d. Perasaan telah diperlakukan secara baik. Moril kerja akan meningkat bila karyawan merasa telah diperlakukan dengan
baik oleh perusahaannya. Namun bila karyawan merasa bahwa ia tidak diperlakukan dengan baik, maka moril kerjanya akan menurun.
e. Kemampuan untuk bergaul dengan karyawan sekerjanya. Moril kerja akan meningkat bila didukung dengan kemampuan untuk bergaul
dengan rekan sekerja, sehingga pekerjaan yang berat akan terasa lebih ringan. Tetapi sebaliknya, moril kerja karyawan akan menurun bila karyawan tidak
mampu bergaul dan bekerja sama dengan rekan sekerjanya. f. Kesadaran akan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan.
Moril kerja meningkat bila karyawan memiliki kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, moril kerja menurun bila karyawan
tidak memiliki kesadaran akan tanggung jawab terhadap pekerjaannya.
B. Shift Kerja
1. Definisi Shift Kerja
Secara umum yang dimaksud dengan shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja, sebagai pengganti atau tambahan kerja siang hari sebagaimana yang
biasa dilakukan. Namun demikian adapula definisi yang lebih operasional dengan menyebutkan jenis shift kerja tersebut. Shift kerja disebutkan sebagai pekerjaan
yang secara permanen atau sering pada jam kerja yang tidak teratur Kuswadji, 1997. Menurut Suma’mur 1994, shift kerja merupakan pola waktu kerja yang
diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan
Universitas Sumatera Utara
biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam. Proporsi pekerja shift semakin meningkat dari tahun ke tahun, ini disebabkan oleh investasi yang dikeluarkan
untuk pembelian mesin-mesin yang mengharuskan penggunaannya secara terus menerus siang dan malam untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sebagai
akibatnya pekerja juga harus bekerja siang dan malam. Hal ini menimbulkan banyak masalah terutama bagi tenaga kerja yang tidak atau kurang dapat
menyesuaikan diri dengan jam kerja yang lazim. Schermerhon 2001 menyatakan shift kerja adalah pembagian kerja yang
dapat diartikan dimana suatu pekerjaan full-time dipilih di antara dua orang atau lebih. Pembagian tugas seringkali melibatkan masing-masing orang bekerja
setengah hari, tetapi dapat juga dilakukan pada aransmen pembagian secara mingguan atau secara bulanan. Sedangkan Riggio 1996 mengemukakan shift
kerja adalah bentuk penjadwalan dimana kelompok kerja mempunyai alternatif untuk tetap bekerja dalam perpanjangan operasi atau operasi yang terus-menerus.
Pelaksanaan dari shift itu sendiri adalah dengan cara bergantian, yakni keryawan pada periode tertentu secara bergantian dengan karyawan pada periode berikutnya
umtuk melakukan pekerjaan yang sama. Karyawan yang bekerja pada waktu normal dihunakan istilah diurnal, yaitu individu atau karyawan yang selalu aktif
pada waktu siang hari setiap harinya. Sedangkan karyawan yang bekrja pada waktu malam hari menggunakan istilah nocturnal, yaitu individu atau karyawan
yang bekerja atau aktif pada malam hari dan istirahat pada siang hari. Jadi dari beberapa definisi diatas, yang dimaksud dengan shift kerja ialah
pembagian waktu kerja yang diberikan pada karyawan untuk mengerjakan sesuatu
Universitas Sumatera Utara
oleh perusahaan serta mempunyai alternatif untuk tetap bekerja dalam perpanjangan operasi dan biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.
2. Sistem Shift Kerja