Universitas Sumatera Utara
Investigative Reportslaporan penyidikan adalah reportase dengan pertanyaan-pertanyaan yang lebih tajam. Lebih terarah. Penggalian lebih dalam
terhadap informasi atau pernyataan sepihak pejabat publik, politisi, juru bicara aparat hukum atau humas perusahaan. Sebab, reportase investigasi bertujuan
untuk membongkar informasi-informasi yang sengaja disembunyikan dengan rapat dan sistematik. Reportase investigasi adalah reportase dengan misi utama
untuk mengungkap kejahatan, pelanggaran hukum yang terencana dan terorganisasi, berdampak luas, dan yang paling penting, merugikan kepentingan
publik Bintang, 2010:2. Tayangan-tayangan kriminal dan kekerasan yang dikemas dalam
investigative reports tentu saja mempunyai dampak terhadap khalayak. Peneliti tertarik untuk meneliti dampak tayangan tersebut yaitu kecemasan yang timbul
dalam diri khalayak setelah menonton tayangan “Reportase Investigasi”. Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, peneliti menggunakan teori mengenai berita
untuk menjelaskan bahwa program acara “Reportase Investigasi” yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam golongan berita televisi.
2.1.6 Terpaan Media Media Exposure
Rosengren mengemukakan bahwa terpaan tayangan diartikan sebagai penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan
dalam berbagai media, jenis media, jenis isi media, media yang dikonsumsi dan berbagai hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau
dengan media secara keseluruhan Rakhmat, 2004:66. Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media
baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan atau longevity. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang
berapa kali sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu untuk meneliti program harian, berapa kali seminggu seseorang menggunakan media
dalam satu bulan untuk program mingguan serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media dalam satu tahun untuk program bulanan, dalam penelitian
ini program yang diteliti merupakan program mingguan. Untuk pengukuran
Universitas Sumatera Utara
variabel durasi penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media berapa jam sehari atau berapa lama menit khalayak
mengikuti suatu program Ardianto, 2004 : 164. Sedangkan hubungan antara khalayak dengan isi media meliputi attention
atau perhatian. Kenneth E. Andersen mendefinisikan perhatian sebagai proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol atau kesadaran
pada saat stimuli lainnya melemah. Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut
sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian . Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat - sifat menonjol, antara lain
Rakhmat, 2005 : 52-53 : 1.
Gerakan Seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada obyek-
obyek yang bergerak. 2.
Intensitas stimuli Setiap individu akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari
stimuli yang lain. Misalnya warna merah pada latar belakang putih, tubuh yang tinggi diantara tubh yang pendek.
3. Kebaruan novelty
Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan menarik perhatian. Beberapa eksperimen juga membuktikan stimuli yang luar biasa lebih
mudah dipelajari atau diingat. Tanpa hal-hal yang baru, stimuli menjadi monoton, membosankan dan lepas dari perhatian.
4. Perulangan
Hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Disini unsur familiarty yang kita kenal berpadu
dengan unsur novelty yang baru kita kenal. Perulangan juga mengandung unsur sugesti : mempengaruhi unsur bawah sadar kita. Bukan hanya
pemasang iklan, yang mempopulerkan produk dengan mengulang-ulang jingles atau slogan-slogan, tetapi juga kaum politis memanfaatkan prinsip
perulangan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian terpaan media yang telah dijelaskan oleh Rosengren dalam Rakhmat 2005 : 66, maka cara mengukur terpaan Reportase
Investigasi yaitu dengan melihat frekuensi, durasi dan atensi menonton menyaksikan seseorang terhadap tayangan “Reportase Investigasi” Trans
TV.Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa terpaan media dapat diukur melalui frekuensi, durasi, dan atensi.
2.1.7 Teori Kultivasi Cultivation Theory