2 Asam amino yang disintesis dari asam amino yang lain.
Kelompok ini sangat tergantung pada ketersediaan asam amino spesifik. Dengan demikian sangat mungkin menjadi esensial jika diet sebagai
sumber asam amino berkurang atau terbatas, misalnya dalam keadaan infeksi, trauma, luka bakar atau dalam keadaan katabolik lainnya.
Arginin termasuk asam amino non esensial yang kelompok kedua atau kadang disebut asam amino semi esensial dengan rumus kimia C
6
H
14 2
N
4 .
Gambar 2.10 Struktur Kimia L – Arginin Srivastava et al., 2006
Arginin merupakan asam amino semi esensial yang artinya tubuh dapat memproduksi asam amino ini dalam jumlah kecil, sehingga asupan dari luar
masih diperlukan. L – Arginin 2-amino-5-guanidinovaleric acid merupakan
asam amino dasar yang terdapat dalam cairan fisiologis tubuh. L – Arginin banyak
terdapat dalam seafood, semangka, kacang – kacangan, daging, konsentrat
proteinasi dan isolasi protein kedelai, namun rendah dalam susu mamalia Wu et al., 2009.
2.5.2 Metabolisme L – Arginin
Gambar 2.11 Metabolisme L – Arginin Maurice, 2015
Tahap akhir hidrolisis protein menjadi dipeptida dan asam amino serta absorbsinya berlangsung di jejunum dan ileum. Selanjutnya dipeptida dan
tripeptida akan ditranspor ke dalam sel dengan proses transport aktif seperti transpor glukosa. Di dalam tubuh, arginin memiliki peranan penting dalam
metabolisme nitrogen sebagai perantara dalam siklus urea dan diperlukan dalam detoksifikasi amonia. Di dalam sitoplasma, arginin dihidrolisis oleh arginase
menjadi urea dan ornitin. Ornitin ditranspor ke dalam mitokondria oleh ornitin carbamoyltransferase dan bersama karbomil fosfat amonia akan membentuk
sitrulin. Kemudian sitrulin disintesis oleh arginosuccinate synthase menjadi arginosuccinate. Dan oleh arginosuccinate lysase diubah kembali menjadi arginin
Maurice, 2015. Disamping berfungsi dalam sintesis protein dan perantara siklus urea,
arginine merupakan substrat pembentukan NO dan sintesis fosfokreatin, juga sebagai prekursor glutamat, prolin dan putresin melalui pembentukan ornitin.
Ornitin digunakan dalam pembentukan poliamin yang diperlukan dalam proliferasi sel. Arginin dapat pula bertindak sebagai produk perantara berbagai
proses metabolik Maurice, 2015. L
– Arginin merupakan salah satu substansi yang meregulasi sintesis NO, produksi antibodi dan perkembangan sel B, ekspresi reseptor sel T yang
menyebabkan L – Arginin penting dalam sistem kekebalan bawaan innate
immune system dan sistem kekebalan dapatan adaptive immune system. L –
Arginin merupakan prekursor dalam sintesis NO yang dilakukan oleh Nitric Oxide Synthase NOS. NO merupakan molekul pengirim sinyal terhadap setiap jenis sel
yang meregulasi jalur metabolisme, sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap nutrisi arginine. Kekurangan L
– Arginin dalam diet akan menyebabkan gangguan sistesis NO Wu et al., 2009.
Dalam keadaan katabolik, kebutuhan arginin menjadi esensial. Hal ini dapat terjadi pada kondisi dimana laju degradasi arginin meningkat, intake yang
kurang, gangguan absorbsi di usus serta sintesis sitrulin di usus yang menurun. Dalam kondisi normal, kebutuhan arginin pada orang dewasa dapat dipenuhi
secara endogen tetapi dalam keadaan stress dan sakit khususnya penyakit –
penyakit kritis dan sepsis maka kebutuhan arginin harus dipenuhi dari luar Maurice, 2015.
2.6 Hubungan Testosteron dan L – Arginin dengan NO