Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain case control, yaitu untuk mencari hubungan antara ISK dengan BPH, serta mencari besar peningkatan risiko terjadinya ISK pada pasien yang memiliki penyakit BPH.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada bulan Agustus tahun 2013. Rumah sakit ini dipilih karena merupakan rumah sakit tipe A dan rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien di Departemen Urologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang berumur diatas 50 tahun dari bulan Januari sampai Desember 2012. 4.3.2. Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah pasien di Divisi Urologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dari bulan Januari sampai Desember 2012 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Kriteria Inklusi 1. Pasien berusia diatas 50 tahun 2. Merupakan pasien yang memiliki riwayat BPH dan non-BPH di Divisi Urologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Universitas Sumatera Utara b. Kriteria Eksklusi 1. Pasien yang didiagnosis menderita batu saluran kemih 2. Pasien yang memiliki penyakit HIVAIDS 3. Pasien yang menggunakan kateter Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode consecutive sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Semua subjek yang ada dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek yang diperlukan terpenuhi Sastroasmoro, 2011. Besar sampel minimum yang diperlukan dihitung dengan rumus Madiyono, 2011: n 1 = n 2 = Z α √ 2PQ + Z β √ P 1 Q 1 + P 2 Q 2 2 P 1 - P 2 2 Keterangan: n 1 dan n 2 = besar sampel Z α = deviat baku normal untuk α Z β = deviat baku normal untuk β P 1 = nilai proporsi kasus P 1 = OR x P 2 1- P 2 + OR x P 2 P 2 = nilai proporsi kontrol Pada penelitian ini, ditetapkan nilai α sebesar 0,01 tingkat kepercayaan 99 sehingga didapat nilai Z α adalah sebesar 2,576. Selain itu ditetapkan nilai β sebesar 0,1 power 90, maka didapat nilai Z β sebesar 1,282. Penelitian sejenis yang dilakukan oleh Furqan didapatkan OR= 5,8 dan P 2 = 0,61. Sehingga berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: Universitas Sumatera Utara P 1 = 5,8 X 0,61 1- 0,61 + 5,8 X 0,61 = 0,9 Q 1 = 1 – P 1 = 1 – 0,9 = 0,1 Q 2 = 1 – P 2 = 1 – 0,61 = 0,39 n 1 = n 2 = Z α √ 2PQ + Z β √ P 1 Q 1 + P 2 Q 2 2 P 1 - P 2 2 = 2,576 √ 20,9x0,1 + 1,282 √ 0,9x0,1 + 0,61x0,39 2 0,9 – 0,61 2 = 2,5760,424 + 1,282 0,572 2 0,29 2 = 1,092 + 0,733 2 0,29 2 = 3,319 0,084 = 39,5 Dengan demikian besar sampel yang diperlukan adalah 39,5 orang, dibulatkan menjadi 40 orang. Maka jumlah sampel yang dilibatkan dalam penelitian ini masing-masing sejumlah 40 orang untuk kelompok kasus dan kelompok kontrol.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Karakteristik Pasien Benign Prostate Hyperlasia (BPH) yang Menjalani Transurethral Resection of Prostate (TURP) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik pada Periode Januari 2012-Desember 2013

9 79 79

Profil Pasien Benign Prostate Hyperplasia yang Dilakukan Ultrasonografi di Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi Periode Bulan Juli 2012 Hingga Desember 2012

4 48 49

Gambaran Histopatologi Penyakit Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dan Kanker Prostat di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Umum pusat Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, periode 2008-2009

2 33 78

Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

13 72 60

Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Kejadian Benign Prostatic Hyperplasia di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) - Hubungan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 16

Hubungan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dengan Kejadian Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2012

0 0 15