Testosteron Undekanoat Terapi Sulih Testosteron Testosterone Replacement Therapy

2.4.2 Testosteron Undekanoat

Gambar 2.9 Rumus Bangun Testosteron Undekanoat Ilyas, 2008 Rumus molekul : C 30 H 48 O 3 Bobot molekul : 456,70 Testosteron undekanoat TU dengan nama kimia 17 hydroxyl 4 androsten 3 one 17 undekanoat adalah suatu hormon yang bersifat hidrofobik karena mempunyai nilai log P sebesar 7,24. TU merupakan suatu bentuk ester dari testosteron alami. Bentuk aktif testosteron dihasilkan dari hidrolisis esternya. Efek utama dari testosteron hasil hidrolisis TU tersebut terjadi setelah adanya ikatan testosteron terhadap reseptor spesifiknya yang membentuk kompleks homon – reseptor. Komplek hormon reseptor tersebut masuk ke dalam inti sel dimana ia akan memodulasi transkripsi gen – gen tertentu setelah terikat dengan DNA. Formulasi untuk TU saat ini berupa larutan dalam minyak castor. Sediaan dengan pembawa minyak mempunyai kelemahan yaitu mudah tengik, viskositas sediaannya menjadi tinggi Ilyas, 2008. Testosteron undekanoat TU yang dikembangkan untuk kontrasepsi pria digunakan dalam bentuk liquid injeksi dan bentuk bubuk yang dibungkus dengan kapsul. Tujuan utama dari pemberian TU adalah mempertahankan tingginya tingkat serum testosteron jangka panjang pada pria yang ikut dalam kontrasepsi pria. Hal ini bertujuan untuk menekan spermatogenesis sehingga terjadi azoospermia atau oligozoospermia berat yang berlangsung lebih lama namun bersifat aman, efektif, reversibel, dan aseptibel. Konsentrasi testosteron serum stabil dalam rentang fisiologi minggu pertama setelah pemberian pertama kali. Kandungan testosteron melebihi rentang fisiologis dari testosteron enantat dan sipionat. Pola metabolisme TU mengikuti pola testosteron yang menghasilkan dihidrotestosteron DHT dan estradiol. Pemberian TU dapat meningkatkan konsentrasi testosteron plasma dan menurunkan konsentrasi gonadotropin Ilyas, 2008. Testosteron undekanoat TU merupakan suatu alifatik, ester asam lemak testosteron yang sebagian diabsorpsi lewat usus dan melalui sistem limfatikus setelah pemberian secara oral Ilyas, 2008. TU juga memiliki efek samping yaitu efek ringan pada penggunaan oral, seperti adakalanya mual, tetapi juga dapat menimbulkan efek serius di antaranya Tjay , 2002 : 1 Efek virilisasi pada wanita, dengan gejala seperti acne, tumbuhnya rambut di muka, suara menjadi rendah dan gangguan haid. 2 Menekan spermatogenesis dan degenerasi tubulus seminiferus. Bila digunakan dalam waktu lama akan menyebabkan azoospermia. 3 Efek feminisasi gynecomastia terutama pada anak – anak. 4 Edema dan naiknya berat badan akibat retensi garam dan air, khususnya pada dosis tinggi. 5 Hiperplasia prostat. - Pada pria usia lanjut, testosteron dapat merangsang pembesaran prostat karena hiperplasia, hal ini menyebabkan obstruksi. 6 Gangguan pertumbuhan. - Hati – hati memberikan testosteron pada anak prapubertas, sebab dapat terjadi pubertas prekoks. Testosteron mempercepat pernutupan epifisis sehingga mungkin anak tidak akan mencapai tinggi badan yang seharusnya. 7 Hiperkalsemia. - Hiperkalsemia dapat muncul pada wanita penderita karsinoma payudara yang diobati dengan testosteron. TU berinteraksi obat antara lain : 1 Insulin 2 Propranolol 3 Kortikosteroid: Pemakaian bersamaan testosteron dengan ACTH atau kortikosteroid dapat meningkatkan pembentukan edema, sehingga obat ini harus diberikan dengan hati – hati terutama pada pasien dengan penyakit jantung, ginjal atau hati. 4 Antikoagulan: Dosis dari antikoagulan mungkin memerlukan pengurangan untuk mempertahankan terapi yang memuaskan hypoprothrombinemia. 5 Siklosporin: Terapi penggantian testosteron dapat mempotensiasi siklosporin dan meningkatkan risiko nefrotoksisitas.

2.5 L – Arginin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hormon Testosteron Undekanoat (TU) Dan Medroksiprogesteron Asetat (MPA) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa dan Histologi Spermatogenesis Tikus Jantan (Rattus Novergicus L) Galur Sprague Dawley

4 46 157

PEMBERIAN INJEKSI TESTOSTERON MENGHAMBAT KERUSAKAN SEL BETA PANKREAS DAN MENURUNKAN KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN OBESITAS DENGAN DIABETES MELITUS.

1 10 70

PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) MENGHAMBAT PENURUNAN KADAR NITRIC OXIDE (NO) DAN JUMLAH SEL ENDOTEL KORPUS KAVERNOSA TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR DIABETES.

0 0 19

KADAR NITRIC OXIDE PLASMA BERKORELASI POSITIF DENGAN INDEKS BAKTERI PADA PENDERITA KUSTA.

0 1 62

PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PRONOJIWO (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) SECARA ORAL DAPAT MENINGKATKAN KADAR HORMON TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN TUA.

2 15 45

PEMBERIAN L-ARGININE ORAL MENCEGAH PENURUNAN NITRIC OXIDE (NO) DAN JUMLAH ENDOTEL AORTA PADA TIKUS (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK.

0 9 66

PEMBERIAN EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia) ATAU EKSTRAK AKAR PURWOCENG (Pimpinela Alpina molk) MENINGKATKAN KADAR TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR JANTAN TUA.

0 1 55

PEMBERIAN EKSTRAK BIJI PRONOJIWO (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn) SECARA ORAL DAPAT MENINGKATKAN KADAR HORMON TESTOSTERON PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN TUA.

2 14 45

Pengaruh Pemberian Jus Buah Pepaya (Carica Papaya L.) Terhadap Kadar Kolesterol Dan Tingkat Oksidasi Plasma Darah Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemik Yang Diinduksi Dengan Kuning Telur

0 1 21

Pemberian Ekstrak Biji Kakao (Theobroma cacao L) Menghambat Penurunan Kadar Nitric Oxide (No) dan Jumlah Sel Endotel Korpus Kavernosa Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Wistar Diabetes

0 0 6