34
c Tahap tinggal landas, pada awal tahap ini terjadi perubahan yang drastis
dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai
akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Rostow mengambil
kesimpulan bahwa untuk mancapai tahap tinggal landas tidak satu sektor ekonomi yang baku untuk semua negara yang bisa menciptakan
pembangunan ekonomi. d
Tahap menuju kedewasaan diartikan sebagai masa dimana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir
semua kegiatan produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pimpinan baru muncul menggantikan sektor-sektor pimpinan lama yang akan
mengalami kemunduran. e
Tahap konsumsi tinggi, pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi
dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
2.1.8 Jumlah Penduduk
Suatu wilayah dapat disebut negara apabila memenuhi empat unsur pembentuk negara, unsur ini yang akan mempengaruhi perkembangan negara
yang bersangkutan. Unsur pembentuk suatu negara adalah Rakyat Penduduk dan Bukan Penduduk, wilayah, area yang menjadi teritorial negara, pemerintah yang
berdaulat dan adanya pengakuan dari negara lain. Dari keempat unsur tersebut, rakyat merupakan unsur pembentuk yang bersifat konstitutif atau mutlak. Sebab
35
keberadaan rakyat akan memberikan pengaruh terhadap suatu wilayah, pemerintah, dan berlanjut kepada pengakuan. Jika tidak ada rakyat maka suatu
negara tidak akan bisa berjuang mendapatkan kemerdekaan dan tidak akan mendapatkan pengakuan dari negara lain. Rakyat yang meliputi dua golongan,
yaitu pengertian jumlah penduduk menurut para ahli, penduduk merupakan masyarakat asli yang lahir dan tinggal di wilayah negara yang bersangkutan dan
memiliki orangtua yang juga penduduk negara tersebut. Bukan Penduduk, merupakan orang yang menetap di wilayah suatu negara akan tetapi tidak menetap
atau tinggal di negara tersebut. Bukan penduduk ini biasanya adalah para wisatawan mancanegara, duta besar yang merupakan perwakilan dari negara lain.
Seseorang yang bukan penduduk bisa mendapatkan status warna Negara di negara kunjungannya dengan melakukan serangkaian prosedur untuk mendapatkan status
kewarganegaraan.
2.1.9 Hubungan antara Jumlah Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Simon Kuznets dalam Jhingan, 2004:57, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan
untuk menyediakan berbagai barang ekonomi bagi penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau
penyesuaian-penyesuaian teknologi, kelembagaan, dan ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada. Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan
ekonomi menimbulkan dua efek penting, yaitu kemakmuran atau taraf hidup masyarakat meningkat dan penciptaan kesempatan kerja baru karena semakin
bertambahnya jumlah penduduk.
36
Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal yang cukup besar untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan juga sebaliknya jika tidak diimbangi
dengan kualitas penduduknya. Peningkatan jumlah penduduk harus diimbangi dengan ketersediaan barang dan jasa serta kemampuan untuk membeli barang dan
jasa yang dibutuhkan penduduk tersebut sehingga peningkatan pertumbuhan ekonomi tercapai.
Penduduk disatu pihak dapat menjadi pelaku atau sumber daya bagi faktor produksi, pada sisi lain dapat menjadi sasaran atau konsumen bagi produk yang
dihasilkan Musfidar, 2012. Kiguru 2013, pada penelitiannya yang dilakukan di Kenya bahwa pertumbuhan penduduk baik yang bekerja atau tidak, memiliki
hubungan yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Dipihak lain pengetahuan tentang struktur penduduk dan kondisi sosial ekonomi pada wilayah tertentu akan
sangat bermanfaat dalam memperhitungkan berapa banyak penduduk yang dapat memanfaatkan peluang dan hasil pembangunan atau seberapa luas pangsa pasar
bagi suatu produk usaha tertentu Todaro, 2000:204.
2.1.10 Hubungan antara Dana Perimbangan dengan Pertumbuhan Ekonomi