17
pemanfaatannya. Keleluasaan dan kewenangan daerah dalam melaksanakan aktivitas pemerintahan dan pembangunan sangat terbatas. Secara umum alasan
yang mendukung sentralisasi adalah pemerintah pusat dapat mengalokasikan anggaran yang ada untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan
secara nasional. Berbeda dengan sistem desentralisitik, pada sistem desentralisasi peran pemerintah daerah dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan
pengelolaan anggaran sangat besar. Desentralisasi fiskal secara teoritis memiliki makna yaitu perubahan kekuasaan dan tanggung jawab fiskal dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah yang dapat berdampak meningkatkan ataupun mengurangi pertumbuhan ekonomi Bodman et al, 2009. Desentralisasi fiskal
adalah penyerahan kewenangan dan tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Dengan desentralisasi fiskal akan diwujudkan dalam
penyerahan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk melakukan pembelanjaan, memungut pajak, dan adanya bantuan dalam bentuk transfer dari
pemerintah pusat.
2.1.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD merupakan suatu
rencana kegiatan pemerintah daerah yang disampaikan kedalam bentuk angka dan menunjukan adanya suatu sumber dalam penerimaan yang merupakan target
terendah dan biaya yang merupakan sebagai batas tertinggi sebagai suatu periode anggaran Halim, 2007:12. APBD berperan dalam pengurusan umum yaitu
sebagai inti dari pengurusan umum keuangan daerah.
18
Menurut Mamesah Halim, 2007:19, APBD merupakan rencana operasional keuangan pemda, dan pada satu pihak menggambarkan perkiraan
pengeluaran yang tinggi, untuk membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek di daerah selama satu tahun anggaran tertentu, dan pihak lain menggambarkan
perkiraan dari beberapa sumber penerimaan daerah untuk menutupi pengeluaran yang dimaksud. Pada orde lama, telah dikemukakan oleh Wajong Halim,
2007:19, APBD merupakan rencana pekerjaan keuangan financial workplan yang dibuat agar suatu jangka waktu badan legislatif DPRD memberikan kredit
kepada badan eksekutif kepala daerah, untuk melakukan pembiayaan demi kebutuhan rumah tangga daerah yang sesuai dengan rancangan yang menjadi
dasar dalam penetapan anggaran, dan yang menunjukkan semua penghasilan agar dapat menutup pengeluaran yang berlebihan.
Menurut Halim, 2007:19, adapun unsur-unsur anggaran daerah yaitu yang dirangkum menurut dua pengertian ahli sebelumnya.
a Rencana kegiatan suatu daerah, beserta uraiannya yang secara rinci
b Terdapat sumber penerimaan yang merupakan suatu target terendah dalam
menutupi biaya terkait aktivitas tersebut, dan terdapat biaya yang merupakan batasan tertinggi pengeluaran yang akan dilaksanakan.
c Jenis kegiatan dan proyek yang disampaikan dalam bentuk angka
d Memiliki periode anggaran selama satu tahun.
Pada era reformasi menurut Halim, 2007:20, karakteristik APBD dijabarkan menjadi enam, yaitu.
19
1 Menurut pasal 30 UU Nomor 5 Tahun 1975, APBD disususn oleh DPRD
bersama-sama dengan kepala daerah 2
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penyusunan anggaran adalah pendekatan lineitem atau pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini
anggaran disusun berdasarkan jenis penerimaan dan pengeluaran. Adapun jenis pendekatan yang lebih maju, yaitu.
a Program budgeting
Merupakan anggaran yang disusun berdasarkan pekerjaan yang akan dijalankan
b Performance budgeting
Merupakan pengukuran hasil pekerjaan sehingga output dapat dibandingkan dengan pengeluaran dana yang telah dilakukan.
c Planning, programming, and budgeting system PPBS
Merupakan pendekatan variasi dari Performance budgeting PPBS menggabungkan tiga unsur, yaitu perencanaan hasil, pemrograman
kegiatan fisik untuk mencapai hasil yang diharapkan dan penganggaran alokasi dana yang diharapkan.
d Zero bused budgeting
Merupakan pendekatan penganggaran dasar nol yang juga merupakan variasi dari performance budgeting yang terfokus pada efisiensi
anggaran. 3
Dalam siklus APBD terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeriksaan, juga penyusunan dan penetapan perhitungan APBD.
20
4 Pada tahap pengawasan pemeriksa serta penyusunan dan penetapan
perhitungan APBD, dalam pengendaian dan pemeriksaan audit terdapat APBD yang bersifat keuangan.
5 Pengawasan terhadap pengeluaran daerah dilakukan berdasarkan ketaatan
terhadap tiga unsur utama, yaitu unsur ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, unsur kehematan dan efisiensi, dan hasil
program utamanya untuk proyek-proyek di daerah. 6
Penyusunan anggaran dan pembukuan saling keterkaitan dan mempengaruhi. Pada era pasca reformasi, dalam bentuk APBD mengalami banyak
perubahan. Sejalan dengan perubahan yang terjadi, dalam bentuk APBD saat ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yaitu
mengenai Pedoman Pengelolaan Uang Daerah. Pada era reformasi keuangan daerah menginginkan laporan yang lebih informatif, oleh karena APBD terdiri
dari tiga bagian yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Pembiayaan merupakan upaya agar APBD semakin informatif, yaitu dalam segi memisahkan
antara pinjaman dari pendapatan daerah. Dalam bentuk APBD yang baru, pendapatan juga dibagi menjadi tiga yaitu
PAD, dana perimbangan, dan pendapatan Lain-lain daerah yang sah. Selain itu belanja dibagi menjadi empat, yaitu belanja aparatur daerah, belanja pelayanan
publik, belanja bagi hasil dan bantuan keuangan, juga belanja tidak terduga. Dalam belanja aparatur daerah dijabarkan menjadi tiga bagian, yaitu belanja
administrsasi umum, belanja operasi dan pemeliharaan, serta belanja modalpembangunan. Belanja pelayanan publik dikelompokkan menjadi tiga
21
yaitu, belanja administrsai umum, belanja operasi dan pemeliharaan, juga belanja modal. Pembiayaan telah dikelompokkan berdasarkan sumbernya, yaitu terdapat
sumber penerimaan dan pengeluaran daerah. Sumber pembiayaan merupakan sumber sisa lebih dari anggaran tahun sebelumnya, penerimaan pinjaman dan
obligasi, hasil penjualan aset daerah yang dipisahkan, juga terdapat transfer dari cadangan. Sumber pembiayaan yang berupa pengeluaran daerah terdiri atas
pembayaran hutang pokok yang telah jatuh tempo, penyertaan modal, transfer kedalam dana cadangan, dan sisa anggaran tahun yang sedang berlangsung
Halim, 2007:22-23
2.1.3 Dana Perimbangan