50
3. Analisis Bivariat
Pada analisis hubunganbivariat pada masing-masing variabel bebas dan diuji silang dengan variabel terikat penelitian berdasarkan
kelompok kasus dan kelompok kontrol. Untuk mencari besar hubungan yang ada dilakukan dengan uji chi square dan hubungan asosiasinya
melalui OR Odds Ratio. a. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Malaria
Pengamatan di lapangan pada variabel kondisi fisik rumah pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan kejadian malaria yang
terdiri dari: ventilasi terpasang kawat kasatidak, dinding kerapatan dinding dan langit-langit adatidak. Hasil pengamatan kondisi fisik
rumah dengan kejadian malaria dapat dilihat pada Tabel berikut: 1 Ventilasi Rumah dengan Kejadian Malaria
Tabel 3. Hubungan Ventilasi Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo
Kejadian Malaria Ventilasi Rumah
Positif Negatif
Total p
value
OR CI
16 8
24 1. Tidak dipasang
kawat kasa 38,1
19,0 57,1
5 13
18 2. Dipasang kawat
kasa 11,9
31,0 42,9
0,013 5,20 1,3 – 19,7 21
21 42
Jumlah 50
50 100
Tabel 3 menunjukkan bahwa kondisi fisik rumah pada kelompok kasus yang tidak memasang kawat kasa pada ventilasi
51
yaitu sebesar 38,1, sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak memasang kawat kasa hanya 19,0.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara ventilasi rumah dengan kejadian malaria di Desa Ketosari
Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo nilai p sebesar 0,013, OR = 5,20.
Dari hasil perhitungan OR = 5,20 Confidence Interval CI 95 = 1,3 – 19,7 dapat diartikan bahwa keluarga yang tinggal di
rumah dalam kondisi ventilasi yang tidak dipasang kawat kasa mempunyai risiko untuk tertular penyakit malaria 5 kali lebih besar
dibanding dengan keluarga yang tinggal di rumah yang ventilasinya dipasang kawat kasa.
2 Langit-langit Rumah dengan Kejadian Malaria
Tabel 4. Hubungan Langit-langit Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo
Kejadian Malaria Langit-langit
Rumah Positif
Negatif Total p
value
OR CI
17 7
24 1. Tidak ada
40,5 16,7
57,1 4
14 18
2. Ada 9,5
33,3 42,9
0,002 8,50 2,0 – 35,0 21
21 42
Jumlah 50
50 100
Tabel 4 menunjukkan bahwa kondisi fisik rumah pada kelompok kasus yang tidak ada langit-langit atau hanya terdapat
pada sebagian ruangan saja yaitu sebesar 40,5, sedangkan pada
52
kelompok kontrol yang tidak ada langit-langit atau hanya terdapat pada sebagian ruangan saja sebesar 16,7.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara langit-langit rumah dengan kejadian malaria di Desa Ketosari
Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo nilai p sebesar 0,002, OR = 8,50.
Dari hasil perhitungan OR = 8,50 Confidence Interval CI 95 = 2,0 – 35,0 dapat diartikan bahwa keluarga yang tinggal di
rumah dalam kondisi tidak terdapat langit-langit pada semua atau sebagian ruangan rumah mempunyai risiko untuk tertular penyakit
malaria 8 kali lebih besar dibanding dengan keluarga yang tinggal di rumah yang seluruh ruangan rumah terdapat langit-langit.
3 Dinding Rumah dengan Kejadian Malaria
Tabel 5. Hubungan Dinding Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo
Kejadian Malaria Dinding Rumah
Positif Negatif
Total p
value
OR CI
15 7
22 1. Tidak rapat
35,7 16,7
52,4 6
14 20
2. Rapat 14,3
33,3 47,6
0,013 5,0
1,3 - 18,5 21
21 42
Jumlah 50
50 100
Tabel 5 menunjukkan bahwa kondisi fisik rumah pada kelompok kasus yang dinding rumah tidak rapat yaitu sebesar
53
35,7, sedangkan pada kelompok kontrol yang dinding rumahnya tidak rapat hanya 16,7.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara kerapatan dinding rumah dengan kejadian malaria di Desa Ketosari
Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo nilai p sebesar 0,013, OR = 5,0.
Dari hasil perhitungan OR = 5,0 Confidence Interval CI 95 = 1,3 – 18,5 dapat diartikan bahwa keluarga yang tinggal di
rumah dalam kondisi dinding rumah tidak rapat mempunyai risiko untuk tertular penyakit malaria 5 kali lebih besar dibanding dengan
keluarga yang tinggal di rumah yang seluruh ruangan rumah terdapat langit-langit.
b. Hubungan Kondisi Lingkungan Sekitar Rumah Dengan Kejadian Malaria
Pengamatan di lapangan pada variabel kondisi lingkungan sekitar rumah pada kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan
kejadian malaria yang terdiri dari ada tidaknya: semak-semak, parit atau selokan, dan kandang ternak. Hasil pengamatan kondisi fisik
rumah dengan kejadian malaria dapat dilihat pada Tabel berikut:
54
1 Semak-semak dengan Kejadian Malaria
Tabel 6. Hubungan semak-semak dengan Kejadian Malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten
Purworejo
Kejadian Malaria Semak-semak
Positif Negatif
Total p
value
OR CI
18 11
29 1.
Ada 42,9
26,2 69
3 10
13 2.
Tidak ada 7,1
23,8 31,0
0,019 0,18 0,04 - 0,8 21
21 42
Jumlah 50
50 100
Tabel 6 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekitar rumah pada kelompok kasus yang terdapat semak-semak yaitu
sebesar 42,9, sedangkan pada kelompok kontrol yang terdapat semak-semak hanya 26,2.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara keberadaan semak-semak di sekitar rumah dengan kejadian malaria
di Desa Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo nilai p sebesar 0,019, OR = 0,18.
Dari hasil perhitungan OR = 0,18 Confidence Interval CI 95 = 0,04 – 0,8 dapat diartikan bahwa keluarga yang tinggal di
rumah yang di sekitarnya terdapat semak-semak mempunyai risiko untuk tertular penyakit malaria 0,18 kali lebih besar dibanding
dengan keluarga yang tinggal di rumah yang di sekitarnya tidak terdapat semak-semak.
55
2 Parit atau selokan dengan Kejadian Malaria
Tabel 7. Hubungan Parit atau Selokan dengan Kejadian Malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener
Kabupaten Purworejo
Kejadian Malaria Parit atau selokan
Positif Negatif
Total p
value
OR CI
19 8
27 1.
Ada 45,2
19,0 64,3
2 13
15 2.
Tidak ada 4,8
31,0 35,7
0,000 0,06 0,01 – 0,3 21
21 42
Jumlah 50
50 100
Tabel 7 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekitar rumah pada kelompok kasus yang terdapat parit atau selokan yaitu
sebesar 45,2, sedangkan pada kelompok kontrol yang terdapat parit atau selokan hanya 19,0.
Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara keberadaan parit atau selokan di sekitar rumah dengan kejadian
malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo nilai p sebesar 0,000, OR = 0,06.
Dari hasil perhitungan OR = 0,06 Confidence Interval CI 95 = 0,01 – 0,3 dapat diartikan bahwa keluarga yang tinggal di
rumah yang di sekitarnya terdapat parit atau selokan mempunyai risiko untuk tertular penyakit malaria 0,06 kali lebih besar
dibanding dengan keluarga yang tinggal di rumah yang di sekitarnya tidak terdapat parit atau selokan.
56
3 Kandang dengan Kejadian Malaria
Tabel 8. Hubungan Kandang dengan Kejadian Malaria di Desa
Ketosari Kecamatan
Bener Kabupaten
Purworejo Kejadian Malaria
Kandang Positif
Negatif Total
p
value
OR CI
20 4
24 1.
Ada 47,6
9,5 57,1
1 17
18 2.
Tidak ada 2,4
40,5 42,9
0,000 0,01 0,001 -0,11
21 21
42 Jumlah
50 50
100 Tabel 8 menunjukkan bahwa kondisi lingkungan sekitar
rumah pada kelompok kasus yang terdapat kandang ternak yaitu sebesar 47,6, sedangkan pada kelompok kontrol yang terdapat
kandang ternak hanya 9,5. Hasil uji chi square menunjukkan ada hubungan antara
keberadaan kandang ternak di sekitar rumah dengan kejadian malaria di Desa Ketosari Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo
nilai p sebesar 0,000, OR = 0,01. Dari hasil perhitungan OR = 0,01 Confidence Interval CI
95 = 0,001 – 0,11 dapat diartikan bahwa keluarga yang tinggal di rumah yang di sekitarnya kandang ternak mempunyai risiko
untuk tertular penyakit malaria 0,01 kali lebih besar dibanding dengan keluarga yang tinggal di rumah yang di sekitarnya tidak
terdapat kandang ternak.
57
Tabel 9. Rangkuman Hasil Analisis Bivariat Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Lingkungan Sekitar Rumah
Kejadian Malaria Positif
Negatif No
Variabel N
N P
value OR
CI 95
1 Kondisi Fisik Rumah
a. Ventilasi 1 Tidak dipasang kasa
16 38,1 8
19,0 2 Dipasang kasa
5 11,9 13 31,0
0,013 5,20 1,3 - 19,7
b. Langit-langit 1 Tidak ada
17 40,5 7
16,7 2 Ada
4 9,5
14 33,3 0,002 8,50
2,0 - 35,0 c. Dinding
1 Tidak rapat 15 35,7
7 16,7
2 Rapat 6
14,3 14 33,3 0,013 5,0
1,3 - 18,5 2
Kondisi Lingkungan Sekitar Rumah
a. Semak-semak 1 Ada
18 42,9 11 26,2 2 Tidak ada
3 7,1
10 23,8 0,019 0,18 0,04 – 0,8
b. Parit atau selokan 1 Ada
19 45,2 8
19,0 2 Tidak ada
2 4,8
13 31,0 0,000 0,06 0,01 – 0,3
c. Kandang 1 Ada
20 47,6 4
9,5 2 Tidak ada
1 2,4
17 40,5 0,000 0,01
0,0 – 0,1
58
BAB V PEMBAHASAN