6. Bertanggung jawab
22, 30, 40, 46 7, 14, 52, 57
8 12,5
7. Memiliki kemauan bekerja
sama 23, 31, 39,
47, 51, 59 6, 15
8 12,5
8. Berinteraksi dengan atasan
8, 16, 24,32, 35, 41, 48
50 8
12,5
Jumlah 40
24 64
100
E. Uji Validitas, Reliabilitas Alat Ukur dan Daya Beda Aitem
Azwar 2000 mengatakan bahwa pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah skala penelitian ini mampu menghasilkan data akurat sesuai
dengan tujuan ukurnya. Uji coba yang memiliki karakteristik hampir sama dengan karakteristik subjek penelitian.
1. Uji Validitas alat ukur
Menurut Azwar 2010 validitas diperlukan untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat dengan tujuan ukurnya.
Salah satu alat ukur dikatakan memiliki validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau data yang dihasilkan relevan dengan tujuan
pengukurannya. Suatu alat ukur yang tinggi validitasnya akan menghasilkan error pengukuran yang kecil, artinya skor setiap subjek yang akan diperoleh alat ukur
tersebut tidak jauh berbeda dengan skor yang sesunggunya. Adapun konsep validitas yang hendak dicapai dalam penelitian ini
validitas isi content validity. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional
Universitas Sumatera Utara
judgment. Validitas isi bertujuan untuk mengungkap sejauhmana aitem-aitem tes tersebut mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek
yang hendak diukur dan sejauh mana aitem-aitem tes mencerminkan ciri perilaku yang hendak di ukur Azwar, 2010.
2. Uji Reliabilitas alat ukur
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil dari suatu pengukuran dapat dipercaya. Artinya dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek dalam diri subyek yang diukur memang belum berubah Azwar, 2004.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal. Prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan tes kepada sekelompok
responden single-trail administration. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis, dan berefisiensi tinggi. Azwar, 2010.
Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati
angka 1 menandakan semakin tinggi reliabilitas. Sebaliknya, koefisien yang semakin mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitas yang dimiliki.
Menurut Azwar 2010 pengukuran pada aspek-aspek sosial-psikologis yang mencapai angka koefisien reliabilitas 1 tidak pernah dijumpai, dikarenakan
manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Triton 2006 kategori reliabilitas pengukuran terbagi atas 5 lima bagian, yaitu:
1. 0,00 sd 0,20 kurang reliabel 2. 0,20 sd 0,40 agak reliabel
3. 0,40 sd 0,60 cukup reliabel 4. 0,60 sd 0,80 reliabel
5. 0,80 sd 1,00 sangat reliabel Teknik yang digunakan adalah teknik koefisiensi alpha Cronbach.
Selanjutnya, pengujian reliabilitas ini akan menghasilkan reliabilitas dari skala. Uji reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan program SPSS for
Windows Versi 16.0.
3.Uji Daya Beda Aitem
Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut
yang diukur. Uji daya beda aitem untuk skala moril dilakukan dengan menghitung koefisien kolerasi antar skor aitem dengan skor total skala. Teknik analisa kolerasi
yang digunakan adalah teknik kolerasi product momentpearson. Penghitungan dilakukan dengan menggunakan batasan program SPSS version 16.0 for windows.
Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsitensi antara aitem tersebut dengan skala secara
Universitas Sumatera Utara
keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien kolerasinya rendah mendekati nol maka fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur
skala dan daya bedanya tidak baik. Bila koefisien korelasi yang dimaksud ternyata bernilai negatif, artinya terdapat cacat serius pada aitem yang bersangkutan
Azwar, 2010.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur