commit to user 32
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Obyek
1. Wilayah dan Geografis
Bentuk permukaan lahan wilayah Kabupaten Madiun sebagian besar 67.576 Ha relatif datar dengan tingkat kemiringan lereng 0-15.
Secara rinci kemiringan lereng Kabupaten Madiun sebagai berikut : a. 0 – 2 seluas 44.278,375 Ha 43,80
b. 2 – 15 seluas 23.298,92 Ha 23,05 c. 15 – 40 seluas 15.585,00 Ha 15,59
d. dan 40 seluas 17.140,005 Ha 16,85 Berdasarkan penggunaan lahan Wilayah Kabupaten Madiun, terinci
sebagai berikut: a. PemukimanPekarangan : 15.322,26 Ha 15,16
b. Sawah : 30.951 Ha 30,62
c. Tegal : 7.091,54 Ha 7,02
d. Perkebunan : 2.472 Ha 2,45
e. Hutan Negara : 40.511 Ha 40,08
f. Perairan : 836 Ha 0,83
g. Lain-lain jalan,sungai,makam : 3.0902,2 Ha 3,86 Wilayah Kabupaten Madiun, secara administratif terdiri dari 15
wilayah kecamatan dan terdiri dari 216 Desa dan 8 kelurahan yang terbagi dalam 715 dusun
. Luas wilayah Kabupaten Madiun adalah 7 ̊ 12’ - 7̊ 48’3” Lintang Selatan dan 111̊ 25’45”-111̊ 51” Bujur Timur salah satu
Kabupaten dari 39 Kabupaten di Jawa Timur terletak di bagian barat ± 175 dari ibukota propinsi. Sebagian besar 42,13 Persen wilayahnya terletak di
dataran rendah 21-100 m dpl dan 43,80 persen berlereng 0-2 Persen. Secara administratif Kabupaten Madiun memiliki batas wilayah:
Ø Sebelah Barat: Kabupaten Magetan Ø Sebelah Utara: Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Ngawi
Ø Sebelah Selatan: Kabupaten Ponorogo
commit to user 33
Ø Sebelah Timur: Kabupaten Nganjuk
Gambar 1: Geografis Kabupaten Madiun
Sumber: Kantor Pertanahan Kabupaten Madiun Kantor Pertanahan Kabupaten Madiun merupakan badan pelaksana
perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian. Para pemohon yang ingin merubah penggunaan tanahnya dari tanah pertanian ke non
pertanian harus mengajukan permohonan izin perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian melalui Kantor Pertanahan Kabupaten
Madiun, yang nantinya akan diproses lebih lanjut sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Madiun.
Pelaksanaan perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian di Kabupaten Madiun selain didasarkan pada peraturan-peraturan yang
N E
W S
Kabupaten Ngawi
Pilangkenceng Saradan
Gemarang Mejayan
Kare Dagangan
Dolopo Kebonsari
Geger Jiwan
Sawahan Madiun
Wungu Balerejo
Wonoasri
Kabupaten Bojonegoro
Kabupaten Magetan
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Nganjuk
commit to user 34
berkaitan dengan perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian, tetapi juga didasari peraturan-peraturan lain yang berkaitan secara tidak
langsung dengan perubahan penggunaan tanah pertanian ke non pertanian, antara lain :
a. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria;
b. Undang-Undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; d. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan
Pendayagunaan Tanah Terlantar; e. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tetang Penatagunaan
Tanah; f. Keputusan Presiden Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pelimpahan
Kewenangan Pertanahan Kepada Pemerintah KabupatenKota; g. Peraturan
Kepala Badan
Pertanahan Nasional
Republik IndonesiaMenteri Negara Agraria Nomor 2 Tahun 1999 tentang izin
Lokasi; h. Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2003 tentang Norma dan Standar Mekanisme Ketatalaksanaan Kewenangan Pemerintah di Bidang Pertanahan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah KabupatenKota; i. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 4 Tahun 2002 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun.
2. Penduduk, Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan di Kabupaten Madiun