Universitas Sumatera Utara
yang khusus, seperti penolakan sosial, kritik, kegagalan dalam ujian, dan ancaman rasa sakit.
b. Trait Anxiety. Kecemasan dipandang sebagai sesuatu yang sudah
tetap pada diri individu. Artinya, kecemasan itu sendiri mempunyai hubungan dengan kepribadian. Bentuk kecemasan ini merupakan
perspektif yang berbeda dari karakteristik disposisional dari individu yang akan bereaksi dalam situasi yang berbeda.
2. Kecemasan sebagai Intervening Variable.
Merupakan suatu kondisi yang mempengaruhi hubungan stimulus respon. Artinya, kecemasan tidak dapat diketahui secara langsung melalui
observasi, tetapi hanya dapat diketahui secara tidak langsung dari akibat- akibat yang ditimbulkan.
Pada penelitian ini, kecemasan yang diteliti adalah kecemasan sebagai suatu respon yang termasuk dalam jenis state anxietydengan gejala seperti
kebingungan, gelisah, khawatir, dan takut.Masyarakat diperlihatkan tayangan kriminalitas yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan
dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi, 1995 : 40. Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti
yakni istilah dan Definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok, atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial Singarimbun, 1995 : 57 Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka
harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Universitas Sumatera Utara
Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas X
Variabel bebas adalah segala gejala, faktor, atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi munculnya variabel kedua disebut
variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul variabel terikat yang berbeda atau yang lain atau bahkan
sama sekali tidak ada atau tidak muncul Nawawi 1995 :57. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah terpaan“Reportase Investigasi”
2. Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor maupun unsur yang ada ataupun muncul dipengaruhi atau ditentukannya adanya variabel
bebas dan bukan karena adanya variabel lain. Nawawi,1995:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu
rumah tangga di Jalan Lingkungan V Kelurahan Besar Martubung setelah menyaksikan “Reportase Investigasi” di Trans TV.
Selanjutnya, pada penelitian ini juga ditentukan karakteristik responden yang merupakan ciri-ciri daripada responden yang akan dijadikan sampel pada
penelitian. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah usia, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, jadwal menonton tayangan “Reportase
Investigasi”, dan tayangan “Reportase Investigasi” yang pernah disaksikan. Variabel Y
Tingkat Kecemasan • Bingung
• Gelisah • Khawatir
• Takut Variabel X
Terpaan Reportase Investigasi
• Frekuensi • Durasi
• Atensi
Universitas Sumatera Utara 2.3
Variabel Penelitian
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka untuk memudahkan penelitian perlu dibuat variabel penelitian sebagai berikut:
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas X
Terpaan “Reportase Investigasi” a.
Frekuensi Menonton b.
Durasi c.
Atensi 2.
Variabel Terikat Y
Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga
a. Bingung
b. Gelisah
c. Khawatir
d. Takut
2.4 Definisi Operasional