30 dilandasi oleh keinginan untuk memindahkan suatu dari suatu tempat ke
tempat lain tetapi banyak variabel lain yang memepengaruhi keinginan untuk memindahkan barang tersebut, seperti kecepatan, keamanan,
keselamatan, ketepatan, kenyamanan, keterandalan dan sebagainya.
2.9 Model Pemilihan Moda Angkutan
Ortuzar 1994 menyatakan bahwa pemilihan moda transportasi merupakan bagian yang sangat penting dari model perencanaan transportasi. Hal
ini disebabkan karena pemilihan moda menjadi kunci yang memainkan peranan angkutan umum dalam pembuatan kebijakan transportasi. Faktor utama yang
mempengaruhi pelayanan angkutan umum menurut Morlok 1988 berkaitan dengan waktu perjalanan atau kecepatan perjalanan, sedangkan faktor-faktor
kualitas lain dapat diabaikan. Pada dasarnya kualitas layanan kereta api dapat dibedakan menjadi:
1. Elemen layanan yang mempengaruhi penumpang seperti: kecepatan perjalanan, keandalan, dan keselamatan.
2. Service Quality terdiri dari aspek-aspek kualitatif seperti: kenyamanan dan kemudahan menggunakan sistem angkutan, kenyamanan perjalanan,
estetika, kebersihan, dan tarif yang harus dibayar. Model pemilihan moda modal split menurut Bruton 1975 dapat didefinisikan sebagai
komposisi penggunaan berbagai moda transportasi dari total perjalanan. 3. Modal split dapat direprentasikan secara numerik sebagai rasio atau
prosentasi penggunaan suatu moda terhadap total perjalanan.
31 Setelah mengetahui peranan model pemilihan moda dalam proses
perencanaan transportasi, hal penting yang perlu diketahui adalah bagaimana membuat dan menggunakan model pemilihan moda yang sensitif terhadap atribut-
atribut perjalanan yang mempengaruhi pemilihan moda angkutan oleh pelaku perjalanan. Semua prosedur model pemilihan moda didasarkan pada asumsi
bahwa proporsi permintaan transportasi dengan menggunakan bus, kereta api, atau mobil pribadi akan tergantung pada keberadaan masing-masing moda
transportasi dalam kaitannya dengan persaingannya. Pada umumnya pemilihan moda transportasi menurut Bruton 1975 dalam
Agus imam Rifusa 2010 dibedakan atas 3 faktor, yaitu: 1. Karakteristik perjalanan yang meliputi: jarak perjalanan journey
length,waktu perjalanan, dan maksud perjalanan. 2. Karakeristik pelaku perjalanan meliputi: tingkat pendapatan,
kepemilikankendaraan, dan status sosial. 3. Karakteristik sistem transportasi yang meliputi: biaya perjalanan relatif,
waktuperjalanan relatif, dan tingkat pelayanan relatif. Model pemilihan moda seharusnya mempertimbangkan faktor-faktor
seperti diatas. Tetapi menurut Ortuzar 1994 model pemilihan moda yang sederhana dengan menggunakan konsep generalized cost untuk
mempresentasikan beberapa faktor kualitatif dari karakter sistem transportasi. Berdasarkan data yang digunakan untuk pembuatan modelnya, model pemilihan
moda dapat dibedakan menjadi model agregat jika menggunakan informasi suatu
32 zona atau antarzona, dan disebut model disagregat jika menggunakan data rumah
tangga atau individual.
2.10 Tarif Angkutan yang Berlaku di Indonesia