Penduduk, Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan di Kabupaten Madiun

commit to user 34 berkaitan dengan perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian, tetapi juga didasari peraturan-peraturan lain yang berkaitan secara tidak langsung dengan perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian, antara lain : a. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria; b. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; d. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar; e. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tetang Penatagunaan Tanah; f. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kewenangan Pertanahan Kepada Pemerintah KabupatenKota; g. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik IndonesiaMenteri Negara Agraria Nomor 2 Tahun 1999 tentang izin Lokasi; h. Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Norma dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah KabupatenKota; i. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 4 Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun.

2. Penduduk, Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan di Kabupaten Madiun

Dinamika perubahan jumlah penduduk berasal dari faktor alami kelahiran dan kematian serta faktor perpindahan penduduk migrasi masuk dan migrasi keluar. Kepadatan penduduk cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk paling tinggi adalah commit to user 35 Kecamatan Geger, sedangkan tingkat kepadatan penduduknya yang paling rendah adalah Kecamatan Sawahan. Dibawah ini adalah: Tabel 1: Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Madiun Tahun 2006-2010 Di Tiap Kecamatan No Kecamatan 2006 2007 2008 2009 2010 1 Kebonsari 53.688 53.688 61.016 60.948 51.111 2 Geger 59.312 59.769 67.528 67.604 57.229 3 Dolopo 52.448 52.847 62.787 62.831 51.530 4 Dagangan 49.235 49.511 53.657 53.822 44.357 5 Wungu 51.716 52.005 62.596 62.907 54.406 6 Kare 31.964 33.046 34.940 35.130 29.472 7 Gemarang 32.442 32.486 35.696 35.869 30.809 8 Saradan 62.345 62.304 75.218 75.331 62.021 9 Pilangkenceng 54.464 54.290 58.711 58.636 50.116 10 Mejayan 42.980 43.250 50.810 50.984 41.772 11 Wonoasri 32.681 32.750 35.034 34.897 31.353 12 Balerejo 44.578 44.480 45.184 45.171 40.971 13 Madiun 37.965 38.041 39.696 39.803 36.800 14 Sawahan 25.867 25.845 26.487 26.267 23.689 15 Jiwan 55.210 55.222 60.253 60.240 56.250 Jumlah 686.875 689.534 769.613 770.440 661.886 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Madiun Komposisi penduduk Kabupaten Madiun di dominasi oleh penduduk mudadewasa usia produktif. Dari data di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Madiun tergolong rendah, namun meski perkembangan jumlah penduduk tergolong rendah, tidak dapat dipungkiri bahwa dengan luas wilayah 1.010,86 km 2 , Kabupaten Madiun termasuk padat penduduk dengan penyebaran wilayah di tiap kacamatan yang merata, dari jumlah penduduk yang banyak tersebut tentu saja akan berimbas pada tingginya kebutuhan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan dapat mencukupi kebutuhan diri serta keluarga. commit to user 36 Penduduk Kabupaten Madiun sebagian besar tinggal di daerah pedesaan, sehingga sesuai potensi daerah yang agraris maka mata pencaharian penduduk Kabupaten Madiun sebagian besar adalah bekerja di bidang pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan maupun petani penggarap lahan milik orang lain buruh tani. Data dari Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja mencatatkan pencari kerja terbanyak berdasarkan kartu kuning adalah lulusan SLTA kejuruan. Sementara untuk jenis kelamin pencari kerja terbanyak adalah laki-laki. Hasil survei Tenaga Kerja Nasional dari BPS menyebutkan jumlah angkatan kerja usia 15 tahun ke atas sebesar 2,7 persen. Sementara sektor usaha dengan jumlah pekerja usia 15 tahun ke atas tebanyak tahun 2009 adalah sektor pertanian. Disusul kemudian sektor PILK pertambangan, Industri, Listrik, Konstruksi dan yang paling sedikit adalah sektor PJTK Perdagangan, Jasa, Transportasi dan Keuangan. Total penduduk usia kerja 15 tahun ke atas tahun 2008 sekitar dua pertiga penduduk Kabupaten Madiun termasuk dalam angkatan kerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami fluktuasi selama periode 2007-2009 dari 66,44 menjadi 62,24. Pasar tenaga kerja di Kabupaten Madiun juga ditandai dengan tingginya angka kesempatan kerja. Hal ini dapat dilihat pada tingginya presentase penduduk usia kerja yang bekerja, yang besarnya mencapai lebih dari 90 persen pada tahun 2009 terakhir. Tingkat pengangguran semakin menurun selama kurun waktu 2007-2009. Pada tahun 2007 pengangguran terbuka tercatat sebesar 10,1 persen angka ini menurun menjadi 6,1 persen pada tahun 2009. Berdasarkan perbandingan menurut tiga sektor utama pilihan, bekerja di sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Madiun dengan presentase sebesar 48,55 persen pada tahun 2009 dan diikuti dengan sektor perdagangan dengan presentase sebesar 22,05 persen, sementara pekerja di sektor-sektor jasa sebanyak 11,29 persen. Komposisi tersebut tampaknya tidak banyak mengalami perubahan sampai dengan 2010. Upah minimum kabupaten UMK Kabupaten Madiun terus mengalami commit to user 37 peningkatan. Selama periode 2007-2011 UMK Kabupaten Madiun meningkat dari Rp.560 ribu menjadi Rp.740 ribu per bulan.

3. Karakteristik Kabupaten Madiun