41
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesis penelitian.
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di rute kereta api Medan-Kisaran. Dengan mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda
transportasi kereta api rute Medan-Kisaran oleh penumpang kereta api.
3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode pemilihan sampel yang digunakan peneliti adalah Purposive Sampling. Hal ini karena populasi sampel yang akan diteliti bersifat homogen.
Purposive Sampling yang digunakan adalah Judgment Sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik
untuk dijadikan sampel penelitiannya. Pengumpulan data dilakukan penulis dengan teknik pengumpulan data
sebagai berikut: a. Kuisioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
pertanyaan-partanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden yaitu penumpang kereta api rute Medan-Kisaran.
b. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan. c. Direct Interview, melakukan wawancara atau tanya jawab langsung
kepada responden
42
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sunber pertama maupun kelompok, yaitu kuisioner yang
diberikan kepada penumpang kereta api rute Medan-Kisaran dengan jumlah responden 50 orang penumpang.
3.4 Pengolahan Data
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS 16.
3.5 Analisis Data
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert,
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Sangat setuju
= 5 Setuju
= 4 Netral
= 3 Tidak setuju
= 2 Sangat tidak setuju
= 1 Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam
bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Sehingga diperoleh berbagai ganbaran
43 informasi tentang pemilihan moda transportasi kereta api rute Medan-Kisaran.
Tesis Proposal, 2007
3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan uji reabilitas merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reabilitas
digunakan untuk kuesioner yang menggunakan skala Likert. a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid merupakan alat ukur
yang digunakan untuk menyatakan data itu valid Sugioyono, 2005: 109. Untuk menguji validitas digunakan pendekatan korelasi yaitu dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Bila nilai korelasinya positif maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Rumus : r
{ }{
}
∑ −
∑
∑
− ∑
− =
∑ ∑
∑
N N
N y
x xy
y y
x x
2 2
2 2
Dimana : r
: Koefisien validitas item yang dicari N
: Jumlah Subyek X
: Skor item Y
: Skor total ∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total ∑X
2 :
Jumlah kuadrat skor item ∑Y
2 :
Jumlah kuadrat skor total
44 Kriteria pengambilan keputusan adalah :
1. Jika r
hitung
r
tabel
2. Jika r , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid
hitung
r
tabel,
b. Uji Reliabilitas maka pertanyaan tersebut tidak dinyatakan valid
Uji reabilitas merupakan uji untuk mengukur tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang
digunakan beberapa kali dengan waktu yang berbeda mempunyai hasil yang konsisten. Butir pertanyaan yang dinyatakan valid akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r
positif
r
tabel
2. Jika r , maka pertanyaan reliabel
negatif
atau r
tabel
Dalam penelitian ini, uji reabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha Cronbach sebagai berikut:
, maka pertanyaan tidak reliabel
α =
∑ −
− x
S j
S k
k
2 2
1 1
Dimana : α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
3.5.2 Rank Spearman Test
Metode yang dipakai dalam menganalisis data penelitian bersifat korelasi hubungan maka dapat di analisa dengan analisa non parametrik menggunakan
Rank
Spearman Test, yaitu sebuah ukuran hubungan antara dua variabel.
Rumus Rank
Spearman Test : ρ = 1-
45 Dimana :
d = perbedaan antara rangking n = jumlah sampel
Uji hipotesis : ρ
ρ = 0 tidak ada hubungan antara X dan Y
Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat derajat atau derajat keeratan hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, digunakan tabel kriteria
pedoman untuk koefisien korelasi sesuai pendapat Sugiyono 2008:257. 0 ada hubungan antara X dan Y
Pedoman untuk memberikan intrepretasi Koefisien Kolerasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199
Sangat Rendah 0,20 – 0399
Rendah 0,40 – 0,599
Sedang 0,60 – 0,799
Kuat 0,80 – 1,000
Sangat Kuat
3.6 Defenisi Operasional
1. Pemilihan moda transportasi kereta api terhadap layanan jasa rute Medan- Kisaran adalah ketertarikan atau minat masyarakat untuk menggunakan
jasa transportasi kereta api tujuan Medan-Kisaran dalam satuan data
ordinal.
2. Pendapatan adalah jumlah pendapatan total masyarakat pengguna jasa transportasi kereta api rute Meda-Kisaran yang dihitung dalam satuan data
ordinal.
46 3. Tarif ongkos kereta api adalah harga yang dibebankan oleh pihak PT. KAI
terhadap penumpang rute Medan-Kisaran sebesar Rp 14.000 yang di
hitung dalam satuan skala likert.
4. Kenyamanan merupakan hal yang sangat dipertimbangkan setiap orang dalam melakukan aktifitas tak terkecuali dalam pemilihan transportasi
yang digunakan. Yang di ukur oleh penumpang berdasarkan fasilitas yang disediakan dan kepuasan yang di rasakan penumpang di hitung dalam
satuan skala likert.
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Kereta Api Medan
Kereta api sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik
orang maupun barang secara massal, menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi, memiliki tingkat pencemaran
yang rendah, serta lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang padat lalu lintasnya, seperti
angkutan perkotaan. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, kondisi perkeretaapian nasional yang masih bersifat monopoli dihadapkan pada berbagai masalah, antara lain kontribusi
perkeretaapian terhadap transportasi nasional masih rendah, prasarana dan sarana belum memadai, jaringan masih terbatas, kemampuan pembiayaan terbatas,
tingkat kecelakaan masih tinggi, dan tingkat pelayanan masih jauh dari harapan. Stasiun Medan MDN adalah stasiun kereta api yang melayani Kota
Medan, dan berada di pertemuan antara Kelurahan Kesawan Medan Barat dan Gang Buntu Medan Timur. Stasiun yang terletak pada ketinggian + 22 m dpl ini
merupakan pusat Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD, dan terletak di depan Lapangan Merdeka dan setiap harinya melayani 2000-2500 penumpang ke
seantero Sumatera Utara.