47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah dan Gambaran Umum Kereta Api Medan
Kereta api sebagai salah satu moda transportasi memiliki karakteristik dan keunggulan khusus, terutama dalam kemampuannya untuk mengangkut, baik
orang maupun barang secara massal, menghemat energi, menghemat penggunaan ruang, mempunyai faktor keamanan yang tinggi, memiliki tingkat pencemaran
yang rendah, serta lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi jalan untuk angkutan jarak jauh dan untuk daerah yang padat lalu lintasnya, seperti
angkutan perkotaan. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor
23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, kondisi perkeretaapian nasional yang masih bersifat monopoli dihadapkan pada berbagai masalah, antara lain kontribusi
perkeretaapian terhadap transportasi nasional masih rendah, prasarana dan sarana belum memadai, jaringan masih terbatas, kemampuan pembiayaan terbatas,
tingkat kecelakaan masih tinggi, dan tingkat pelayanan masih jauh dari harapan. Stasiun Medan MDN adalah stasiun kereta api yang melayani Kota
Medan, dan berada di pertemuan antara Kelurahan Kesawan Medan Barat dan Gang Buntu Medan Timur. Stasiun yang terletak pada ketinggian + 22 m dpl ini
merupakan pusat Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD, dan terletak di depan Lapangan Merdeka dan setiap harinya melayani 2000-2500 penumpang ke
seantero Sumatera Utara.
48 Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk
aslinya. Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih
berarsitektur Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung di ujung sebelah selatan stasiun. Rel yang terdapat di Stasiun
Medan membujur dari utara ke selatan. Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar dan
Rantau Prapat, sedangkan rel yang mengarah ke utara merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai dan Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun.
Dari Stasiun Medan dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu. Dewasa ini kereta api kelas ekonomi rute Medan-Kisaran semakin
diminati masyarakat selain harganya yang sangat terjangkau yaitu sebesar Rp 14.000 pelayanan pihak kereta apipun semakin ditingkatkan, hal ini terlihat dari
adanaya cleaning service yang selalu membersihkan kereta api, adanya POLSUS Polisi Khusus KA yang selalu ada di dalam kereta api sepanjang perjalanan,
diterapkannya peraturan yang di buat oleh PT KAI Medan bahwa tidak ada penumpang yang berdiri dan penertiban terhadap pedagang yanga ada di dalam
kereta api supaya tidak mengganggu kenyamanan dan keamanan penumpang. Jadwal keberangkatan kereta api kelas ekonomi rute Medan-Kisaran
adalah sebanyak 3tiga kali perjalanan yaitu pada jam 07:00 WIB, 13:00 WIB dan 17:00 WIB. Lama perjalanan lebih kurang 4,5 jam, dan melalui 9 stasiun
besar maupun stasiun pembantu yaitu: Medan, Bandar Kalifah, Batang Kuis, Lubuk Pakam, Tebing Tinggi, Bandar Tinggi, Perlanaan, Sei Bejangkar, dan
49 Kisaran. Jumlah penumpang kereta api kelas ekonomi rute Medan-Kisaran selalu
mengalami fluktuasi, kadang meningkat dan kadang menurun. Peningkatan terjadi pada saat libur sekolah dan hari besar.
Tabel 4.1 Jumlah Penumpang Kereta Api Kelas Ekonomi
Rute Medan-Kisaran Tahun 2011
No Bulan
Jumlah Penumpang 1
Januari 15.427
2 Februari
11.764 3
Maret 12.818
4 April
14.543 5
Mei 16.608
6 Juni
18.091 7
Juli 20.783
8 Agustus
14.973 9
September 21.657
10 Oktober
17.126 11
November 19.211
12 Desember
17.182 Jumlah
200.183
Sumber: PT KAI
4.2 Visi dan Misi