan energi fosil. Biodiesel memiliki kualitas oksidasi yang kurang baik sehingga biodiesel dapat
menyebabkan beberapa masalah serius ketika disimpan. Bila disimpan untuk waktu yang lebih lama, biodiesel cenderung berubah menjadi gel yang dapat menyebabkan
penyumbatan berbagai komponen mesin. biodiesel ini juga dapat mengakibatkan pertumbuhan mikroba, sehingga menyebabkan beberapa kerusakan pada mesin.
Dampak paling serius yang dihadapi dengan penggunaan biodiesel adalah kelangkaan pangan akibat dialihkannya tanaman yang biasa dikonsumsi untuk dijadikan bahan
bakar. Tanaman seperti tebu, jagung, kelapa sawit dan beberapa jenis komoditas lainnya cenderung mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan akibat dijadikan
biodiesel. Sumiarso, L. 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Katalis